Menjaga Kesetiaan Hingga Kekal
OASIS SABDA 13 Agt 2021
Bacaan I: Yos 24:1-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 136:1-3.16-18.21-22.24
Bait Pengantar Injil: 1Tes 2:13
Bacaan Injil: Mat 19:3-12
Salah satu kewajiban kita sebagai orang beriman adalah merawat relasi. Kita mesti merawat relasi dengan Allah dan sesama agar terjalin hubungan yang harmonis. Kita menjaga agar kasih dan kesetiaan tetap berakar kuatdalam situasi apapun.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan agar suami istri menjaga martabat perkawinannya.
Allah telah mempersatukan mereka dalam ikatan cinta kasih. Allah telah memberkati dengan kuasa Kudus agar menjadi persekutuan cinta yang utuh. Maka, mereka mesti menjaga agar tidak terceraikan. Mereka mesti setia hingga kekal. "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Mat 19:6).
Namun, menjaga martabat relasi suami istri bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak kerikil-kerikil tajam yang menguji perjalanan keluarga. Banyak kesulitan yang membuat timbulnya keraguan akan perlunya mempertahankan perjanjian.
Pada saat-saat krisis, sebagaimana bangsa Israel, Allah senantiasa mengalirkan cinta dan kesetiaan-Nya. Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Yosua selalu mengajak bangsa Israel untuk memperbaharui perjanjian mereka dengan Allah. Yosua mengingatkan tentang kasih dan kesetiaan Allah yang konkret dalam hidup bangsa Israel.
Demikian pula, ketika kita berada dalam situasi krisis, hendaknya selalu mengingat kasih dan kesetiaan Allah dalam hidup kita. Kasih-Nya senantiasa tak pernah padam. Bahkan, ketika kita berdosa, Dia selalu mengampuni.
Untuk itu, dalam hidup bersama harus senantiasa membuka pintu pengampunan! Pengampunan menjadi kunci untuk menjaga keutuhan relasi! Pengampunan menjaga dan menyalakan api cinta kasih dan kesetiaan yang mungkin telah redup bahkan padam!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Yos 24:1-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 136:1-3.16-18.21-22.24
Bait Pengantar Injil: 1Tes 2:13
Bacaan Injil: Mat 19:3-12
Salah satu kewajiban kita sebagai orang beriman adalah merawat relasi. Kita mesti merawat relasi dengan Allah dan sesama agar terjalin hubungan yang harmonis. Kita menjaga agar kasih dan kesetiaan tetap berakar kuatdalam situasi apapun.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan agar suami istri menjaga martabat perkawinannya.
Allah telah mempersatukan mereka dalam ikatan cinta kasih. Allah telah memberkati dengan kuasa Kudus agar menjadi persekutuan cinta yang utuh. Maka, mereka mesti menjaga agar tidak terceraikan. Mereka mesti setia hingga kekal. "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Mat 19:6).
Namun, menjaga martabat relasi suami istri bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak kerikil-kerikil tajam yang menguji perjalanan keluarga. Banyak kesulitan yang membuat timbulnya keraguan akan perlunya mempertahankan perjanjian.
Pada saat-saat krisis, sebagaimana bangsa Israel, Allah senantiasa mengalirkan cinta dan kesetiaan-Nya. Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Yosua selalu mengajak bangsa Israel untuk memperbaharui perjanjian mereka dengan Allah. Yosua mengingatkan tentang kasih dan kesetiaan Allah yang konkret dalam hidup bangsa Israel.
Demikian pula, ketika kita berada dalam situasi krisis, hendaknya selalu mengingat kasih dan kesetiaan Allah dalam hidup kita. Kasih-Nya senantiasa tak pernah padam. Bahkan, ketika kita berdosa, Dia selalu mengampuni.
Untuk itu, dalam hidup bersama harus senantiasa membuka pintu pengampunan! Pengampunan menjadi kunci untuk menjaga keutuhan relasi! Pengampunan menjaga dan menyalakan api cinta kasih dan kesetiaan yang mungkin telah redup bahkan padam!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin🙏
BalasHapus