Memancarkan Kemuliaan Allah
OASIS SABDA 06 Agt 2021
Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
Bacaan I: Dan 7:9-10.13-14
Mazmur Tanggapan: Mzm 97:1-2.5-6.9
Bacaan II: 2Ptr 1:16-19
Bait Pengantar Injil: Mat 17:5c
Bacaan Injil: Mrk 9:2-10
Peristiwa Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di atas gunung memiliki arti dan makna yang mendalam.
Dalam Kitab Suci, gunung yang tinggi kerap kali digambarkan sebagai tempat perjumpaan dengan Allah yang Maha Besar. Di atas gunung biasanya Allah menyatakan kehendak-Nya.
Di puncak Sinai, misalnya, turunlah sabda Tuhan kepada Musa. Di situ juga Musa menerima loh batu, yakni Taurat yang dibawa pada umat dan menjadi pegangan bagi hidup mereka (Kel 24:12-18).
Demikian pula Nabi Elia berjalan empat puluh hari empat puluh malam hingga berakhir di gunung Horeb. Di sana ia menerima penugasan untuk menunjukkan kemuliaan Allah (1Raj 19:8-18).
Pesta hari ini menyatakan bahwa Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di atas gunung. Pada peristiwa itu Dia membawa tiga murid yang paling dekat, Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Dan di atas gunung itu Dia mengalami peristiwa transfigurasi. Yesus berubah rupa dan sangat mengagumkan.
Peristiwa Yesus berupa rupa dengan berkilau-kilauan karena diselimuti oleh kasih Bapa-Nya. “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” (Mrk 9:7).
Peristiwa itu mengukir pengalaman batin ketiga murid yang dekat dengan-Nya. Pengalaman memandang orang yang sungguh diberkati dan disinari oleh kasih Allah. Mereka juga mendengar pernyataan tentang siapa Yesus sesungguhnya.
Marilah masuk dan menikmati pengalaman batin bersama bketiga murid Yesus itu. Kita tidak perlu menuntut agar mendapat penampakan kemuliaan Yesus. Namun, kita berjuang agar nyala terang Kristus itu semakin menyinari hati dan jiwa kita.
Terang Kristus itu akan memampukan kita untuk semakin mengenal siapa Dia. Dan kalau kita sendiri sudah semakin terang, semakin menyadari siapa Yesus, maka kita pancarkan bagi sesama!
Pancaran terang Kristus itu pula yang memampukan kita untuk menapaki peziarahan hidup yang kadang penuh derita. Terang itu memampukan kita untuk melangkah menuju "Yerusalem". Kita dikuatkan ketika harus merasakan salib Kristus!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
Bacaan I: Dan 7:9-10.13-14
Mazmur Tanggapan: Mzm 97:1-2.5-6.9
Bacaan II: 2Ptr 1:16-19
Bait Pengantar Injil: Mat 17:5c
Bacaan Injil: Mrk 9:2-10
Peristiwa Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di atas gunung memiliki arti dan makna yang mendalam.
Dalam Kitab Suci, gunung yang tinggi kerap kali digambarkan sebagai tempat perjumpaan dengan Allah yang Maha Besar. Di atas gunung biasanya Allah menyatakan kehendak-Nya.
Di puncak Sinai, misalnya, turunlah sabda Tuhan kepada Musa. Di situ juga Musa menerima loh batu, yakni Taurat yang dibawa pada umat dan menjadi pegangan bagi hidup mereka (Kel 24:12-18).
Demikian pula Nabi Elia berjalan empat puluh hari empat puluh malam hingga berakhir di gunung Horeb. Di sana ia menerima penugasan untuk menunjukkan kemuliaan Allah (1Raj 19:8-18).
Pesta hari ini menyatakan bahwa Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di atas gunung. Pada peristiwa itu Dia membawa tiga murid yang paling dekat, Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Dan di atas gunung itu Dia mengalami peristiwa transfigurasi. Yesus berubah rupa dan sangat mengagumkan.
Peristiwa Yesus berupa rupa dengan berkilau-kilauan karena diselimuti oleh kasih Bapa-Nya. “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” (Mrk 9:7).
Peristiwa itu mengukir pengalaman batin ketiga murid yang dekat dengan-Nya. Pengalaman memandang orang yang sungguh diberkati dan disinari oleh kasih Allah. Mereka juga mendengar pernyataan tentang siapa Yesus sesungguhnya.
Marilah masuk dan menikmati pengalaman batin bersama bketiga murid Yesus itu. Kita tidak perlu menuntut agar mendapat penampakan kemuliaan Yesus. Namun, kita berjuang agar nyala terang Kristus itu semakin menyinari hati dan jiwa kita.
Terang Kristus itu akan memampukan kita untuk semakin mengenal siapa Dia. Dan kalau kita sendiri sudah semakin terang, semakin menyadari siapa Yesus, maka kita pancarkan bagi sesama!
Pancaran terang Kristus itu pula yang memampukan kita untuk menapaki peziarahan hidup yang kadang penuh derita. Terang itu memampukan kita untuk melangkah menuju "Yerusalem". Kita dikuatkan ketika harus merasakan salib Kristus!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amen..makasih Romo..
BalasHapusAmin🙏
BalasHapus