Kejujuran atau Kepura-puraan
OASIS SABDA 24 Agt 2021
Pesta Santo Bartolomeus, Rasul
Bacaan I: Why 21:9b-14
Mazmur Tanggapan: Mzm 145:10-11.12-13ab.17-18
Bait Pengantar Injil: Yoh 1:49b
Bacaan Injil: Yoh 1:45-51
Hari ini kita merayakan pesta Santo Bartolomeus, Rasul. Santo Bartolomeus diyakini juga bernama Natanael sebagaimana dikisahkan dalam Injil hari ini.
“Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh 1:46). Inilah tanggapan Natanael yang terkesan kurang percaya. Namun dari pernyataan itu menampilkan kejujuran dan kepolosan seorang yang ingin mengenal siapakah Yesus yang sesungguhnya.
Keterbukaan dan kejujuran Natanael sungguh mengesankan bagi Yesus. Sehingga Dia mengatakan, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh 1:47). Yesus tidak melihat sinisme, rasa curiga dan ketidakpercayaaan dalam diri Natanael. Justru Dia melihat bahwa Natanael seorang jujur. Dia tidak bersembunyi di belakang kedok. Dia bicara tentang kebenaran secara blak-blakan.
Natanael atau Bartolomeus adalah orang yang hidup tanpa kepura-puraan. Ia bersikap otentik. Bahkan di hadapan Yesus, dia tidak menutup-nutupi keragu-raguannya.
Kepura-puraan sesungguhnya menjadi penghalang untuk berkembang. Kepura-puraan menjadi penghambat perkembangan hidup kita. Sebab, di hadapan Tuhan kepura-puraan tidak berlaku sama sekali. Tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Maka, sikap jujur dan transparan menjadi pintu masuk untuk menuju iman sejati.
Natanael mengalami hal itu. Kejujurannya telah mentransformasi dirinya hingga menjadi pengikut Kristus yang sejati. Kejujuran Natanael menjadi tanah yang subur untuk berakarnya Sabda Allah sehingga dia mampu berkata: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” (Yoh 1:49).
Oleh karena itu, marilah menimba semangat hidup dari Santo Natanael yang kita pestakan hari ini. Kita berproses dalam kejujuran di hadapan Allah. Kita berkembang sebagai pribadi yang jauh dari kepalsuan
Kita memasrahkan diri pada tangan Tuhan yang senantiasa menjamah dan memelihara. Dalam kepasrahan itu kita akan semakin berkembang dalam iman. Seperti Natanael, kita membenamkan diri dalam semangat Sabda Allah yang membongkar segala bentuk kepalsuan.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Pesta Santo Bartolomeus, Rasul
Bacaan I: Why 21:9b-14
Mazmur Tanggapan: Mzm 145:10-11.12-13ab.17-18
Bait Pengantar Injil: Yoh 1:49b
Bacaan Injil: Yoh 1:45-51
Hari ini kita merayakan pesta Santo Bartolomeus, Rasul. Santo Bartolomeus diyakini juga bernama Natanael sebagaimana dikisahkan dalam Injil hari ini.
“Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh 1:46). Inilah tanggapan Natanael yang terkesan kurang percaya. Namun dari pernyataan itu menampilkan kejujuran dan kepolosan seorang yang ingin mengenal siapakah Yesus yang sesungguhnya.
Keterbukaan dan kejujuran Natanael sungguh mengesankan bagi Yesus. Sehingga Dia mengatakan, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh 1:47). Yesus tidak melihat sinisme, rasa curiga dan ketidakpercayaaan dalam diri Natanael. Justru Dia melihat bahwa Natanael seorang jujur. Dia tidak bersembunyi di belakang kedok. Dia bicara tentang kebenaran secara blak-blakan.
Natanael atau Bartolomeus adalah orang yang hidup tanpa kepura-puraan. Ia bersikap otentik. Bahkan di hadapan Yesus, dia tidak menutup-nutupi keragu-raguannya.
Kepura-puraan sesungguhnya menjadi penghalang untuk berkembang. Kepura-puraan menjadi penghambat perkembangan hidup kita. Sebab, di hadapan Tuhan kepura-puraan tidak berlaku sama sekali. Tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Maka, sikap jujur dan transparan menjadi pintu masuk untuk menuju iman sejati.
Natanael mengalami hal itu. Kejujurannya telah mentransformasi dirinya hingga menjadi pengikut Kristus yang sejati. Kejujuran Natanael menjadi tanah yang subur untuk berakarnya Sabda Allah sehingga dia mampu berkata: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” (Yoh 1:49).
Oleh karena itu, marilah menimba semangat hidup dari Santo Natanael yang kita pestakan hari ini. Kita berproses dalam kejujuran di hadapan Allah. Kita berkembang sebagai pribadi yang jauh dari kepalsuan
Kita memasrahkan diri pada tangan Tuhan yang senantiasa menjamah dan memelihara. Dalam kepasrahan itu kita akan semakin berkembang dalam iman. Seperti Natanael, kita membenamkan diri dalam semangat Sabda Allah yang membongkar segala bentuk kepalsuan.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin🙏
BalasHapusAmin..
BalasHapus