Pergilah dan Beritakanlah, Kerajaan Sorga Sudah Dekat
Kesanggupan untuk mengikuti Yesus berarti juga kerelaan untuk menerima tugas perutusan. Setiap orang yang mengimani dan menyatukan diri dengan Yesus Kristus adalah orang yang dimurnikan dan kemudian diutus ke tengah dunia untuk mewartakan Kerajaan Allah. Yesus menegaskan, "Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat." (Mat 10:7).
Tugas perutusan bukanlah hal yang mudah dan tanpa rintangan yang berat. Dalam menjalankan tugas ini, kita pasti akan menghadapi begitu banyak kesulitan. Sehingga, jikalau kita menjalankan semua itu hanya dengan kekuatan diri kita sendiri, mengandalkan kehebatan dan kecerdasan diri sendiri, maka cepat atau lambat kita akan meninggalkan tugas perutusan ini. Kekuatan satu-satunya yang kita miliki mengalir dari Sang Pengutus yaitu Guru sejati kita, Yesus Kristus.
Oleh karena itu, kualitas perutusan sangat ditentukan sejauh mana kita bersatu mendengar suara sang Guru. Sebab, dalam perutusan itu kita membawa dan menjalankan misi Tuhan. Kita bukan membawa dan menjalankan ambisi-ambisi pribadi. Untuk itu, kualitas perutusan sangat ditentukan sejauh mana kita mendengar suara Sang Guru yang selalu memberi petunjuk dan arah pewartaan yang benar.
Kualitas perutusan kita juga ditentukan sejauhmana menjalin relasi personal dengan Sang Guru. Kesatuan dengan Sang Guru mengalirkan energi yang memberi kekuatan dan menopang karya-karya kita. Untuk itu, relasi secara personal harus terus dibangun.
Kita bisa menimba semangat spiritualitas Barnabas. Dia benar-benar menjalankan misinya dengan total dan hanya dalam kesatuan dengan Yesus. Dia dengan gigih mewartakan Kerajaan Allah dan membawa banyak orang bertobat. Dicatat dalam Kisah Para Rasul, "Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan." (Kis 11:24). Dengan kehadirannya, selalu hadir sukacita Injil!
Oleh karena itu, dalam tugas perutusan, kita mesti menyadari bahwa mewartakan sabda berarti menghadirkan sukacita Injil. Kehadiran kita sebagai orang-orang yang diutus hendaknya menjadi tanda kehadiran sukacita Injil. Tanda kehadiran Allah yang mengalirkan harapan, penyembuhan, dan membawa kegembiraan hidup.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Tugas perutusan bukanlah hal yang mudah dan tanpa rintangan yang berat. Dalam menjalankan tugas ini, kita pasti akan menghadapi begitu banyak kesulitan. Sehingga, jikalau kita menjalankan semua itu hanya dengan kekuatan diri kita sendiri, mengandalkan kehebatan dan kecerdasan diri sendiri, maka cepat atau lambat kita akan meninggalkan tugas perutusan ini. Kekuatan satu-satunya yang kita miliki mengalir dari Sang Pengutus yaitu Guru sejati kita, Yesus Kristus.
Oleh karena itu, kualitas perutusan sangat ditentukan sejauh mana kita bersatu mendengar suara sang Guru. Sebab, dalam perutusan itu kita membawa dan menjalankan misi Tuhan. Kita bukan membawa dan menjalankan ambisi-ambisi pribadi. Untuk itu, kualitas perutusan sangat ditentukan sejauh mana kita mendengar suara Sang Guru yang selalu memberi petunjuk dan arah pewartaan yang benar.
Kualitas perutusan kita juga ditentukan sejauhmana menjalin relasi personal dengan Sang Guru. Kesatuan dengan Sang Guru mengalirkan energi yang memberi kekuatan dan menopang karya-karya kita. Untuk itu, relasi secara personal harus terus dibangun.
Kita bisa menimba semangat spiritualitas Barnabas. Dia benar-benar menjalankan misinya dengan total dan hanya dalam kesatuan dengan Yesus. Dia dengan gigih mewartakan Kerajaan Allah dan membawa banyak orang bertobat. Dicatat dalam Kisah Para Rasul, "Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan." (Kis 11:24). Dengan kehadirannya, selalu hadir sukacita Injil!
Oleh karena itu, dalam tugas perutusan, kita mesti menyadari bahwa mewartakan sabda berarti menghadirkan sukacita Injil. Kehadiran kita sebagai orang-orang yang diutus hendaknya menjadi tanda kehadiran sukacita Injil. Tanda kehadiran Allah yang mengalirkan harapan, penyembuhan, dan membawa kegembiraan hidup.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar