Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Mengusir Kuasa Jahat

Gambar
OASIS SABDA 31 Agt 2021 Bacaan I: 1Tes 5:1-6.9-11 Mazmur Tanggapan: Mzm 27:1.4.13-14 Bait Pengantar Injil: Luk 7:16 Bacaan Injil: Luk 4:31-37 Kuasa Yesus sangatlah besar. Perkataan selain berwibawa juga penuh daya dan kuasa. Bukan hanya manusia yang kagum dan terheran-heran, namun setan pun mengakui dalam ketakutan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengusir roh jahat yang merasuki orang di rumah ibadat di Kepernaum. Yesus sungguh tidak kompromi dengan kuasa jahat. Yesus tidak berbelaskasih terhadap mereka. Dia mengusir dan menghardik mereka agar keluar! Tindakan Yesus ini sesungguhnya menegaskan bahwa kuasa jahat harus dilawan. Kejahatan harus dienyahkan dari hidup kita. Sebab, uasa jahat hanya akan membelenggu dan mematikan jiwa kita. Ada berbagai bentuk kuasa jahat yang dapat menguasai hidup kita. Segala sesuatu yang tidak berpihak pada penghargaan terhadap martabat manusia pasti lahir dari kuasa jahat. Untuk itu, marilah membu

Berpengharapan

Gambar
OASIS SABDA 30 Agt 2021 Bacaan I: 1Tes 4:13-17 Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1.3-5.11-13 Bait Pengantar Injil: Luk 4:18 Bacaan Injil: Luk 4:16-30 Setiap orang pasti mengalami pengalaman kecewa. Apapun sebabnya kekecewaan selalu membuat hidup kita tidak nyaman. Kebahagiaan kita terganggu. Bahkan, kekecewaan yang mendalam membuat kita seakan putus asa. Martin Luther King pernah mengatakan, "Kita harus menerima kekecewaan yang terbatas, namun tak boleh kehilangan harapan yang tak terbatas". Kekecewaan itu wajar terjadi dalam hidup kita. Namun, kita tidak boleh kehilangan harapan. Kita tidak boleh dikuasai oleh kekecewaan dan kepedihan sehingga menghilangkan banyak peluang untuk bahagia. Pengharapan sesungguhnya membuat kita percaya kepada segala kemungkinan akan perbaikan. Pengharapan membuah kita fokus pada hal-hal yang positif. Harapan selalu membuka ruang kehidupan. Sebaliknya, kekecewaan membuat kita fokus pada hal yang negatif. Kekecewaan mematikan dan memat

Menata Ruang Batin

Gambar
OASIS SABDA 29 Agt 2021 Minggu Pekan Biasa XXII Bacaan I: Ul 4:1-2.6-8 Mazmur Tanggapan: Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5 Bacaan II: Yak 1:17-18.21b-22.27 Bait Pengantar Injil: Yak 1:18 Bacaan Injil: Mrk 7:1-8.14-15.21-23 Dalam bacaan Injil pada hari ini, Yesus menyampaikan kritik kepada kaum Farisi tentang kemunafikan dan sikap berlebihan dalam mentaati hukum. Orang Farisi berpendapat bahwa untuk mencapai Kekudusan dan kesucian orang harus mentaati hukum adat istiadat. Mereka sangat menekankan hal-hal yang bersifat lahiriah belaka. Maka tidaklah mengherankan kalau kaum Farisi mengkritik murid-murid Yesus yang makan tanpa membasuh tangan. Mereka menilai hal itu najis atau berdosa. “Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?” (Mrk 7:5). Namun paradigma berpikir mereka itu di kritik oleh Yesus. Kritik pedas ini disampaikan untuk menunjukkan bahwa yang terpenting dalam kehidupan manusia bukanlah apa yang bersi

Mengembangkan Talenta

Gambar
OASIS SABDA 28 Agt 2021 PW S. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja Bacaan I: 1Tes 4:9-11 Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1.7-8.9 Bait Pengantar Injil: Yoh 13:34 Bacaan Injil: Mat 25:14-30 Tuhan menciptakan manusia amat sangat baik. Manusia diciptakan secitra dengan-Nya dan dikaruniai aneka potensi dalam dirinya. Tuhan menganugerahkan beraneka talenta yang berguna bagi hidupnya. Hal itu ditegaskan dalam bacaan Injil hari ini. Dalam Injil, Yesus membuat perumpamaan tentang talenta. Setiap orang diberikan berbeda sesuai kesanggupannya. "Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya." (Mat 25:15). Yang menjadi pokok persoalan dalam perumpamaan itu bukan besar kecilnya talenta tetapi sejauhmana ketiga orang itu mengembangkannya.Tuhan menghendaki supaya potensi dan talenta yang dianugerahkan-Nya dikembangkan. Kita mesti bertanggung jawab terhadap karunia itu. Sekecil apapun talenta

Dipanggil Menuju Kekudusan

Gambar
OASIS SABDA 27 Agt 2021 PW S. Monika Bacaan I: 1Tes 4:1-8 Mazmur Tanggapan: Mzm 97:1-2b.5-6.10-12 Bait Pengantar Injil: Luk 21:36 Bacaan Injil: Mat 25:1-13 Semua orang Kristiani dipanggil untuk hidup dalam kekudusan. Paulus dalam bacaan pertama menegaskan hal tersebut: "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus." (1Tes 4:7). Kekudusan sesungguhnya mengalir dari Allah. Maka, jalan menuju kekudusan adalah mentaati kehendak-Nya. Namun, kehendak Allah atau kehendak Roh seringkali berseberangan dengan keinginan daging. Keinginan daging yang tak terkendali dapat menjerumuskan kita pada jurang malapetaka. Untuk itu keinginan daging mesti dikendalikan dan dikuasai oleh keinginan Roh. Dengan kata lain, tubuh yang telah diciptakan dengan sangat baik oleh Allah harus diarahkan dan dituntun oleh Roh agar tidak menuju kehancuran. Salah satu latihan rohani agar hidup kita sesuai dengan kehendak Roh adalah mati raga. Mati rag

Sumber Sukacita Sejati

Gambar
OASIS SABDA 26 Agt 2021 Bacaan I: 1Tes 3:7-13 Mazmur Tanggapan: Mzm 90:3-4.12-13.14.17 Bait Pengantar Injil: Mat 24:42a.44 Bacaan Injil: Mat 24:42-51 Setiap pengikut Kristus, kita dipanggil untuk senantiasa bersukacita dan bergembira. Kesatuan kita dengan-Nya merupakan anugerah sukacita sejati. Dan kepenuhan sukacita itu akan kita peroleh jika kita sungguh setia dan bijaksana dalam menjalankan tugas dan perutusan kita. Dalam Injil hari ini, Yesus menegaskan: "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya." (Mat 24:46-47). Kita sesungguhnya adalah hamba-hamba yang dianugerahi amanah untuk dijalankan. Hamba yang baik adalah pelayan yang selalu siap sedia menunaikan tugasnya. Hamba yang baik menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Spirit seorang hamba dalam Kerajaan Allah adalah melayani dengan tulus dan r

Tulus tanpa Modus

Gambar
OASIS SABDA 25 Agt 2021 Bacaan I: 1Tes 2:9-13 Mazmur Tanggapan: Mzm 139:7-8.9-10.11-12ab Bait Pengantar Injil: 1Yoh 2:5 Bacaan Injil: Mat 23:27-32 Menerima pujian dan penghargaan atas prestasi yang kita lakukan seringkali cukup membanggakan. Namun menjadi orang yang gila pujian dan hormat sangatlah memprihatinkan. Sebab, hidupnya akan selalu berada dalam bayang-bayang kemunafikan. Dalam Injil hari ini, Yesus mengkritik pola hidup orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mereka sesungguhnya adalah orang-orang penting dan besar pada waktu itu. Mereka merupakan publik figur yang seharusnya dapat diteladani. Namun, pola hidup mereka tidak sesuai dengan apa yang diajarkannya. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat terus menampilkan diri sebagai orang suci dengan taat pada perintah agama. Namun sesungguhnya hidup mereka penuh dengan kemunafikan. Mereka bukan memuja Tuhan tetapi hanya mau memuja diri sendiri. Untuk itu Yesus mengatakan: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli

Kejujuran atau Kepura-puraan

Gambar
OASIS SABDA 24 Agt 2021 Pesta Santo Bartolomeus, Rasul Bacaan I: Why 21:9b-14 Mazmur Tanggapan: Mzm 145:10-11.12-13ab.17-18 Bait Pengantar Injil: Yoh 1:49b Bacaan Injil: Yoh 1:45-51 Hari ini kita merayakan pesta Santo Bartolomeus, Rasul. Santo Bartolomeus diyakini juga bernama Natanael sebagaimana dikisahkan dalam Injil hari ini. “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh 1:46). Inilah tanggapan Natanael yang terkesan kurang percaya. Namun dari pernyataan itu menampilkan kejujuran dan kepolosan seorang yang ingin mengenal siapakah Yesus yang sesungguhnya. Keterbukaan dan kejujuran Natanael sungguh mengesankan bagi Yesus. Sehingga Dia mengatakan, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh 1:47). Yesus tidak melihat sinisme, rasa curiga dan ketidakpercayaaan dalam diri Natanael. Justru Dia melihat bahwa Natanael seorang jujur. Dia tidak bersembunyi di belakang kedok. Dia bicara tentang kebenaran secara blak-blakan.

Menjauhkan Diri dari Kemunafikan

Gambar
OASIS SABDA 23 Agt 2021 Bacaan I: 1Tes 1:2b-5.8b-10 Mazmur Tanggapan: Mzm 149:1-6a.9b Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27 Bacaan Injil: Mat 23:13-22 Perilaku hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Allah tentu sangat merugikan jiwa kita. Hal itu harus diperingatkan dengan tegas agar tidak membawa kehancuran. Dalam Injil hari ini, Yesus mengkritik dengan keras dan tegas orang-orang Farisi. Kritikan Yesus menggunakan kata-kata "celakalah". Kata yang biasa digunakan oleh para nabi dalam Perjanjian Lama untuk menegur bangsa Israel. Dibalik kata itu sebenarnya terkandung penolakan dari manusia. Yesus menyebut orang-orang Farisi sebagai munafik. Orang yang munafik selalu hidup dalam kepalsuan. Apa yang nampak di luar tidak sama dengan apa yang di dalam. Kata "munafik" dalam bahasa Yunani "hypocritos" juga dipakai untuk para aktor pemain drama atau teater. Di atas panggung mereka bisa memerankan apa saja dengan begitu mempesona. Tapi itu hanya

Beriman Teguh dan Rela Berkorban

Gambar
OASIS SABDA 22 Agt 2021 Minggu Pekan Biasa XXI Bacaan I: Yos 24:1-2a.15-17.18b Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.16-17.18-19.20-21.22-23 Bacaan II: Ef 5:21-32 Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b.69b Bacaan Injil: Yoh 6:60-69 Menjadi pengikut Kristus yang sejati berarti rela berkorban dan berani menanggung pengalaman-pengalaman yang kadang kurang menyenangkan. Sebab, jalan yang dilalui oleh para pengikut Kristus penuh tantangan yang menantang. Tidak sedikit orang berpikir bahwa iman itu hanya urusan ketika sedang beribadah dan berdoa. Iman hanya dihayati di sekitar altar. Sehingga dalam pengalaman batin itu orang merasakan sukacita yang tak terkira. Namun, iman tidak hanya soal batin. Iman berkaitan dengan pengalaman-pengalaman konkret. Iman harus diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari yang penuh tantangan. Jika mengikuti Kristus hanya mencari yang enak-enak saja maka kita akan mudah meninggalkan Dia. Jika mengikuti Kristus hanya demi kepentingan pribadi kita akan m

Kata dan Perbuatan

Gambar
OASIS SABDA 21 Agt 2021 PW S. Pius X, Paus Bacaan I: Rut 2:1-3.8-11;4:13-17 Mazmur Tanggapan: Mzm 128:1-5 Bait Pengantar Injil: Mat 23:9a.10b Bacaan Injil: Mat 23:1-12 Menyelaraskan antara perkataan dan perbuatan terkadang bukanlah sesuatu yang mudah. Tidak sedikit orang yang hanya pandai berkata-kata namun tindakannya kosong alias NATO - not action talk only. Yesus mengecam tindakan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Ketidaksukaan Yesus bukan terletak pada ajaran dan peraturan yang dibuatnya. Sebab, ajaran dan peraturan mereka berdasarkan pada sumber yang sama yakni Allah sendiri. Namun, yang dikritik oleh Yesus adalah cara hidup mereka. Cara hidup orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat seringkali bertolak belakang dengan apa yang diajarkannya. Pola hidup mereka sangat menekan, menindas, dan sungguh tidak adil. Pola hidup mereka bermental bos dan hanya menuntut penghormatan dan pengakuan! Maka tidak heran jika Yesus, "Sebab itu turutilah dan lakukan

Hukum Paling Utama adalah Kasih

Gambar
OASIS SABDA 20 Agt 2021 PW S. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja Bacaan I: Rut 1:1.3-6.14b-16.22 Mazmur Tanggapan: Mzm 146:5-6.7.8-9a.9bc-10 Bait Pengantar Injil: Mzm 25:5c.5a Bacaan Injil: Mat 22:34-40 Kasih merupakan hukum utama dan pertama yang ditegaskan oleh Yesus. Yesus menegaskan, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Mat 22:37,39). Dalam hukum kasih itu, Yesus menyebut tiga hal penting sebagai alat mengasihi dengan benar, yaitu hati, jiwa dan akal Budi. Mengasihi bukan hanya sekedar teori. Mengasihi bukan hanya sebuah kata-kata atau retorika belaka. Mengasihi sesungguhnya merupakan harmoni antara hati, jiwa dan akal Budi Ketiga hal ini membuat seimbang dalam mengasihi Allah dan sesama. Marilah kita saling mengasihi dengan sepenuh hati. Semakin beriman maka kita semakin bertumbuh

Undangan Masuk Kerajaan Surga

Gambar
OASIS SABDA 19 Agt 2021 Bacaan I: Hak 11:29-39a Mazmur Tanggapan: Mzm 40:5.7-10 Bait Pengantar Injil: Mzm 95:8ab Bacaan Injil: Mat 22:1-14 Masuk Kerajaan Surga adalah sebuah tawaran dari Allah. Atau lebih tepatnya, undangan bagi semua manusia. Allah telah telah menyediakan semuanya. Sekarang tergantung pada kita, mau menanggapi undangan itu atau tidak. Hal itu digambarkan oleh Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Hal Kerajaan Surga diumpamakan seperti orang yang hendak membuat pesta nikah. Sang tuan pesta mengundang banyak orang untuk datang. Undangan selalu bersifat suka rela. Tanpa paksaan. Maka, ketika undangannya tidak ditanggapi, sang tuan pesta menyuruh hamba-hambanya untuk memanggil semua orang dipinggir-pinggir jalan. Demikian pula dengan Kerajaan Surga yang ditawarkan pada kita. Tawaran atau undangan Allah itu tidak memaksa! Sifatnya sangat suka rela. Jadi, Allah memberi kebebasan untuk menanggapinya. Bagi orang yang sungguh menyadari betapa membahagiaka

Upah Seorang Pekerja

Gambar
OASIS SABDA 18 Agt 2021 Bacaan I: Hak 9:6-15 Mazmur Tanggapan: Mzm 21:2-3.4-5.6-7 Bait Pengantar Injil: Ibr 4:12 Bacaan Injil: Mat 20:1-16a Tuhan yang kita sembah adalah Maha adil. Dia tidak berlaku curang pada manusia. Apapun yang dijanjikan pasti akan dipenuhi. Bacaan Injil hari ini memperlihatkan tentang cara kerja Allah yang kadang sangat berbeda dengan logika berpikir kita. Orang yang bekerja sejak pagi dengan yang masuk sore hari mendapat imbalan yang sama. Namun, sesungguhnya apa yang dilakukan oleh Allah sangat adil. Kita mesti meyakini bahwa keselamatan adalah anugerah Allah. Dialah yang menganugerahkan keselamatan secara cuma-cuma. Kewajiban kita hanyalah berbuat baik dan hidup benar di hadapan-Nya. Keselamatan manusia tidak ditentukan lama dan tidaknya menjadi pengikut Kristus. Keselamatan kita ditentukan dari kualitas hidup dan tobat kita. Oleh karena itu, marilah menjadi pengikut Kristus yang terus berjuang untuk menggapai keselamatan.  Kita selal

Bangsa Yang Merdeka

Gambar
OASIS SABDA 17 Agt 2021 Bacaan I: Sir 10:1-8 Mazmur Tanggapan: Mzm 101:1a.2ac.3a.6-7 Bacaan II: 1Ptr 2:13-17 Bait Pengantar Injil: Mat 22:21 Bacaan Injil: Mat 22:15-21 Merdekaaaa!!! Hari ini, pekik merdeka menggema disegenap sanubari bangsa Indonesia. Ungkapan syukur dan pujian atas 76th rahmat pembebasan dari penjajahan. Tertoreh harapan damai, sejahtera dan menjadi bangsa yang mengibarkan panji kebebasan untuk bertekuk lutut di hadapan Tuhan sesuai ajaran imannya! Namun, apakah kita sudah sungguh merdeka? Apakah arti sebuah kemerdekaan jika banyak anak di negri ini belum bisa mendapatkan pendidikan yang bermutu? Apa arti kemerdekaan jika sumber daya manusia masih sangat lemah? Apa arti kemerdekaan jika masih banyak orang yang hidup dalam kemiskinan? Apa arti kemerdekaan jika mau beribadah saja dihantui ketakutan? Banyak potret pendidikan sumber daya manusia di wilayah negeri ini yang masih luput dari perhatian. Banyak anak yang menangis mendambakan pendidikan

Memanfaatkan Harta Duniawi

Gambar
OASIS SABDA 16 Agt 2021 Bacaan I: Hak 2:11-19 Mazmur Tanggapan: Mzm 106:34-37.39-40.43ab.44 Bait Pengantar Injil: Mat 5:3 Bacaan Injil: Mat 19:16-22 Kelekatan terhadap harta duniawi akan sangat berbahaya bagi jiwa kita. Jiwa kita akan terpenjara oleh kerakusan dan ketamakan. Kita akan mengorbankan segala sesuatu hanya demi harta. Harta akan menjadi tujuan hidup sehingga dinomorsatukan dan di tempatkan di atas segalanya. Sebagai pengikut Kristus, kita tentu tidak anti harta dunia. Yesus juga tidak pernah menekankan agar kita tidak bekerja dan memiliki harta. Namun, Yesus menegaskan agar kita jangan sampai jatuh pada kelekatan terhadap harta. Jangan sampai harta duniawi menjadi tujuan akhir dari hidup kita. Dalam Injil, Yesus berjumpa dengan anak muda yang bertanya tentang bagaimana untuk memperoleh hidup yang kekal. “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (Mat 19:16). Pertama-tama Yesus menekankan tentang kewajiban sem

Menjadi Hamba Setia

Gambar
OASIS SABDA 15 Agt 2021 Minggu Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Bacaan I: Why 11:19a;12:1.3-6a.10ab Mazmur Tanggapan: Mzm 45:10c-12.16 Bacaan II: 1Kor 15:20-26 Bacaan Injil: Luk 1:39-56 Hari ini kita merayakan hari raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga. Konsili Vatikan II mengajarkan demikian: "Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat melalui kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih menyerupai Putranya, Tuhan di atas segala tuan, yang telah mengalahkan dosa dan maut" (LG art.59). Bunda Maria adalah sosok wanita yang penuh iman. Ketaatannya pada perintah Allah telah menyingkirkan segala egonya sebagai manusia. Ia mengosongkan diri dan mengesampingkan niat dan impian pribadi. Dan dia lebih memilih dan memeluk kehendak Allah yang penuh resiko dan d

Memberi Perhatian Pada Yang Kecil

Gambar
OASIS SABDA 14 Agt 2021 PW S. Maksimilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir Bacaan I: Yos 24:14-29 Mazmur Tanggapan: Mzm 16:1-2a.5.7-8.11 Bait Pengantar Injil: Mat 11:25 Bacaan Injil: Mat 19:13-15 Perhatian dan pendidikan iman anak-anak merupakan hal yang harus diberikan sejak dini. Orang tua mesti dengan bijak membiasakan mereka dekat dengan Tuhan. Membiasakan mereka untuk pergi ke gereja. Membiasakan mereka untuk mengikuti misa. Sehingga kebiasaan-kebiasaan baik ini semakin terpatri dalam hidup mereka. Ada sebuah kebiasan sederhana yang sangat baik dilakukan oleh orang tua adalah memberi tanda salib di dahi anak-anaknya. Ketika anak mau pergi sekolah, kerja atau hendak pergi jauh, orang tua biasanya memberi tanda salib di dahi. Memberi berkat seperti itu sesungguhnya menunjukkan iman yang sungguh hidup dalam keluarga. Orang tua menyertai mereka dengan berkatnya. Dan lebih dari itu, Kristus sendiri hadir dan mendampingi mereka. Dalam Injil hari ini, Yesus meminta

Menjaga Kesetiaan Hingga Kekal

Gambar
OASIS SABDA 13 Agt 2021 Bacaan I: Yos 24:1-13 Mazmur Tanggapan: Mzm 136:1-3.16-18.21-22.24 Bait Pengantar Injil: 1Tes 2:13 Bacaan Injil: Mat 19:3-12 Salah satu kewajiban kita sebagai orang beriman adalah merawat relasi. Kita mesti merawat relasi dengan Allah dan sesama agar terjalin hubungan yang harmonis. Kita menjaga agar kasih dan kesetiaan tetap berakar kuatdalam situasi apapun. Dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan agar suami istri menjaga martabat perkawinannya. Allah telah mempersatukan mereka dalam ikatan cinta kasih. Allah telah memberkati dengan kuasa Kudus agar menjadi persekutuan cinta yang utuh. Maka, mereka mesti menjaga agar tidak terceraikan. Mereka mesti setia hingga kekal. "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Mat 19:6). Namun, menjaga martabat relasi suami istri bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak kerikil-kerikil tajam yang menguji perjalanan

Mengampuni Tanpa Batas

Gambar
OASIS SABDA 12 Agt 2021 Bacaan I: Yos 3:7-10a.11.13-17 Mazmur Tanggapan: Mzm 114:1-6 Bait Pengantar Injil: Mzm 119:135 Bacaan Injil: Mat 18:21-19:1 Berhadapan dengan orang yang selalu melukai hati pasti menyebalkan. Hidup menjadi tidak nyaman. Dan rasa sakit hati serasa terus membebani. Namun sebagai pengikut Kristus kita dituntut untuk sabar dan mengampuni. Memang ada yang mengatakan, "sabar itu ada batasnya". Petrus rupanya mengalami pergumulan yang sama. Untuk itu dia bertanya pada Yesus, “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” (Mat 18:21) Pertanyaan Petrus ini didasarkan pada apa yang diajarkan dalam hukum Taurat dan ditaati oleh orang-orang Yahudi. Batas maksimal pengampunan itu adalah tujuh kali. Selebihnya, mereka bisa melakukan segala sesuatu kepada orang yang bersalah. Namun Yesus menghendaki Petrus dan para murid-Nya memiliki kasih yang tak terbatas pada orang lain. “Buka

Menasehati Dengan Kasih

Gambar
OASIS SABDA 11 Agt 2021 PW S. Klara, Perawan Bacaan I: Ul 34:1-12 Mazmur Tanggapan: Mzm 66:1-3a.5.8.16-17 Bait Pengantar Injil: 2Kor 5:19 Bacaan Injil: Mat 18:15-20 Komunikasi dari hati ke hati dalam semangat keterbukaan merupakan jalan terbaik untuk mengatasi setiap persoalan. Dalam hidup bersama kita diajak untuk saling peduli. Saling menenegur dan menasihati adalah sesuatu yang baik dan mulia. Injil hari ini menegaskan hal tersebut. “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah ..." (Mat 18:15a). Yesus memberikan pedoman praktis dalam menasihati sesama. Pertama, membicarakan masalah secara pribadi, empat mata (Lih. Mat 18:15). Kedua, jika tidak berhasil, ajaklah satu atau dua orang saksi (Lih. Mat 18:16). Ketiga, jika belum berhasil, langkah ketiga, bawalah soalnya kepada jemaat (Lih. Mat 18:17). Dengan tahapan tersebut, diharapkan dapat menyelamatkan orang yang tersesat. Dan jika ada keterbukaan hati, ada kemauan untuk berubah, pasti terselamatkan. Kadang

Mati Satu Tumbuh Seribu

Gambar
OASIS SABDA 10 Agt 2021 Pesta S. Laurensius, Diakon Dan Martir Bacaan I: 2Kor 9:6-10 Mazmur Tanggapan: Mzm 112:1-2.5-9 Bait Pengantar Injil: Yoh 8:12b Bacaan Injil: Yoh 12:24-26 Ada sebuah ungkapan yang tidak asing lagi di telinga kita yakni "mati satu tumbuh seribu". Sebuah ungkapan yang bermakna harapan. Kematian tidak melulu penghabisan. Justru dari kematian yang penuh makna akan lahir harapan-harapan baru. Injil hari ini juga mengungkapkan hal yang senada. Yesus mengatakan: "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah." (Yoh 12:24). Sabda itu sungguh nyata dalam diri Yesus sendiri. Kematian-Nya bukanlah akhir atau penghabisan misi-Nya! Justru melalui Kematian-Nya semakin bertumbuh benih-benih baru yang menyelamatkan! Hari ini, Gereja merayakan pesta Santo Laurensius. Seorang Diakon dan martir Gereja awal yang dibunuh pada pengajaran Ka

Agar Tidak Menjadi Batu Sandungan

Gambar
OASIS SABDA 09 Agt 2021 Bacaan I: Ul 10:12-22 Mazmur Tanggapan: Mzm 147:12-15.19-20 Bait Pengantar Injil: 2Tes 2:14 Bacaan Injil: Mat 17:22-27 Dalam Injil hari ini, Yesus berhadapan dengan tuntutan untuk membayar pajak Bait Allah. Berawal dari pertanyaan petugas bea di Bait Allah kepada Petrus: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?” (Mat 17:24). Sebenarnya Yesus enggan membayar pajak karena perilaku para pemungut bea yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Namun pada akhirnya Yesus pun mau membayar pajak. Satu hal yang menarik untuk kita renungkan dalam Oasis Sabda kali ini adalah alasan mengapa Yesus membayar pajak. Satu-satunya alasan yang terungkap dengan jelas dalam teks kali ini adalah “supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka”. "Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat d

Roti Hidup

Gambar
OASIS SABDA 08 Agt 2021 Minggu Pekan Biasa XIX Bacaan I: 1Raj 19:4-8 Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9 Bacaan II: Ef 4:30-5:2 Bait Pengantar Injil: Yoh 6:51 Bacaan Injil: Yoh 6:41-51 Setiap orang pasti membutuhkan makanan agar bisa bertahan hidup. Berkat makanan yang disantap, orang akan mendapat energi untuk beraktifitas. Setiap kali orang ditanya, untuk apa Anda bekerja, pada umumnya jawaban yang diberikan adalah untuk makan. Bekerja supaya bisa makan. Bekerja supaya dapat melangsungkan hidup yang fana ini. Kita bisa merefleksikan daya juang hidup kita saat ini. Kita membanting tulang setiap hari. Kadang hujan maupun panas tidak kita pedulikan. Kadang lelah tidak kita rasakan. Waktu kita manfaatkan untuk bekerja agar dapat melangsungkan hidup yang fana ini. Namun, apakah kita melakukan hal yang sama untuk jiwa kita. Jiwa kita pun butuh asupan makanan yang bergizi. Jiwa kita membutuhkan suplai makanan yang mampu menghantar ke kehidupan kekal. Hidup ke

Kekuatan Iman

Gambar
OASIS SABDA 07 Agt 2021 Bacaan I: Ul 6:4-13 Mazmur Tanggapan: Mzm 18:2-4.47.51ab Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b Bacaan Injil: Mat 17:14-20 Iman yang sejati mampu menghasilkan karya-karya yang sungguh menyelamatkan. Iman mendalam mampu membawa kesembuhan dan sukacita. Namun sebaliknya, iman yang dangkal dan lemah, pasti akan selalu membuat bimbang dan ragu. Kita terombang-ambing dalam ketidak pastian. Dan apa yang kita lakukan pun tidak menghasilkan buah yang maksimal. Dalam Injil hari ini, Yesus menegur para murid-Nya yang tidak mampu menyembuhkan orang sakit ayan. Yesus mengatakan, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” (Mat 17:17). Yesus pun mengambil alih penyembuhan anak yang sakit itu. Dan ketikan para murid bertanya, “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” (Mat 17:19). Yesus dengan tegas mengatakan, “Karena ka

Memancarkan Kemuliaan Allah

Gambar
OASIS SABDA 06 Agt 2021 Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya Bacaan I: Dan 7:9-10.13-14 Mazmur Tanggapan: Mzm 97:1-2.5-6.9 Bacaan II: 2Ptr 1:16-19 Bait Pengantar Injil: Mat 17:5c Bacaan Injil: Mrk 9:2-10 Peristiwa Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di atas gunung memiliki arti dan makna yang mendalam. Dalam Kitab Suci, gunung yang tinggi kerap kali digambarkan sebagai tempat perjumpaan dengan Allah yang Maha Besar. Di atas gunung biasanya Allah menyatakan kehendak-Nya. Di puncak Sinai, misalnya, turunlah sabda Tuhan kepada Musa. Di situ juga Musa menerima loh batu, yakni Taurat yang dibawa pada umat dan menjadi pegangan bagi hidup mereka (Kel 24:12-18). Demikian pula Nabi Elia berjalan empat puluh hari empat puluh malam hingga berakhir di gunung Horeb. Di sana ia menerima penugasan untuk menunjukkan kemuliaan Allah (1Raj 19:8-18). Pesta hari ini menyatakan bahwa Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di atas gunung. Pada peristiwa itu Dia membawa tiga murid yang paling

Mengenal Yesus Lebih Dekat

Gambar
OASIS SABDA 05 Agt 2021 Bacaan I: Bil 20:1-13 Mazmur Tanggapan: Mzm 95:1-2.6-9 Bait Pengantar Injil: Mat 16:18 Bacaan Injil: Mat 16:13-23 Siapakah Yesus dalam hidup kita? Sejauh mana kita mengenal Dia yang kita imani? Pertanyaan di atas menghantar kita untuk menyadari sejauhmana kedekatan kita dengan-Nya. Semakin dekat dengan-Nya maka kita pun akan semakin mengenal siapa Dia sesungguhnya. Petrus yang selama ini mengikuti Dia, pelan-pelan semakin memahami siapa Dia. Ketika Yesus bertanya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” (Mat 16:13). Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Mat 16:16). Jawaban Petrus merupakan anugerah dari Allah. Jawaban yang tidak hanya keluar dari kemanusiaannya. Jawaban itu adalah mengalir dari Bapa. “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga." (Mat 16:17). Namun, kemanusiaan Petrus pun masih cukup kuat menguasai. Kecenderungan d

Kualitas Doa

Gambar
OASIS SABDA 04 Agt 2021 PW S. Yohanes Maria Vianney, Imam Bacaan I: Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 Mazmur Tanggapan: Mzm 106:6-7a.13-14.21-22.23 Bait Pengantar Injil: Luk 7:16 Bacaan Injil: Mat 15:21-28 Berdoa merupakan komunikasi dengan Allah. Doa mesti disertai dengan sikap rendah hati dan kepercayaan yang penuh. Doa mesti disertai dengan penyerahan diri pada penyelenggaraan Ilahi. Injil hari ini hendak mengajarkan kepada kita tentang kualitas doa dan kualitas hidup. Kita belajar dari iman perempuan Kanaan yang berdoa dengan seruan penuh kerendahan hati. “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” (Mat 15:22). Dalam berdoa, kita pun sering mendapat ujian yang memurnikan. Perempuan Kanaan itu pun mendapat ujian baik dari murid maupun Yesus sendiri. Para murid dekan menolak dia: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” (Mat 15:23). Dan Yesus seakan membuat pernyataan yang merendahkan

Fokus Pada Yesus

Gambar
OASIS SABDA 03 Agt 2021 Bacaan I: Bil 12:1-13 Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4.5-6a.6bc-7.12-13 Bait Pengantar Injil: Yoh 1:49b Bacaan Injil: Mat 14:22-36 Iman akan semakin teruji ketika berhadapan dengan situasi penuh resiko yang berada di luar kendali kita. Apakah dalam situasi seperti itu kita masih mempercayakan diri pada penyelenggaraan Ilahi? Beriman secara mendalam berarti mempercayakan diri pada penyelenggaraan Ilahi. Dalam situasi apapun kita tetap kokoh karena Allah pasti menopang dan menolong kita. Dalam bacaan Injil, Petrus dan para murid yang lain ketakutan karena menghadapi gelombang yang dahsyat. Mereka takut karena perahu mereka terombang-ambing oleh gelombang yang dahsyat. Sementara Petrus ketakutan tatkala berjalan di atas air untuk menuju ke Yesus. "Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: 'Tuhan, tolonglah aku!'"(Mat 14:30). Ketika Yesus menolongnya, Ia berkata: “Hai orang yang kurang

Ekaristi Jalan Persatuan Dengan Kristus

Gambar
OASIS SABDA 02 Agt 2021 Bacaan I: Bil 11:4b-15 Mazmur Tanggapan: Mzm 81:12-13.14-15.16-17 Bait Pengantar Injil: Mat 4:4b Bacaan Injil: Mat 14:13-21 Peristiwa penggandaan Roti yang dilakukan oleh Yesus sesungguhnya menjadi cikal bakal perayaan Ekaristi yang kita rayakan dewasa ini. Dalam perayaan Ekaristi, kita mengenangkan peristiwa Yesus memecahkan Roti. Dalam perayaan Ekaristi Dia memberi makan jutaan manusia setiap hari dengan Tubuh dan Darah-Nya. Ekaristi sesungguhnya jalan persatuan kita dengan-Nya. Melalui Ekaristi, Dia sendiri memperkenankan tubuh dan darahnya menyatu dengan tubuh dan darah kita. Dan persatuan itu sesungguhnya menjadi jalan perubahan kita. Konsili Vatikan II menyatakan: “Jadi dari Liturgi, terutama dalam Ekaristi, bagaikan dari sumber, mengalirlah rahmat kepada kita, dan dengan hasil guna yang amat besar diperoleh pengudusan manusia dan pemuliaan Allah dalam Kristus, tujuan semua karya Gereja lainnya” (Konstitusi Liturgi 10) Namun, apakah

Roti Hidup

Gambar
OASIS SABDA 01 Agt 2021 Bacaan I: Kel 16:2-4.12-15 Mazmur Tanggapan: Mzm 78:3.4bc.23-24.25.54 Bacaan II: Ef 4:17.20-24 Bait Pengantar Injil: Mat 4:4b Bacaan Injil: Yoh 6:24-35 Yesus sangat memperhatikan kebutuhan hidup kita. Dia menganugerahkan rejeki untuk kesejahteraan kita. Dia menyediakan makanan fisik dengan penggandaan Roti dan memberi makan banyak orang. Dia juga memberi makanan spiritual untuk kebutuhan jiwa kita. Yesus menyatakan bahwa diri-Nya adalah Roti hidup. Roti yang memberikan keselamatan kekal. Roti yang menjamin kesejahteraan sejati. “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." (Yoh 6:35) Semua orang diundang untuk mengambil dan makan dari Roti itu. Kita diundang untuk menyantap Roti kehidupan yang membebaskan dari rasa lapar dan haus lagi. Ekaristi yang kita rayakan sesungguhnya menjamin kesejahteraan jiwa kita. Kita menyambut Kristus dalam rupa Ro