Bersyukur dan Berharap
OASIS SABDA 31 Des 2021
Bacaan I: 1Yoh 2:18-21
Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-2.11-12.13
Bait Pengantar Injil: Yoh 1:14.12b
Bacaan Injil: Yoh 1:1-18
Di penghujung tahun ini, marilah kita sejenak merefleksikan perjalanan, suka dan duka, dari kehidupan kita selama tahun 2021. Secara umum, tahun 2021 masih banyak yang mengatakan sebagai tahun yang belum bebas dari Corona.. Dampak covid sangat besar hingga merambah ke pelbagai sendi kehidupan. Baik secara ekonomi, sosial, politik dan bahkan iman.
Walaupun dipenghujung tahun ini kita mulai sedikit bisa bernafas lega dari Corona, namun sesungguhnya itu belum selesai. Corona belum berakhir. Apalagi kita masih menjumpai banyak persoalan-persoalan lain yang sering mewarnai peziarahan hidup kita.
Di tengah kondisi dan situasi itu, sebagai orang beriman, kita ditantang: Apakah dalam situasi ini, kita sungguh masih bersyukur, percaya akan kasih dan penyertaan Allah? Apakah dalam situasi ini, kita masih mau mendekatkan diri pada Allah? Apakah kita berani mempersembahkan dan menyerahkan hidup kita pada Allah?
Penyerahan diri bukan berarti putus asa. Penyerahan diri sesungguhnya wujud optimisme untuk terus berjuang di tengah pelbagai kesulitan bersama dengan Tuhan. Penyerahan diri sesungguhnya ungkapan iman kepercayaan bahwa Allah adalah pembebas dan penolong. Dia tidak pernah membiarkan kita binasa. Dia tidak pernah membiarkan kita hancur!
Di penghujung tahun ini, marilah kita juga menyadari pelbagai karunia demi karunia yang telah dilimpahkan bagi kita. Kasih karunia Allah terus mengalir tiada henti bagi kita. Yesus sebagai Pribadi, telah datang menemani Peziarahan hidup kita.
Injil hari ini mengajak kita untuk menyadari itu. Bahwa kasih Allah mengalir dan tidak pernah membiarkan kita berada dalam kegelapan. Dia selalu hadir untuk membawa kita pada terang. "Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya." (Yoh 1:4-5).
Kasih-Nya sungguh membebaskan kita. Dia adalah Allah pembebas. Di dalam diri Putera-Nya, Dia telah membebaskan kita dari segala bentuk belenggu. Dia membawa kita pada kehidupan baru yang penuh sukacita.
Oleh karena itu, marilah melepaskan tahun 2021 dengan penuh rasa syukur. Kita tetap mensyukuri pelbagai berkat Allah walau berada dalam situasi dan kondisi yang memprihatinkan. Allah tetap mendampingi, melindungi, menolong dan membantu kita hingga penghujung tahun ini. Allah tetap menopang, membangkitkan dan mengarahkan hidup kita di jalan yang benar tatkala kita jatuh dalam dosa. Allah tetap menjamah dan menyembuhkan tatkala kita sakit. Allah tetap membangkitkan harapan tatkala kita menghadapi pelbagai cobaan hidup.
Seraya mensyukuri atas segala berkat-Nya, kita juga tetap membangun keyakinan iman yang mendalam. Kita harus optimis dengan apa yang akan kita jalani ke depan. Kita tetap menyerahkan dan menggantungkan hidup di tahun 2022 kepada Allah.
Percayalah, "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran." (Yoh 1:14). Di dalam Yesus Kristus, Peziarahan kita tidak akan tersesat. Di dalam Dia kita pasti akan sukses dan sejahtera. Di dalam Dia kita pasti akan memetik sukacita dan keselamatan!
Selamat menyongsong pelepasan tahun 2021, dan selamat melangkahkan kaki ke tahun 2022.
Tuhan memberkati n Ave Maria!
Bacaan I: 1Yoh 2:18-21
Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-2.11-12.13
Bait Pengantar Injil: Yoh 1:14.12b
Bacaan Injil: Yoh 1:1-18
Di penghujung tahun ini, marilah kita sejenak merefleksikan perjalanan, suka dan duka, dari kehidupan kita selama tahun 2021. Secara umum, tahun 2021 masih banyak yang mengatakan sebagai tahun yang belum bebas dari Corona.. Dampak covid sangat besar hingga merambah ke pelbagai sendi kehidupan. Baik secara ekonomi, sosial, politik dan bahkan iman.
Walaupun dipenghujung tahun ini kita mulai sedikit bisa bernafas lega dari Corona, namun sesungguhnya itu belum selesai. Corona belum berakhir. Apalagi kita masih menjumpai banyak persoalan-persoalan lain yang sering mewarnai peziarahan hidup kita.
Di tengah kondisi dan situasi itu, sebagai orang beriman, kita ditantang: Apakah dalam situasi ini, kita sungguh masih bersyukur, percaya akan kasih dan penyertaan Allah? Apakah dalam situasi ini, kita masih mau mendekatkan diri pada Allah? Apakah kita berani mempersembahkan dan menyerahkan hidup kita pada Allah?
Penyerahan diri bukan berarti putus asa. Penyerahan diri sesungguhnya wujud optimisme untuk terus berjuang di tengah pelbagai kesulitan bersama dengan Tuhan. Penyerahan diri sesungguhnya ungkapan iman kepercayaan bahwa Allah adalah pembebas dan penolong. Dia tidak pernah membiarkan kita binasa. Dia tidak pernah membiarkan kita hancur!
Di penghujung tahun ini, marilah kita juga menyadari pelbagai karunia demi karunia yang telah dilimpahkan bagi kita. Kasih karunia Allah terus mengalir tiada henti bagi kita. Yesus sebagai Pribadi, telah datang menemani Peziarahan hidup kita.
Injil hari ini mengajak kita untuk menyadari itu. Bahwa kasih Allah mengalir dan tidak pernah membiarkan kita berada dalam kegelapan. Dia selalu hadir untuk membawa kita pada terang. "Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya." (Yoh 1:4-5).
Kasih-Nya sungguh membebaskan kita. Dia adalah Allah pembebas. Di dalam diri Putera-Nya, Dia telah membebaskan kita dari segala bentuk belenggu. Dia membawa kita pada kehidupan baru yang penuh sukacita.
Oleh karena itu, marilah melepaskan tahun 2021 dengan penuh rasa syukur. Kita tetap mensyukuri pelbagai berkat Allah walau berada dalam situasi dan kondisi yang memprihatinkan. Allah tetap mendampingi, melindungi, menolong dan membantu kita hingga penghujung tahun ini. Allah tetap menopang, membangkitkan dan mengarahkan hidup kita di jalan yang benar tatkala kita jatuh dalam dosa. Allah tetap menjamah dan menyembuhkan tatkala kita sakit. Allah tetap membangkitkan harapan tatkala kita menghadapi pelbagai cobaan hidup.
Seraya mensyukuri atas segala berkat-Nya, kita juga tetap membangun keyakinan iman yang mendalam. Kita harus optimis dengan apa yang akan kita jalani ke depan. Kita tetap menyerahkan dan menggantungkan hidup di tahun 2022 kepada Allah.
Percayalah, "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran." (Yoh 1:14). Di dalam Yesus Kristus, Peziarahan kita tidak akan tersesat. Di dalam Dia kita pasti akan sukses dan sejahtera. Di dalam Dia kita pasti akan memetik sukacita dan keselamatan!
Selamat menyongsong pelepasan tahun 2021, dan selamat melangkahkan kaki ke tahun 2022.
Tuhan memberkati n Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar