Kekuatan Iman
OASIS SABDA 07 Agt 2021
Bacaan I: Ul 6:4-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 18:2-4.47.51ab
Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b
Bacaan Injil: Mat 17:14-20
Iman yang sejati mampu menghasilkan karya-karya yang sungguh menyelamatkan. Iman mendalam mampu membawa kesembuhan dan sukacita.
Namun sebaliknya, iman yang dangkal dan lemah, pasti akan selalu membuat bimbang dan ragu. Kita terombang-ambing dalam ketidak pastian. Dan apa yang kita lakukan pun tidak menghasilkan buah yang maksimal.
Dalam Injil hari ini, Yesus menegur para murid-Nya yang tidak mampu menyembuhkan orang sakit ayan. Yesus mengatakan, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” (Mat 17:17).
Yesus pun mengambil alih penyembuhan anak yang sakit itu. Dan ketikan para murid bertanya, “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” (Mat 17:19). Yesus dengan tegas mengatakan, “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Mat 17:20).
Keragu-raguan pasti tidak menjanjikan keberhasilan. Jika kita memiliki iman yang kuat maka kita pun akan memiliki keyakinan yang mantap terhadap apa yang kita kerjakan.
Iman itu misteri. Di satu sisi, iman itu anugerah terindah dari Allah. Di sisi lain, kita harus berusaha percaya dan berani mempercayakan diri pada Allah. Kita mesti menaruh kepercayaan dan menggantungkan keyakinan kita pada-Nya.
Santo Ignatius Loyola pernah mengatakan demikian: "berdoalah sungguh-sungguh seakan-akan segala sesuatu bergantung pada Allah, dan berusahalah sungguh-sungguh seakan-akan segala sesuatu bergantung pada kamu".
Kadang dalam menghadapi masalah dan kesulitan kita gentar dan pesimis. Rasanya mustahil untuk memindahkan gunung kesulitan dan persoalan yang sedang menindih hidup kita. Akibatnya, kita pun semakin terpuruk!
Marilah memupuk iman kita agar semakin bertumbuh subur, kokoh dan kuat. Sehingga dengan demikian kita pun semakin berani berserah diri pada kuasa Allah.
Dengan penyerahan diri itu maka kita pun semakin yakin dengan apa yang kita kerjakan. Sebab, kita tidak lagi hanya mengandalkan diri sendiri melainkan kuasa Allah!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Ul 6:4-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 18:2-4.47.51ab
Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b
Bacaan Injil: Mat 17:14-20
Iman yang sejati mampu menghasilkan karya-karya yang sungguh menyelamatkan. Iman mendalam mampu membawa kesembuhan dan sukacita.
Namun sebaliknya, iman yang dangkal dan lemah, pasti akan selalu membuat bimbang dan ragu. Kita terombang-ambing dalam ketidak pastian. Dan apa yang kita lakukan pun tidak menghasilkan buah yang maksimal.
Dalam Injil hari ini, Yesus menegur para murid-Nya yang tidak mampu menyembuhkan orang sakit ayan. Yesus mengatakan, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” (Mat 17:17).
Yesus pun mengambil alih penyembuhan anak yang sakit itu. Dan ketikan para murid bertanya, “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” (Mat 17:19). Yesus dengan tegas mengatakan, “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Mat 17:20).
Keragu-raguan pasti tidak menjanjikan keberhasilan. Jika kita memiliki iman yang kuat maka kita pun akan memiliki keyakinan yang mantap terhadap apa yang kita kerjakan.
Iman itu misteri. Di satu sisi, iman itu anugerah terindah dari Allah. Di sisi lain, kita harus berusaha percaya dan berani mempercayakan diri pada Allah. Kita mesti menaruh kepercayaan dan menggantungkan keyakinan kita pada-Nya.
Santo Ignatius Loyola pernah mengatakan demikian: "berdoalah sungguh-sungguh seakan-akan segala sesuatu bergantung pada Allah, dan berusahalah sungguh-sungguh seakan-akan segala sesuatu bergantung pada kamu".
Kadang dalam menghadapi masalah dan kesulitan kita gentar dan pesimis. Rasanya mustahil untuk memindahkan gunung kesulitan dan persoalan yang sedang menindih hidup kita. Akibatnya, kita pun semakin terpuruk!
Marilah memupuk iman kita agar semakin bertumbuh subur, kokoh dan kuat. Sehingga dengan demikian kita pun semakin berani berserah diri pada kuasa Allah.
Dengan penyerahan diri itu maka kita pun semakin yakin dengan apa yang kita kerjakan. Sebab, kita tidak lagi hanya mengandalkan diri sendiri melainkan kuasa Allah!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin🙏
BalasHapusAmin..
BalasHapus