Kaya dengan Kasih dan Pengampunan
OASIS SABDA 28 Sep 2021
Bacaan I: Za 8:20-23
Mazmur Tanggapan: Mzm 87:1-3.4-5.6-7
Bait Pengantar Injil: Mrk 10:45
Bacaan Injil: Luk 9:51-56
Membalas kejahatan dengan kebaikan tentu bukanlah hal yang mudah. Memaafkan dan mencintai orang yang pernah menyakiti hati juga bukan hal yang gampang. Namun, Yesus mengajarkan kita untuk selalu kaya dengan pengampunan.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menegur sikap Yakobus dan Yohanes yang kesal dan ingin membalas dengan kekerasan sikap orang Samaria. Hal itu terjadi ketika Yesus hendak masuk ke daerah Samaria, dan Ia ditolak oleh orang-orang yang ada di sana. “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” (Luk 9:54). Namun Yesus menegur mereka karena apa yang mereka pikirkan tidak sesuai dengan kehendak Allah. "Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka." (Luk 9:55).
Sikap Yakobus dan Yohanes menggambarkan sikap kebanyakan orang ketika mereka kesal. Mungkin kebanyakan dari kita memiliki keyakinan bahwa kejahatan harus dibalas dengan kejahatan. Amarah harus dibalas dengan amarah. Namun keyakinan ini sesungguhnya bertentangan dengan ajaran Yesus yang menekankan pengampunan.
Seberat apapun, kita harus belajar untuk mengampuni orang yang telah menyakiti hati kita. Menyimpan amarah dan dendam tidaklah ada gunanya. Membalas kejahatan dengan kejahatan tidaklah menyelesaikan persoalan. Justru hidup kita tidak pernah jadi tenang. Sedangkan mengampuni dan mendoakan secara terus menerus orang yang menyakiti hati, membuat kita semakin damai. Hati kita akan menjadi lebih tenang. Kita menjadi orang yang bebas!
Semoga hidup kita semakin berkembang dan berbuah! Kita terus berjuang untuk menjadi orang yang penuh ampun. Kita menjadi orang yang berlimpah kasih!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Za 8:20-23
Mazmur Tanggapan: Mzm 87:1-3.4-5.6-7
Bait Pengantar Injil: Mrk 10:45
Bacaan Injil: Luk 9:51-56
Membalas kejahatan dengan kebaikan tentu bukanlah hal yang mudah. Memaafkan dan mencintai orang yang pernah menyakiti hati juga bukan hal yang gampang. Namun, Yesus mengajarkan kita untuk selalu kaya dengan pengampunan.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menegur sikap Yakobus dan Yohanes yang kesal dan ingin membalas dengan kekerasan sikap orang Samaria. Hal itu terjadi ketika Yesus hendak masuk ke daerah Samaria, dan Ia ditolak oleh orang-orang yang ada di sana. “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” (Luk 9:54). Namun Yesus menegur mereka karena apa yang mereka pikirkan tidak sesuai dengan kehendak Allah. "Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka." (Luk 9:55).
Sikap Yakobus dan Yohanes menggambarkan sikap kebanyakan orang ketika mereka kesal. Mungkin kebanyakan dari kita memiliki keyakinan bahwa kejahatan harus dibalas dengan kejahatan. Amarah harus dibalas dengan amarah. Namun keyakinan ini sesungguhnya bertentangan dengan ajaran Yesus yang menekankan pengampunan.
Seberat apapun, kita harus belajar untuk mengampuni orang yang telah menyakiti hati kita. Menyimpan amarah dan dendam tidaklah ada gunanya. Membalas kejahatan dengan kejahatan tidaklah menyelesaikan persoalan. Justru hidup kita tidak pernah jadi tenang. Sedangkan mengampuni dan mendoakan secara terus menerus orang yang menyakiti hati, membuat kita semakin damai. Hati kita akan menjadi lebih tenang. Kita menjadi orang yang bebas!
Semoga hidup kita semakin berkembang dan berbuah! Kita terus berjuang untuk menjadi orang yang penuh ampun. Kita menjadi orang yang berlimpah kasih!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin🙏
BalasHapusAmeeeen
BalasHapusAminn🙏❤️
BalasHapusAmin🙏
BalasHapusAmin..
BalasHapusAminnn. Semoga Tuhan melimpahkan berkat bagi kita semua. Tuhan memberkati!
BalasHapus