Hidup Rukun dan Damai
Setiap orang pasti mendambakan hidup damai dan diwarnai dengan sukacita. Apalagi, kita selalu berada bersama dengan sesama yang berbeda! Maka, dibutuhkan keterbukaan dan kerelaan untuk saling menerima.
Pasti semua setuju bahwa hidup akan menjadi berarti tatkala dihiasi dengan persaudaraan. Hidup begitu indah ketika ada sapaan, senyuman, mau menerima satu dengan yang lain tanpa membeda-bedakan. Hidup menjadi sangat menyenangkan jika tanpa ada perseteruan, dendam dan amarah yang menghancurkan relasi.
Yesus dalam kotbah di bukit memberi nasihat kepada kita untuk hidup rukun dan bersatu hati dengan sesama. Kita diajak untuk saling menghargai kehidupan dan menebarkan cinta kasih. Maka perilaku-perilaku yang dapat menghancurkan persaudaraan harus disingkirkan dari hidup kita. Dia mengatakan, "Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala." (Mat 5:22).
Oleh karena itu, rekonsiliasi dan saling memaafkan menjadi jalan bijak untuk membangun kehidupan bersama yang indah. "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu." (Mat 5:23-24). Dan dengan semuanya itu, kita mau saling mengakui kekurangan dan kelebihan sesama. Kita mau saling menghargai satu dengan yang lain. Dengan demikian, hidup kita akan semakin berarti dan berkualitas!
Pasti semua setuju bahwa hidup akan menjadi berarti tatkala dihiasi dengan persaudaraan. Hidup begitu indah ketika ada sapaan, senyuman, mau menerima satu dengan yang lain tanpa membeda-bedakan. Hidup menjadi sangat menyenangkan jika tanpa ada perseteruan, dendam dan amarah yang menghancurkan relasi.
Yesus dalam kotbah di bukit memberi nasihat kepada kita untuk hidup rukun dan bersatu hati dengan sesama. Kita diajak untuk saling menghargai kehidupan dan menebarkan cinta kasih. Maka perilaku-perilaku yang dapat menghancurkan persaudaraan harus disingkirkan dari hidup kita. Dia mengatakan, "Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala." (Mat 5:22).
Oleh karena itu, rekonsiliasi dan saling memaafkan menjadi jalan bijak untuk membangun kehidupan bersama yang indah. "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu." (Mat 5:23-24). Dan dengan semuanya itu, kita mau saling mengakui kekurangan dan kelebihan sesama. Kita mau saling menghargai satu dengan yang lain. Dengan demikian, hidup kita akan semakin berarti dan berkualitas!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar