Mengampuni

Pengampunan melahirkan sukacita. Alangkah indahnya hidup ini bila semua orang yang berselisih paham selalu membuka hati meminta maaf dan saling mengampuni. Pastilah hidup akan lebih damai dan dipenuhi sukacita. Tidak ada keributan yang merenggangkan tali persaudaraan. Tidak ada keributan yang mengikis kedamaian.

Yesus dalam kotbah dibukit menegaskan arti menjadi pengikutNya. Sebagai pengikut Kristus, kita diajak untuk selalu menjaga dan menciptakan kedamaian atas dasar kasih. Kita diajak untuk selalu membuka diri, meminta maaf bila bersalah, dan mengampuni bila orang lain bersalah. "Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu." (Mat 5:39). Memang, perintah Yesus ini tidak gampang untuk dilakukan.

Pada umumnya, ketika berhadapan dengan konflik dan perselisihan orang menyimpan dendam. Hati terbakar dengan api amarah untuk membalas dendam. Ada dorongan kuat untuk menghancurkan sesama yang mungkin telah melukai atau bahkan tidak sepaham dengan kita.
Seakan mereka sudah tidak pantas untuk menghuni rumah kita bersama ini.

Marilah menimba kekuatan yang mengalir dari Allah Tritunggal Mahakudus agar mampu untuk hidup dalam damai dan kasih. Kita membuka diri dengan meminta maaf dan sekaligus memaafkan sesama.

Damai itu indah! Maka berjuanglah menjaga api kedamaian yang telah dialirkan oleh Allah sendiri. Sebagaimana Paulus mengatakan, "Dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,  dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;  dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik" (2Kor 6:4-6). Paulus dan kawan-kawan menghadapi semua deraan yang menimpa hidup mereka dengan kasih. Itulah pengikut Kristus yang sejati!

Tuhan memberkati dan Ave Maria!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belaskasih Allah Terhadap Pendosa

Doa Seorang Ibu

Kreatifitas Melayani