Berani Menerima Kritik
OASIS SABDA 29 Agt 2022
PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis, Martir
Bacaan I: Yer 1:17-19
Mazmur Tanggapan: Mzm 71:1-4a.5-6b.15ab.17
Bait Pengantar Injil: Mat 5:10
Bacaan Injil: Mrk 6:17-29
Menerima kritik kadang tidak mengenakkan. Kritikan kadang membuat kita tidak bisa nyenyak tidur. Kritikan kadang membuat hati kita terasa galau. Apalagi kalau kritikan itu disampaikan di depan umum. Maka, tidak sedikit orang yang berusaha menghindar dari kritikan. Bahkan, oleh karena kritikan, orang saling bermusuhan. Orang menjadi sangat marah dan berusaha membalas kritikan dengan tindakan yang lebih sadis. Orang bisa menyimpan dendam.
Bacaan Injil hari ini, menampilkan sikap Herodes dan Herodias yang sangat marah ketika Yohanes Pembaptis mengkritik hubungan mereka sebagai hubungan yang tidak benar! Sebab Herodias, yang diambil menjadi istri Herodes, adalah istri Filipus saudara Herodes sendiri. “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” (Mrk 6:18). Kritikan yang menyelamatkan ini menumbuhkan kebencian yang mendalam. Herodes memerintahkan para bawahannya untuk menangkap Yohanes Pembaptis dan memenjarakannya. Sedangkan Herodias mendendam dan bahkan berencana untuk membunuhnya. "Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. (Mrk 6:19-20). Dan dendam serta rencana jahat itu pun akhirnya terkabulkan. Yohanes Pembaptis dibunuh dengan dipenggal kepalanya!
Bacaan Injil hari ini memberikan banyak pelajaran bagi kita. Dua hal yang hendak kita refleksikan di sini, pertama, ketidaksiapan menerima kritikan memang bisa menimbulkan amarah, dendam dan tindakan kejahatan yang lainnya. Herodes dan Herodias yang telah dikuasai dosa, hatinya bebal, tidak mau dan mampu menerima kritikan yang menyelamatkan itu. Bahkan, tindakan kejahatan yang lebih besar pun dilakukan! Kedua, sebagai orang beriman, kita dituntut untuk selalu mewartakan kebenaran. Kita diutus untuk menegakkan keadilan. Kita diutus untuk mewartakan keselamatan. Walaupun dalam menjalankan itu kita akan menjumpai tantangan berat. Bisa jadi kita ditolak, difitnah, dihancurkan bahkan seperti Yohanes Pembaptis, di bunuh! Namun semuanya itu tidak boleh mamatahkan warta kebenaran!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis, Martir
Bacaan I: Yer 1:17-19
Mazmur Tanggapan: Mzm 71:1-4a.5-6b.15ab.17
Bait Pengantar Injil: Mat 5:10
Bacaan Injil: Mrk 6:17-29
Menerima kritik kadang tidak mengenakkan. Kritikan kadang membuat kita tidak bisa nyenyak tidur. Kritikan kadang membuat hati kita terasa galau. Apalagi kalau kritikan itu disampaikan di depan umum. Maka, tidak sedikit orang yang berusaha menghindar dari kritikan. Bahkan, oleh karena kritikan, orang saling bermusuhan. Orang menjadi sangat marah dan berusaha membalas kritikan dengan tindakan yang lebih sadis. Orang bisa menyimpan dendam.
Bacaan Injil hari ini, menampilkan sikap Herodes dan Herodias yang sangat marah ketika Yohanes Pembaptis mengkritik hubungan mereka sebagai hubungan yang tidak benar! Sebab Herodias, yang diambil menjadi istri Herodes, adalah istri Filipus saudara Herodes sendiri. “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” (Mrk 6:18). Kritikan yang menyelamatkan ini menumbuhkan kebencian yang mendalam. Herodes memerintahkan para bawahannya untuk menangkap Yohanes Pembaptis dan memenjarakannya. Sedangkan Herodias mendendam dan bahkan berencana untuk membunuhnya. "Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. (Mrk 6:19-20). Dan dendam serta rencana jahat itu pun akhirnya terkabulkan. Yohanes Pembaptis dibunuh dengan dipenggal kepalanya!
Bacaan Injil hari ini memberikan banyak pelajaran bagi kita. Dua hal yang hendak kita refleksikan di sini, pertama, ketidaksiapan menerima kritikan memang bisa menimbulkan amarah, dendam dan tindakan kejahatan yang lainnya. Herodes dan Herodias yang telah dikuasai dosa, hatinya bebal, tidak mau dan mampu menerima kritikan yang menyelamatkan itu. Bahkan, tindakan kejahatan yang lebih besar pun dilakukan! Kedua, sebagai orang beriman, kita dituntut untuk selalu mewartakan kebenaran. Kita diutus untuk menegakkan keadilan. Kita diutus untuk mewartakan keselamatan. Walaupun dalam menjalankan itu kita akan menjumpai tantangan berat. Bisa jadi kita ditolak, difitnah, dihancurkan bahkan seperti Yohanes Pembaptis, di bunuh! Namun semuanya itu tidak boleh mamatahkan warta kebenaran!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar