Mengasihi dan Mengampuni

Bagaimana rasanya jika Anda disakiti oleh sesama? Bagaimana rasanya jika sesamamu melakukan pembunuhan karakter dengan menebar fitnah dan celaan terhadap dirimu? Apa yang hendak Anda lakukan? Saya yakin dalam situasi itu hati kita terasa geram. Rasa-rasanya mau melakukan perkara besar untuk membalasnya. Mungkin kita sungguh membenci dan menghapus dirinya dari perbendaharaan memori kita.

Yesus hari ini menantang keberimanan kita. "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.  Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (Mat 5:44-45). Mengasihi orang yang kita cintai mungkin tidak sulit. Tapi mengasihi orang yang telah menyakiti hati dan membuat hidup kita sangat terpuruk tidaklah gampang. Namun mau tidak mau, sebagai pengikut Kristus, kita harus belajar untuk mengampuni.

Mengampuni dan mengasihi adalah proses pembebasan diri. Ketika  mampu mengampuni dan mengasihi sesama yang telah berbuat salah maka kita akan berkembang menjadi manusia yang sungguh bebas dan dipenuhi rasa damai. Saat kita tidak menyimpan dendam dan terjerat oleh keinginan untuk menghancurkan orang lain, maka hati kita pun akan dipenuhi sukacita. Kita akan semakin bertumbuh menebarkan aroma kedamaian. Kita menjadi penebar rahmat dan sukacita!

Marilah membangun hati yang penuh pengampunan. Kita merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mendoakan orang-orang yang mungkin telah melukai hati kita. Mari menimba kedamaian dan sukacita hang mengalir dari hati yang penuh ampunan itu. Dengan demikian, kita pun akan menjadi manusia bebas, manusia yang selalu menebarkan sukacita!

Tuhan memberkati dan Ave Maria!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belaskasih Allah Terhadap Pendosa

Doa Seorang Ibu

Kreatifitas Melayani