Misericordias Domini
OASIS SABDA 01 Mei 2022
Minggu Paskah III - Misericordia Domini
Bacaan I: Kis 5:27b-32.40b-41
Mazmur Tanggapan: Mzm 30:2.4.5.6.11.12a.13b
Bacaan II: Why 5:11-14
Bacaan Injil: Yoh 21:1-19
Allah yang kita imani adalah Allah yang setia. Dia tidak pernah membiarkan kita berjalan seorang diri dalam ketidakpastian. Walaupun seringkali kita lari dan meninggalkanNya, Dia tetap setia mendampingi dan merangkul dalam pelukan kasihNya. Dia tidak pernah meninggal kita sedetikpun.
Kesetiaan Allah inilah yang kita renungkan dalam perayaan hari Minggu Paskah ketiga ini. Minggu ini disebut sebagai Minggu Misericordias Domini. Kita diajak untuk semakin menyadari kesetiaan dan kasih Allah yang terpancar dalam diri Yesus. Dan sekaligus kita diajak untuk menyadari panggilan dan perutusan kita sebagai orang beriman.
Memang, jehilangan orang yang kita cintai kadang sangat menyedihkan. Apalagi yang pergi meninggalkan kita adalah orang yang menjadi panutan. Kita seakan kehilangan arah dan orientasi. Kita menjadi seakan tidak punya kekuatan untuk melanjutkan perjalanan.
Situasi ini pula yang dihadapi oleh para murid. Sesudah Yesus wafat, mereka seakan kehilangan arah. Orientasi hidup yang telah ditunjukkan oleh Yesus seakan menjadi sirna. Mereka kembali kepada hidup lama. Mereka kembali ke habitat lama sebagaimana dihidupi sebelum mengenal Yesus. Mereka kembali menekuni hidup sebagai para nelayan.
Namun, Yesus tidak tinggal diam. Yesus kembali meneguhkan panggilan dan orientasi hidup para murid. Melalui peristiwa-peristiwa penampakan, iman para murid pelan-pelan dipulihkan.
Peristiwa yang terjadi di Pantai danau Tiberias merupakan peristiwa pemurnian iman yang telah hancur. Mereka dibangkitkan kembali dari keterpurukan dan diingatkan kembali akan tugas yang telah diletakan di pundaknya. Terutama Petrus yang di serahi tugas kegembalaan. Yesus berulang-ulang mengatakan, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepadaNya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu." (Yoh 21:15).
Para murid pun semakin teguh dan bangkit kembali. Imannya semakin berkembang dan berani memberi kesaksian. Mereka semakin gigih memberikan kesaksian tentang kebangkitan. Bahkan tantangan dan derita tidak menyurutkan semangat mereka.
Itulah bukti misericordia Domini. Kasih setia Allah tak terbatas. Kasih setia Allah tak berujung!
Untuk itu, jita dipanggil untuk semakin percaya. Kita menyadari kasih setia Allah dan berjuang untuk setia kepada-Nya. Dan kesetiaan itu kita wujudkan dengan hidup sebagai orang Kristen yang baik.
Selamat Hari Minggu Misericordias Domini, Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Minggu Paskah III - Misericordia Domini
Bacaan I: Kis 5:27b-32.40b-41
Mazmur Tanggapan: Mzm 30:2.4.5.6.11.12a.13b
Bacaan II: Why 5:11-14
Bacaan Injil: Yoh 21:1-19
Allah yang kita imani adalah Allah yang setia. Dia tidak pernah membiarkan kita berjalan seorang diri dalam ketidakpastian. Walaupun seringkali kita lari dan meninggalkanNya, Dia tetap setia mendampingi dan merangkul dalam pelukan kasihNya. Dia tidak pernah meninggal kita sedetikpun.
Kesetiaan Allah inilah yang kita renungkan dalam perayaan hari Minggu Paskah ketiga ini. Minggu ini disebut sebagai Minggu Misericordias Domini. Kita diajak untuk semakin menyadari kesetiaan dan kasih Allah yang terpancar dalam diri Yesus. Dan sekaligus kita diajak untuk menyadari panggilan dan perutusan kita sebagai orang beriman.
Memang, jehilangan orang yang kita cintai kadang sangat menyedihkan. Apalagi yang pergi meninggalkan kita adalah orang yang menjadi panutan. Kita seakan kehilangan arah dan orientasi. Kita menjadi seakan tidak punya kekuatan untuk melanjutkan perjalanan.
Situasi ini pula yang dihadapi oleh para murid. Sesudah Yesus wafat, mereka seakan kehilangan arah. Orientasi hidup yang telah ditunjukkan oleh Yesus seakan menjadi sirna. Mereka kembali kepada hidup lama. Mereka kembali ke habitat lama sebagaimana dihidupi sebelum mengenal Yesus. Mereka kembali menekuni hidup sebagai para nelayan.
Namun, Yesus tidak tinggal diam. Yesus kembali meneguhkan panggilan dan orientasi hidup para murid. Melalui peristiwa-peristiwa penampakan, iman para murid pelan-pelan dipulihkan.
Peristiwa yang terjadi di Pantai danau Tiberias merupakan peristiwa pemurnian iman yang telah hancur. Mereka dibangkitkan kembali dari keterpurukan dan diingatkan kembali akan tugas yang telah diletakan di pundaknya. Terutama Petrus yang di serahi tugas kegembalaan. Yesus berulang-ulang mengatakan, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepadaNya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu." (Yoh 21:15).
Para murid pun semakin teguh dan bangkit kembali. Imannya semakin berkembang dan berani memberi kesaksian. Mereka semakin gigih memberikan kesaksian tentang kebangkitan. Bahkan tantangan dan derita tidak menyurutkan semangat mereka.
Itulah bukti misericordia Domini. Kasih setia Allah tak terbatas. Kasih setia Allah tak berujung!
Untuk itu, jita dipanggil untuk semakin percaya. Kita menyadari kasih setia Allah dan berjuang untuk setia kepada-Nya. Dan kesetiaan itu kita wujudkan dengan hidup sebagai orang Kristen yang baik.
Selamat Hari Minggu Misericordias Domini, Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar