Lepas Bebas Untuk Tuhan
OASIS SABDA 16 Agt 2022
Bacaan I: Yeh 28:1-10
Mazmur Tanggapan: Ul 32:26-28,30.35c-36d
Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9
Bacaan Injil: Mat 19:23-30
Keterikatan dan kelekatan pada hal-hal duniawi akan menjadi hambatan bagi kita untuk memfokuskan diri pada keselamatan yang ditawarkan oleh Allah. Jika kita tidak rela untuk melepaskannya maka kita pasti akan binasa.
Hal ini bukan berarti materi dan kekayaan tidak penting! Semuanya itu penting bagi kita tetapi bukan menjadi tujuan pokok hidup kita. Tuhan menghendaki agar kita terus bekerja supaya semakin sejahtera! Namun, sekali lagi, materi atau kekayaan bukan menjadi tujuan pokok hidup kita. Semuanya itu harus menjadi sarana untuk mencapai tujuan pokok hidup kita yakni Kerajaan Allah atau kesejahteraan abadi.
Dalam Inji hari ini, Yesus menegaskan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Mat 19:23-24).
Siapa yang dimaksud orang kaya? Yesus lebih menekankan kepada mereka yang melekat erat dengan kekayaannya atau harta duniawi ketimbang kepada Allah. Mereka yang tidak memandang kekayaan sebagai sarana untuk menggapai hidup abadi. Mereka yang menjadikan kekayaan sebagai tujuan pokok hidup mereka.
Oleh karena itu, Yesus membandingkan dengan unta yang sangat besar, berat dan berfungsi sebagai pemikul beban materi. Unta itu lebih mudah masuk ke lubang jarum ketimbang orang kaya masuk Kerajaan Allah.
Lobang jarum yang dimaksudkan Yesus adalah pintu darurat setinggi satu meter yang berada di setiap benteng kota. Dan untuk masuk ke dalam pintu itu, barang-barang yang dipikulnya harus dilepaskan dari punggungnya. Jika tanpa melepaskan beban yang di bawa maka dia tidak bisa melewatinya. Demikian pula kita, jika kita tidak melepaskan diri dari kelekatan-kelekatan duniawi maka kita juga sulit masuk kerajaan surga!
Marilah menjadi manusia yang lepas bebas untuk Tuhan. Kita tidak melekatkan diri pada hal-hal duniawi yang tidak menjamin kesejahteraan kekal. Kita jadikan semua anugerah Allah itu untuk mengukir keselamatan abadi.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Yeh 28:1-10
Mazmur Tanggapan: Ul 32:26-28,30.35c-36d
Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9
Bacaan Injil: Mat 19:23-30
Keterikatan dan kelekatan pada hal-hal duniawi akan menjadi hambatan bagi kita untuk memfokuskan diri pada keselamatan yang ditawarkan oleh Allah. Jika kita tidak rela untuk melepaskannya maka kita pasti akan binasa.
Hal ini bukan berarti materi dan kekayaan tidak penting! Semuanya itu penting bagi kita tetapi bukan menjadi tujuan pokok hidup kita. Tuhan menghendaki agar kita terus bekerja supaya semakin sejahtera! Namun, sekali lagi, materi atau kekayaan bukan menjadi tujuan pokok hidup kita. Semuanya itu harus menjadi sarana untuk mencapai tujuan pokok hidup kita yakni Kerajaan Allah atau kesejahteraan abadi.
Dalam Inji hari ini, Yesus menegaskan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Mat 19:23-24).
Siapa yang dimaksud orang kaya? Yesus lebih menekankan kepada mereka yang melekat erat dengan kekayaannya atau harta duniawi ketimbang kepada Allah. Mereka yang tidak memandang kekayaan sebagai sarana untuk menggapai hidup abadi. Mereka yang menjadikan kekayaan sebagai tujuan pokok hidup mereka.
Oleh karena itu, Yesus membandingkan dengan unta yang sangat besar, berat dan berfungsi sebagai pemikul beban materi. Unta itu lebih mudah masuk ke lubang jarum ketimbang orang kaya masuk Kerajaan Allah.
Lobang jarum yang dimaksudkan Yesus adalah pintu darurat setinggi satu meter yang berada di setiap benteng kota. Dan untuk masuk ke dalam pintu itu, barang-barang yang dipikulnya harus dilepaskan dari punggungnya. Jika tanpa melepaskan beban yang di bawa maka dia tidak bisa melewatinya. Demikian pula kita, jika kita tidak melepaskan diri dari kelekatan-kelekatan duniawi maka kita juga sulit masuk kerajaan surga!
Marilah menjadi manusia yang lepas bebas untuk Tuhan. Kita tidak melekatkan diri pada hal-hal duniawi yang tidak menjamin kesejahteraan kekal. Kita jadikan semua anugerah Allah itu untuk mengukir keselamatan abadi.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar