Bersatu Dalam Kristus

Kita pasti sepakat, keberhasilan tim sepakbola meraih juara, pertama dan utama disebabkan karena adanya kesatuan tim. Tanpa adanya persatuan itu, walaupun pemain memiliki skill individu yang sangat hebat, pasti tidak akan berhasil. Demikian pula dalam menjalankan karya-karya yang lain, salah satu kunci keberhasilan adalah kesatuan dan persaudaraan yang solid. Mengapa demikian? Karena kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa terlepas dari relasi dengan sesama. Apapun yang kita kerjakan pasti selalu ada kaitan dengan orang lain. Apalagi, kita berada dalam sebuah komunitas. Maka, mau tidak mau, persatuan dan persaudaraan menjadi penopang keberhasilan dalam karya.

Dalam kehidupan menggereja, pekerjaan mewartakan Injil, yang menjadi tugas kita semua, bukanlah pekerjaan yang sederhana. Kalau kita sungguh mau konsisten dengan tugas ini, maka kita harus bertekun. Bukan hanya bertekun, etapi kita harus membangun persaudaraan yang meneguhkan juga. Sebab pekerjaan ini bukanlah pekerjaan personal tetapi pekerjaan bersama. Semua anggota komunitas yang adalah Gereja dilibatkan dalam karya ini. Untuk itu, persaudaraan dan kesatuan menjadi kunci keberhasilannya.

Yesus dalam menjalankan misiNya, juga tidak terlepas dari kesatuan dan kerjasama dengan BapaNya. Hal ini terungkap dalam doa yang didaraskan untuk kesatuan kita. "Sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita. (Yoh 17:21). Yesus menyadari tugas perutusanNya bukanlah perutusan personal. Tetapi selalu berada dalam kesatuan dengan BapaNya.

Oleh karena itu, Yesus menghendaki agar kita pun tetap hidup dalam persatuan. Persatuan dengan diriNya dan sekaligus persatuan dengan sesama. "Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:  Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku." (Yoh 17:22-23). Dengan persatuan ini, hendaknya kita semakin diteguhkan dan dimampukan dalam menapaki perjalan hidup dan karya kita.

Membangun persatuan yang sejati hanya dapat dilakukan dalam kesatuan dengan Yesus. Tanpa menimba dari aliran sumber kesatuan yang sejati, kita tidak mampu untuk melakukannya. Oleh karena itu, hidup harus selalu berada dan bersatu dengan Yesus. Yesus telah terlebih dahulu menyatukan diriNya dengan kita, maka Dia pun menghendaki agar selalu berada bersamaNya. "Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepadaKu, agar mereka memandang kemuliaanKu yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan." (Yoh 17:24).

Tuhan memberkati dan Ave  Maria!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belaskasih Allah Terhadap Pendosa

Doa Seorang Ibu

Kreatifitas Melayani