Merendahkan Diri Demi Keselamatan
OASIS SABDA 03 Agt 2022
Rabu Pekan Biasa XVIII
Bacaan I: Yer 31:1-7
Mazmur Tanggapan: Yer 31:10.11-12ab.13
Bait Pengantar Injil: Luk 7:16
Bacaan Injil: Mat 15:21-28
Beriman dengan sungguh berarti percaya sepenuh hati dan dalam kerendahan hati yang mendalam. Kita menaruh harapan yang sungguh total kepada Allah dalam setiap perkara.
Bacaan Injil hari ini menampilkan sosok wanita Kanaan, yang dianggap Kafir oleh orang Yahudi, memohon pertolongan kepada Yesus. Wanita itu sungguh memiliki iman yang teguh. Dia menaruh kepercayaan yang sangat besar bahwa Yesus mampu menyembuhkan Puterinya. “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” (Mat 15:22).
Bahkan, ketika Yesus menyinggung dirinya sebagai orang asing dengan kata-kata "anjing kecil", dia tetap bertekun dalam kerendahan hati. Dan dalam kerendahan hatinya itu, dia mengakui bahwa Tuhan masih tetap mengasihinya. “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” (Mat 15:27).
Kepercayaan, ketekunan dan kegigihan wanita yang dianggap kafir itu akhirnya membuahkan keselamatan. Anaknya pun dibebaskan dari belenggu yang menyiksa.
Marilah bertekun dalam iman kepercayaan. Kita pasti berhadapan dengan begitu banyak persoalan dan beban. Percayalah, Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendiri. Dalam setiap persoalan seberat apapun Dia mau menolong kita.
Rabu Pekan Biasa XVIII
Bacaan I: Yer 31:1-7
Mazmur Tanggapan: Yer 31:10.11-12ab.13
Bait Pengantar Injil: Luk 7:16
Bacaan Injil: Mat 15:21-28
Beriman dengan sungguh berarti percaya sepenuh hati dan dalam kerendahan hati yang mendalam. Kita menaruh harapan yang sungguh total kepada Allah dalam setiap perkara.
Bacaan Injil hari ini menampilkan sosok wanita Kanaan, yang dianggap Kafir oleh orang Yahudi, memohon pertolongan kepada Yesus. Wanita itu sungguh memiliki iman yang teguh. Dia menaruh kepercayaan yang sangat besar bahwa Yesus mampu menyembuhkan Puterinya. “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” (Mat 15:22).
Bahkan, ketika Yesus menyinggung dirinya sebagai orang asing dengan kata-kata "anjing kecil", dia tetap bertekun dalam kerendahan hati. Dan dalam kerendahan hatinya itu, dia mengakui bahwa Tuhan masih tetap mengasihinya. “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” (Mat 15:27).
Kepercayaan, ketekunan dan kegigihan wanita yang dianggap kafir itu akhirnya membuahkan keselamatan. Anaknya pun dibebaskan dari belenggu yang menyiksa.
Marilah bertekun dalam iman kepercayaan. Kita pasti berhadapan dengan begitu banyak persoalan dan beban. Percayalah, Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendiri. Dalam setiap persoalan seberat apapun Dia mau menolong kita.
Maka, bersimpuh dalam kerendahan hati menjadi kekuatan untuk menggapai keselamatan.
Tuhan memberkati n Ave Maria!
Tuhan memberkati n Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar