Sumber Sukacita Sejati
OASIS SABDA 26 Agt 2021
Bacaan I: 1Tes 3:7-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 90:3-4.12-13.14.17
Bait Pengantar Injil: Mat 24:42a.44
Bacaan Injil: Mat 24:42-51
Setiap pengikut Kristus, kita dipanggil untuk senantiasa bersukacita dan bergembira. Kesatuan kita dengan-Nya merupakan anugerah sukacita sejati. Dan kepenuhan sukacita itu akan kita peroleh jika kita sungguh setia dan bijaksana dalam menjalankan tugas dan perutusan kita.
Dalam Injil hari ini, Yesus menegaskan: "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya." (Mat 24:46-47).
Kita sesungguhnya adalah hamba-hamba yang dianugerahi amanah untuk dijalankan. Hamba yang baik adalah pelayan yang selalu siap sedia menunaikan tugasnya. Hamba yang baik menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Spirit seorang hamba dalam Kerajaan Allah adalah melayani dengan tulus dan rendah hati. "Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan" (Luk 17:10).
Memang menjadi hamba yang baik tidak mudah. Tidak jarang kita menemukan orang menjalankan tugas pelayanan dengan tulus tanpa modus. Tapi terkadang kita menjumpai orang-orang yang melaksanakan pelayanan karena kepentingan-kepentingan pribadi.
Antara orang yang tulus dan tidak tulus akan nampak dalam pelayanannya. Bagi orang yang tulus, dia akan melaksanakan segala tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Ketika berbenturan dengan kepentingan lain dia tidak mudah putus asa dan mundur. Pelayanan yang tulus mengisyaratkan bahwa bukan kitanyalah yang harus tampil dan tersohor, namun Tuhan. Apa yang dilakukan mengalir dari kedalaman hatinya.
Orang yang melayani dengan tulus seringkali tidak tampak dipermukaan. Mereka melakukan dengan penuh kerendahan hati. Mereka tidak mencari popularitas. Namun, bagi orang yang sesekali tampil, berita memenuhi media. Langsung viral!
Di hadapan Tuhan kita adalah hamba-hamba-Nya. Marilah menjadi hamba yang setia, tulus, bertanggung jawab dan bijaksana. Kita selalu siap melaksanakan tugas pelayanan dengan rendah hati tanpa mencari kepentingan diri sendiri.
Semoga kita menjadi hamba yang melaksanakan amanah Tuhan secara paripurna dengan setia dan bijaksana sebagai sumber sukacita sejati.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: 1Tes 3:7-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 90:3-4.12-13.14.17
Bait Pengantar Injil: Mat 24:42a.44
Bacaan Injil: Mat 24:42-51
Setiap pengikut Kristus, kita dipanggil untuk senantiasa bersukacita dan bergembira. Kesatuan kita dengan-Nya merupakan anugerah sukacita sejati. Dan kepenuhan sukacita itu akan kita peroleh jika kita sungguh setia dan bijaksana dalam menjalankan tugas dan perutusan kita.
Dalam Injil hari ini, Yesus menegaskan: "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya." (Mat 24:46-47).
Kita sesungguhnya adalah hamba-hamba yang dianugerahi amanah untuk dijalankan. Hamba yang baik adalah pelayan yang selalu siap sedia menunaikan tugasnya. Hamba yang baik menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Spirit seorang hamba dalam Kerajaan Allah adalah melayani dengan tulus dan rendah hati. "Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan" (Luk 17:10).
Memang menjadi hamba yang baik tidak mudah. Tidak jarang kita menemukan orang menjalankan tugas pelayanan dengan tulus tanpa modus. Tapi terkadang kita menjumpai orang-orang yang melaksanakan pelayanan karena kepentingan-kepentingan pribadi.
Antara orang yang tulus dan tidak tulus akan nampak dalam pelayanannya. Bagi orang yang tulus, dia akan melaksanakan segala tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Ketika berbenturan dengan kepentingan lain dia tidak mudah putus asa dan mundur. Pelayanan yang tulus mengisyaratkan bahwa bukan kitanyalah yang harus tampil dan tersohor, namun Tuhan. Apa yang dilakukan mengalir dari kedalaman hatinya.
Orang yang melayani dengan tulus seringkali tidak tampak dipermukaan. Mereka melakukan dengan penuh kerendahan hati. Mereka tidak mencari popularitas. Namun, bagi orang yang sesekali tampil, berita memenuhi media. Langsung viral!
Di hadapan Tuhan kita adalah hamba-hamba-Nya. Marilah menjadi hamba yang setia, tulus, bertanggung jawab dan bijaksana. Kita selalu siap melaksanakan tugas pelayanan dengan rendah hati tanpa mencari kepentingan diri sendiri.
Semoga kita menjadi hamba yang melaksanakan amanah Tuhan secara paripurna dengan setia dan bijaksana sebagai sumber sukacita sejati.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin🙏
BalasHapusAmin🙏❤️
BalasHapusAmin🙏
BalasHapus