Perendahan Diri
OASIS SABDA 16 Sep 2021
PW S. Kornelius, Paus, dan Siprianus, Uksup; Martir
Bacaan I: 1Tim 4:12-16
Mazmur Tanggapan: Mzm 111:7-8.9.10
Bait Pengantar Injil: Mat 11:28
Bacaan Injil: Luk 7:36-50
Dalam Injil hari ini dikisahkan tentang seorang perempuan berdosa yang datang kepada Yesus dan memperoleh pengampunan.
Perempuan itu digambarkan memiliki keyakinan mendalam akan belas kasih Yesus. Dia tahu bahwa Dia mampu membebaskannya dari belenggu dosa.
Untuk itu, dia tidak peduli dengan penilaian orang terhadapnya. Dia tidak peduli walau dihakimi oleh orang banyak! Yang tumbuh subur dalam hatinya saat itu adalah kesadaran akan dosa dan mohon pengampunan. Maka dia pun datang dengan penuh perendahan diri kepada Yesus.
Tanpa rasa malu dia memeluk kaki Yesus dan membasuhnya dengan air mata. Dia menyekanya dengan rambutnya. Dan dia juga mencium serta meminyakinya. "Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu." (Luk 7:38)
Itulah simbol pertobatan! Bersimpuh di kaki Yesus merupakan tanda perendahan diri dan tobat.
Kita tidak pernah luput dari dosa. Namun, apakah kita menyadari dan mengakui kedosaan kita? Ataukah justru kita seperti orang-orang Farisi yang hanya sibuk menilai dan menghakimi mereka yang berdosa?
Hari ini, kita diundang untuk bersimpuh di kaki Yesus untuk laku tobat. Kita dituntun untuk semakin menyadari bahwa di hadapan-Nya kita sangat kecil dan berdosa. Kita orang-orang yang tak berdaya!
Percayalah, sebagaimana perempuan berdosa, perendahan diri yang tulus sungguh mengalirkan Rahmat pengampunan, “Dosamu telah diampuni.”, dan berkat berlimpah, “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!” (Luk 7:48,50).
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
PW S. Kornelius, Paus, dan Siprianus, Uksup; Martir
Bacaan I: 1Tim 4:12-16
Mazmur Tanggapan: Mzm 111:7-8.9.10
Bait Pengantar Injil: Mat 11:28
Bacaan Injil: Luk 7:36-50
Dalam Injil hari ini dikisahkan tentang seorang perempuan berdosa yang datang kepada Yesus dan memperoleh pengampunan.
Perempuan itu digambarkan memiliki keyakinan mendalam akan belas kasih Yesus. Dia tahu bahwa Dia mampu membebaskannya dari belenggu dosa.
Untuk itu, dia tidak peduli dengan penilaian orang terhadapnya. Dia tidak peduli walau dihakimi oleh orang banyak! Yang tumbuh subur dalam hatinya saat itu adalah kesadaran akan dosa dan mohon pengampunan. Maka dia pun datang dengan penuh perendahan diri kepada Yesus.
Tanpa rasa malu dia memeluk kaki Yesus dan membasuhnya dengan air mata. Dia menyekanya dengan rambutnya. Dan dia juga mencium serta meminyakinya. "Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu." (Luk 7:38)
Itulah simbol pertobatan! Bersimpuh di kaki Yesus merupakan tanda perendahan diri dan tobat.
Kita tidak pernah luput dari dosa. Namun, apakah kita menyadari dan mengakui kedosaan kita? Ataukah justru kita seperti orang-orang Farisi yang hanya sibuk menilai dan menghakimi mereka yang berdosa?
Hari ini, kita diundang untuk bersimpuh di kaki Yesus untuk laku tobat. Kita dituntun untuk semakin menyadari bahwa di hadapan-Nya kita sangat kecil dan berdosa. Kita orang-orang yang tak berdaya!
Percayalah, sebagaimana perempuan berdosa, perendahan diri yang tulus sungguh mengalirkan Rahmat pengampunan, “Dosamu telah diampuni.”, dan berkat berlimpah, “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!” (Luk 7:48,50).
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin๐๐
BalasHapus