Belajar Menjadi Seperti Seorang Anak

OASIS SABDA 13 Agt 2022
Bacaan I: Yeh 18:1-10.13b.30-32
Mazmur Tanggapan: Mzm 51:12-15.18-19
Bait Pengantar Injil: Mat 11:25
Bacaan Injil: Mat 19:13-15
"Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Mat 19:14)..

Anak kecil yang dimaksudkan oleh Yesus ini tentu anak-anak yang masih sangat kecil bahkan mungkin bayi. Mereka adalah anak-anak yang polos, tulus dan mungkin belum bisa berbuat apa-apa. Dalam tradisi Yahudi, anak-anak dimasukkan ke dalam kelompok kaum lemah.

Memang bergaul dengan kaum lemah pasti tidak mudah dan tidak menguntungkan. Bisa jadi mereka justru membuat repot dan membuang-buang waktu. Mereka belum produktif!  Mereka tidak memberi keuntungan.

Namun, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya agar membiarkan mereka datang kepada-Nya. Disposisi batin Yesus senantiasa berpihak pada kaum lemah yang selalu mengharapkan kekuatan Allah.

Sebagai pengikut Kristus, kita dibimbing untuk semakin mengasah kepedulian dan kepekaan pada kaum lemah. Kita membuka hati untuk mereka yang miskin, terlantar dan tak berpengharapan. Kita menerima dan mencintai mereka dengan tulus agar mereka pun merasakan aliran kasih Allah di dalam diri kita.

Disisi lain, kita sebenarnya diajak pula untuk bertumbuh dalam iman dan belajar hidup dari anak-anak kecil, dari kaum lemah. Semakin dewasa dalam iman sesungguhnya semakin rendah hati dan bersikap lemah lembut. Kematangan dan kedewasaan iman sesungguhnya nampak ketika kita berani menghancurkan kemunafikan dan selalu bersikap jujur dan tulus seperti anak-anak.

Kematangan dan kedewasaan iman nampak ketika berani menghancurkan keegoisan, kesombongan, dan menyadari diri sebagai kaum lemah yang selalu menggantungkan seluruh hidup pada kehendak Allah.

Kematangan dan kedewasaan bersinar tatkala semakin rendah hati dan mengasihi tanpa pamrih.

Kematangan dan kedewasaan iman semakin nyata tatkala berani menerima dan menghargai kaum yang lemah dan menderita!

Semoga kita kematangan dan kedewasaan iman kita semakin menyinari mereka yang lemah!

Tuhan memberkati dan Ave Maria!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belaskasih Allah Terhadap Pendosa

Doa Seorang Ibu

Kreatifitas Melayani