Tulus tanpa Modus
OASIS SABDA 25 Agt 2021
Bacaan I: 1Tes 2:9-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 139:7-8.9-10.11-12ab
Bait Pengantar Injil: 1Yoh 2:5
Bacaan Injil: Mat 23:27-32
Menerima pujian dan penghargaan atas prestasi yang kita lakukan seringkali cukup membanggakan. Namun menjadi orang yang gila pujian dan hormat sangatlah memprihatinkan. Sebab, hidupnya akan selalu berada dalam bayang-bayang kemunafikan.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengkritik pola hidup orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mereka sesungguhnya adalah orang-orang penting dan besar pada waktu itu. Mereka merupakan publik figur yang seharusnya dapat diteladani. Namun, pola hidup mereka tidak sesuai dengan apa yang diajarkannya.
Orang-orang Farisi dan ahli Taurat terus menampilkan diri sebagai orang suci dengan taat pada perintah agama. Namun sesungguhnya hidup mereka penuh dengan kemunafikan. Mereka bukan memuja Tuhan tetapi hanya mau memuja diri sendiri.
Untuk itu Yesus mengatakan: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran." (Mat 23:27).
Kritikan Yesus itu sebenarnya menjadi kritikan kita juga. Seringkali apa yang kita lakukan tidak sesuai dengan apa yang kita ajarkan. Seringkali yang tertampil tidak sama dengan yang ada dalam diri. Kita terjebak dalam jerat kemunafikan.
Bisa jadi kita mengajarkan cinta kasih namun hidup kita penuh dengan kebencian dan dendam. Bisa jadi kita mengajarkan tentang semangat persaudaraan namun hidup kita penuh dengan konflik. Bisa jadi kita mengajarkan semangat kemiskinan namun hidup kita penuh kerakusan dan pesta pora!
Marilah menjadi saksi-saksi Kristus yang sejati. Kita mohon Roh Kudus membantu kita agar dapat menghayati setiap apa yang kita ajarkan dengan kesaksian hidup yang nyata. Kita berjuang untuk menjadi orang yang tulus tanpa modus dan mengarahkan diri pada yang Kudus!
Kita berproses menjadi pribadi yang rendah hati. Menyingkirkan segala bentuk pemujaan terhadap diri sendiri. Kita mempersembahkan segala karya yang kita lakukan hanya untuk kemuliaan Allah.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: 1Tes 2:9-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 139:7-8.9-10.11-12ab
Bait Pengantar Injil: 1Yoh 2:5
Bacaan Injil: Mat 23:27-32
Menerima pujian dan penghargaan atas prestasi yang kita lakukan seringkali cukup membanggakan. Namun menjadi orang yang gila pujian dan hormat sangatlah memprihatinkan. Sebab, hidupnya akan selalu berada dalam bayang-bayang kemunafikan.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengkritik pola hidup orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mereka sesungguhnya adalah orang-orang penting dan besar pada waktu itu. Mereka merupakan publik figur yang seharusnya dapat diteladani. Namun, pola hidup mereka tidak sesuai dengan apa yang diajarkannya.
Orang-orang Farisi dan ahli Taurat terus menampilkan diri sebagai orang suci dengan taat pada perintah agama. Namun sesungguhnya hidup mereka penuh dengan kemunafikan. Mereka bukan memuja Tuhan tetapi hanya mau memuja diri sendiri.
Untuk itu Yesus mengatakan: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran." (Mat 23:27).
Kritikan Yesus itu sebenarnya menjadi kritikan kita juga. Seringkali apa yang kita lakukan tidak sesuai dengan apa yang kita ajarkan. Seringkali yang tertampil tidak sama dengan yang ada dalam diri. Kita terjebak dalam jerat kemunafikan.
Bisa jadi kita mengajarkan cinta kasih namun hidup kita penuh dengan kebencian dan dendam. Bisa jadi kita mengajarkan tentang semangat persaudaraan namun hidup kita penuh dengan konflik. Bisa jadi kita mengajarkan semangat kemiskinan namun hidup kita penuh kerakusan dan pesta pora!
Marilah menjadi saksi-saksi Kristus yang sejati. Kita mohon Roh Kudus membantu kita agar dapat menghayati setiap apa yang kita ajarkan dengan kesaksian hidup yang nyata. Kita berjuang untuk menjadi orang yang tulus tanpa modus dan mengarahkan diri pada yang Kudus!
Kita berproses menjadi pribadi yang rendah hati. Menyingkirkan segala bentuk pemujaan terhadap diri sendiri. Kita mempersembahkan segala karya yang kita lakukan hanya untuk kemuliaan Allah.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin🙏
BalasHapus