Memelihara Kasih Sejati
OASIS SABDA 12 Agt 2022
Bacaan I: Yeh 16:1-15.60.63
Mazmur Tanggapan: Yes 12:2-3.4bcd.5-6
Bait Pengantar Injil: 1Tes 2:13
Bacaan Injil: Mat 19:3-12
Allah telah mencurahkan kasih-Nya kepada agar kita hidup di dalam kasih-Nya. Kasih-Nya adalah kasih sejati. Kasih yang sungguh total. Kasih yang tak terbagi. Allah sungguh mencintai dan mengasihi setiap manusia secara pribadi.
Relasi kasih antara manusia dengan Allah seringkali dijadikan sebagai barometer untuk relasi kasih suami istri. Kalau Allah mencurahkan kasih-Nya secara total kepada manusia - Gereja - maka suami istri pun mesti mencurahkan kasih mereka secara total pula. Kalau Allah mengasihi tak terbagi, maka suami istri pun harus mengasihi tanpa terbagi. Kalau Allah terus setia, walaupun manusia kadang menolak kasih-Nya, maka suami istri pun harus setia walau kadang cinta terus diuji.
Kasih Allah tak terbatas! Kasih Allah tak pernah pudar! Kasih Allah tak pernah bisa dipisahkan. Maka hendaknya kasih suami istri pun sama. Selalu mencintai tanpa batas, tak lekang atau pudar oleh waktu, tak terpisahkan. "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Mat 19:6).
Cinta kasih sesungguhnya menuntut pengorbanan dan penyerahan diri! Cinta sejati menghidupkan bukan menyakiti dan mematikan. Kesatuan dalam Kristus harus sungguh dijaga agar kesatuan dengan sesama pun terjaga pula.
Marilah menjaga kasih sejati. Menjaga kesetiaan! Kita selalu membuka hati dan menerima aliran kasih Allah dan mencurahkan kasih itu kepada sesama. Kita terus belajar untuk setia walau kadang badai melanda! Kita terus belajar berkorban walau kadang nampaknya sia-sia! Berharaplah terus pada kasih Allah yang meneguhkan kasih kita.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Yeh 16:1-15.60.63
Mazmur Tanggapan: Yes 12:2-3.4bcd.5-6
Bait Pengantar Injil: 1Tes 2:13
Bacaan Injil: Mat 19:3-12
Allah telah mencurahkan kasih-Nya kepada agar kita hidup di dalam kasih-Nya. Kasih-Nya adalah kasih sejati. Kasih yang sungguh total. Kasih yang tak terbagi. Allah sungguh mencintai dan mengasihi setiap manusia secara pribadi.
Relasi kasih antara manusia dengan Allah seringkali dijadikan sebagai barometer untuk relasi kasih suami istri. Kalau Allah mencurahkan kasih-Nya secara total kepada manusia - Gereja - maka suami istri pun mesti mencurahkan kasih mereka secara total pula. Kalau Allah mengasihi tak terbagi, maka suami istri pun harus mengasihi tanpa terbagi. Kalau Allah terus setia, walaupun manusia kadang menolak kasih-Nya, maka suami istri pun harus setia walau kadang cinta terus diuji.
Kasih Allah tak terbatas! Kasih Allah tak pernah pudar! Kasih Allah tak pernah bisa dipisahkan. Maka hendaknya kasih suami istri pun sama. Selalu mencintai tanpa batas, tak lekang atau pudar oleh waktu, tak terpisahkan. "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Mat 19:6).
Cinta kasih sesungguhnya menuntut pengorbanan dan penyerahan diri! Cinta sejati menghidupkan bukan menyakiti dan mematikan. Kesatuan dalam Kristus harus sungguh dijaga agar kesatuan dengan sesama pun terjaga pula.
Marilah menjaga kasih sejati. Menjaga kesetiaan! Kita selalu membuka hati dan menerima aliran kasih Allah dan mencurahkan kasih itu kepada sesama. Kita terus belajar untuk setia walau kadang badai melanda! Kita terus belajar berkorban walau kadang nampaknya sia-sia! Berharaplah terus pada kasih Allah yang meneguhkan kasih kita.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar