Memelihara Kesetiaan
OASIS SABDA 03 Mar 2022
Bacaan I: UL 30:15-20
Mazmur Tanggapan: Mzm 1:1-2.3.4.6
Bait Pengantar Injil: Mat 4:17
Bacaan Injil: Luk 9:22-25
Godaan untuk menyeleweng dari jalan Tuhan begitu banyak. Jika kita tidak memiliki iman yang teguh maka kita akan mudah menyeleweng dan tersesat. Oleh karena itu, sebagaimana seruan Musa kepada bangsanya, kita harus berjuang untuk setia di jalan Tuhan.
Berpaling dari Tuhan sesungguhnya akan menggiring kita pada jurang kebinasaan. Kitab Ulangan mengingatkan akan hal tersebut: "Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya." (Ul 30:17-18).
Oleh karena itu, di masa prapaskah ini, kita mesti menata kembali hubungan dengan Allah. Kita memantapkan komitmen dengan semakin mendekatkan hidup kita pada-Nya. Kita terus berjuang untuk setia.
Memang, setia itu tidak mudah. Untuk itu Yesus menegaskan, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.". Jalan kesetiaan sering kali penuh ujian. Jalan kesetiaan penuh tantangan. Jalan kesetiaan terkadang penuh derita.
Untuk itu, kita harus teguh dan tekun dalam berjalan bersama Yesus. Janganlah mudah menyangkalnya hanya demi sekeping perak! Kesetiaan kita akan membuahkan kemuliaan.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: UL 30:15-20
Mazmur Tanggapan: Mzm 1:1-2.3.4.6
Bait Pengantar Injil: Mat 4:17
Bacaan Injil: Luk 9:22-25
Godaan untuk menyeleweng dari jalan Tuhan begitu banyak. Jika kita tidak memiliki iman yang teguh maka kita akan mudah menyeleweng dan tersesat. Oleh karena itu, sebagaimana seruan Musa kepada bangsanya, kita harus berjuang untuk setia di jalan Tuhan.
Berpaling dari Tuhan sesungguhnya akan menggiring kita pada jurang kebinasaan. Kitab Ulangan mengingatkan akan hal tersebut: "Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya." (Ul 30:17-18).
Oleh karena itu, di masa prapaskah ini, kita mesti menata kembali hubungan dengan Allah. Kita memantapkan komitmen dengan semakin mendekatkan hidup kita pada-Nya. Kita terus berjuang untuk setia.
Memang, setia itu tidak mudah. Untuk itu Yesus menegaskan, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.". Jalan kesetiaan sering kali penuh ujian. Jalan kesetiaan penuh tantangan. Jalan kesetiaan terkadang penuh derita.
Untuk itu, kita harus teguh dan tekun dalam berjalan bersama Yesus. Janganlah mudah menyangkalnya hanya demi sekeping perak! Kesetiaan kita akan membuahkan kemuliaan.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar