Berserah Diri
OASIS SABDA 23 Des 2021
Bacaan I: Mal 3:1-4;4:5-6
Mazmur Tanggapan: Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14
Bacaan Injil: Luk 1:57-66
Pada saat kita berhadapan dengan aneka persoalan, kemanakah kita hendak mengadu? Sebagai orang beriman, kita mesti percaya bahwa Tuhanlah tempat mengadu paling utama. Tuhan menjadi tempat berserah diri yang sungguh membawa pada pembebasan.
Berserah diri pada Tuhan merupakan ungkapan iman kepercayaan yang mendalam kepada-Nya. Kita mempersembahkan seluruh hidup dan pergumulan pada-Nya karena Dialah yang mengatur seluruh hidup kita. Berserah diri bukan berarti pasif dan hanya berdiam diri saja. Tetapi, semakin berserah diri kita memiliki kekuatan untuk berjuang tanpa putus asa.
Dalam bacaan Injil hari ini, Zakaria mengalami persoalan yang cukup mendalam ketika Elisabeth istrinya mengandung. Dia mengalami kesulitan memahami kehendak dan rencana Allah sehingga dia menjadi bisu! Namun, iman dan sikap berserah diri yang mendalam kepada-Nya membawa dia pada pembebasan. Dia kembali dipulihkan! Dia mengalami pembebasan saat ia menaati kehendak Allah.
Saat ini kita sedang mempersiapkan batin untuk menyambut Kristus dalam perayaan Natal. Salah satu sikap yang mesti kita pupuk dan tumbuhkan adalah berserah diri. Kita mempersembahkan seluruh hidup, pergumulan, yang saat ini kita hadapi pada Tuhan. Kita percayakan pada penyelenggaraan ilahi yang selalu indah dalam hidup kita.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Mal 3:1-4;4:5-6
Mazmur Tanggapan: Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14
Bacaan Injil: Luk 1:57-66
Pada saat kita berhadapan dengan aneka persoalan, kemanakah kita hendak mengadu? Sebagai orang beriman, kita mesti percaya bahwa Tuhanlah tempat mengadu paling utama. Tuhan menjadi tempat berserah diri yang sungguh membawa pada pembebasan.
Berserah diri pada Tuhan merupakan ungkapan iman kepercayaan yang mendalam kepada-Nya. Kita mempersembahkan seluruh hidup dan pergumulan pada-Nya karena Dialah yang mengatur seluruh hidup kita. Berserah diri bukan berarti pasif dan hanya berdiam diri saja. Tetapi, semakin berserah diri kita memiliki kekuatan untuk berjuang tanpa putus asa.
Dalam bacaan Injil hari ini, Zakaria mengalami persoalan yang cukup mendalam ketika Elisabeth istrinya mengandung. Dia mengalami kesulitan memahami kehendak dan rencana Allah sehingga dia menjadi bisu! Namun, iman dan sikap berserah diri yang mendalam kepada-Nya membawa dia pada pembebasan. Dia kembali dipulihkan! Dia mengalami pembebasan saat ia menaati kehendak Allah.
Saat ini kita sedang mempersiapkan batin untuk menyambut Kristus dalam perayaan Natal. Salah satu sikap yang mesti kita pupuk dan tumbuhkan adalah berserah diri. Kita mempersembahkan seluruh hidup, pergumulan, yang saat ini kita hadapi pada Tuhan. Kita percayakan pada penyelenggaraan ilahi yang selalu indah dalam hidup kita.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amiiinnn🙏🙏
BalasHapus