Kualitas Doa
OASIS SABDA 04 Agt 2021
PW S. Yohanes Maria Vianney, Imam
Bacaan I: Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35
Mazmur Tanggapan: Mzm 106:6-7a.13-14.21-22.23
Bait Pengantar Injil: Luk 7:16
Bacaan Injil: Mat 15:21-28
Berdoa merupakan komunikasi dengan Allah. Doa mesti disertai dengan sikap rendah hati dan kepercayaan yang penuh. Doa mesti disertai dengan penyerahan diri pada penyelenggaraan Ilahi.
Injil hari ini hendak mengajarkan kepada kita tentang kualitas doa dan kualitas hidup. Kita belajar dari iman perempuan Kanaan yang berdoa dengan seruan penuh kerendahan hati. “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” (Mat 15:22).
Dalam berdoa, kita pun sering mendapat ujian yang memurnikan. Perempuan Kanaan itu pun mendapat ujian baik dari murid maupun Yesus sendiri. Para murid dekan menolak dia: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” (Mat 15:23). Dan Yesus seakan membuat pernyataan yang merendahkan dan menyakitkan, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel ... Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (Mat 15:24,26).
Namun, perempuan itu dengan penuh iman dan kerendahan hati menjawab, “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Lalu Yesus berkata kepadanya, “Hai ibu, karena imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.”(Mat 15,27-28).
Doa yang disertai kerendahan hati dan iman mendalam sungguh menyelamatkan. Anak perempuannya yang kerasukan setan disembuhkan.
Peristiwa itu sesungguhnya mau mengajarkan kepada kita agar tidak pernah menyerah jika doa kita tidak langsung dijawab. Seringkali, Allah menguji kita untuk mendapatkan yang terbaik dari diri kita.
Dalam berdoa, janganlah mengancam Allah atau membuat tuntutan-tuntutan dengan doa kita. Kita harus menaruh kepercayaan terhadap kasih-Nya bagi kita, seperti yang ditunjukkan oleh perempuan Kanaan ini.
Dalam berdoa, kita harus menaruh kepercayaan bahwa Allah mengasihi diri kita sepenuhnya. Allah pasti menjawab doa-doa kita.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
PW S. Yohanes Maria Vianney, Imam
Bacaan I: Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35
Mazmur Tanggapan: Mzm 106:6-7a.13-14.21-22.23
Bait Pengantar Injil: Luk 7:16
Bacaan Injil: Mat 15:21-28
Berdoa merupakan komunikasi dengan Allah. Doa mesti disertai dengan sikap rendah hati dan kepercayaan yang penuh. Doa mesti disertai dengan penyerahan diri pada penyelenggaraan Ilahi.
Injil hari ini hendak mengajarkan kepada kita tentang kualitas doa dan kualitas hidup. Kita belajar dari iman perempuan Kanaan yang berdoa dengan seruan penuh kerendahan hati. “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” (Mat 15:22).
Dalam berdoa, kita pun sering mendapat ujian yang memurnikan. Perempuan Kanaan itu pun mendapat ujian baik dari murid maupun Yesus sendiri. Para murid dekan menolak dia: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” (Mat 15:23). Dan Yesus seakan membuat pernyataan yang merendahkan dan menyakitkan, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel ... Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (Mat 15:24,26).
Namun, perempuan itu dengan penuh iman dan kerendahan hati menjawab, “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Lalu Yesus berkata kepadanya, “Hai ibu, karena imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.”(Mat 15,27-28).
Doa yang disertai kerendahan hati dan iman mendalam sungguh menyelamatkan. Anak perempuannya yang kerasukan setan disembuhkan.
Peristiwa itu sesungguhnya mau mengajarkan kepada kita agar tidak pernah menyerah jika doa kita tidak langsung dijawab. Seringkali, Allah menguji kita untuk mendapatkan yang terbaik dari diri kita.
Dalam berdoa, janganlah mengancam Allah atau membuat tuntutan-tuntutan dengan doa kita. Kita harus menaruh kepercayaan terhadap kasih-Nya bagi kita, seperti yang ditunjukkan oleh perempuan Kanaan ini.
Dalam berdoa, kita harus menaruh kepercayaan bahwa Allah mengasihi diri kita sepenuhnya. Allah pasti menjawab doa-doa kita.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Aminπ
BalasHapusAmin...ππ
BalasHapusAminππ
BalasHapusAmen..
BalasHapusAmin semuanya. Tuhan memberkati
BalasHapus