Menjadi Misionaris Masa Kini
OASIS SABDA 24 Okt 2021
Minggu Misi
Pekan Biasa XXX
Bacaan I: Yer 31:7-9
Mazmur Tanggapan: Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6
Bacaan II: Ibr 5:1-6
Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10
Bacaan Injil: Mrk 10:46-52
Salah satu tugas umat beriman adalah melaksanakan tugas perutusan sebagai saksi-saksi iman. Semua orang yang dibaptis diutus untuk menjalankan tugas mewartakan Sabda Allah di tengah kehidupan mereka. Semua orang beriman diberi tugas untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia melalui karya-karya yang dipercayakan padanya.
Hari ini kita merayakan hari Minggu Misi. Gereja saat ini secara khusus berdoa untuk karya misi dan para misionaris. Karya misi telah berlangsung hingga kini. Para misionaris diutus ke seluruh dunia untuk mewartakan Kerajaan Allah. Dan mereka menghadapi begitu banyak tantangan dan kesulitan. Untuk itu, hari ini kita mendoakan karya misi dan para misionaris yang mempersembahkan diri secara khusus untuk karya keselamatan!
Hari Minggu Misi ini ditetapkan oleh Paus Pius XI (1922-1939). Perayaan ini bertujuan untuk memperbaharui komitmen Gereja akan tugas perutusan yang dipercayakan. Kesempatan berahmat ini juga mengajak kita untuk berefleksi tugas misioner Gereja dewasa ini.
Dalam Konsili Vatikan II ditegaskan bahwa Gereja pada hakikatnya misioner (AG 2; LG 1). Gereja ada untuk bermisi (EN 14). Tugas misi ini sesungguhnya sebagai tanggapan atas kasih Allah yang menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus. Gereja dipanggil dan diutus untuk menjadi penerus misi Yesus dalam mewujudkan Kerajaan Allah.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menunjukkan keberpihakan dalam menjalankan misi kepada orang-orang sakit. Yesus menyembuhkan Bartimeus seorang buta. Bartimeus adalah seorang yang sungguh percaya pada Yesus. Dan dengan perendahan diri dia memohon: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (Mrk 10:47).
Pernyataan Bartimeus itu menunjukkan iman yang mendalam. Permohonannya pun melambangkan kerinduan untuk dapat melihat diri-Nya: “Rabuni, supaya aku dapat melihat!” (Mrk 10:51). Dan pada akhirnya dia disembuhkan serta diselamatkan. “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” (Mrk 10:52).
Yesus sungguh menghadirkan karya keselamatan bagi umat manusia. Gereja pun saat ini dipanggil untuk menghadirkan karya keselamatan itu.
Masih banyak orang-orang yang belum bisa "melihat" Yesus. Masih banyak orang yang berteriak meminta tolong dan membutuhkan jamahan kasih. Masih banyak orang "sakit" yang membutuhkan jamahan. Santo Benediktus dari Nursia pernah mengatakan: "Merawat orang sakit menjadi prioritas utama. Mereka harus dirawat seolah-olah Kristus sendiri yang sakit".
Oleh karena itu, marilah menjalankan misi Tuhan dalam kehidupan kita. Kita menghadirkan kasih Allah dalam hidup dan karya kita. Kita menjadi saksi-saksi yang membawa orang semakin dekat dengan Yesus.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Minggu Misi
Pekan Biasa XXX
Bacaan I: Yer 31:7-9
Mazmur Tanggapan: Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6
Bacaan II: Ibr 5:1-6
Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10
Bacaan Injil: Mrk 10:46-52
Salah satu tugas umat beriman adalah melaksanakan tugas perutusan sebagai saksi-saksi iman. Semua orang yang dibaptis diutus untuk menjalankan tugas mewartakan Sabda Allah di tengah kehidupan mereka. Semua orang beriman diberi tugas untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia melalui karya-karya yang dipercayakan padanya.
Hari ini kita merayakan hari Minggu Misi. Gereja saat ini secara khusus berdoa untuk karya misi dan para misionaris. Karya misi telah berlangsung hingga kini. Para misionaris diutus ke seluruh dunia untuk mewartakan Kerajaan Allah. Dan mereka menghadapi begitu banyak tantangan dan kesulitan. Untuk itu, hari ini kita mendoakan karya misi dan para misionaris yang mempersembahkan diri secara khusus untuk karya keselamatan!
Hari Minggu Misi ini ditetapkan oleh Paus Pius XI (1922-1939). Perayaan ini bertujuan untuk memperbaharui komitmen Gereja akan tugas perutusan yang dipercayakan. Kesempatan berahmat ini juga mengajak kita untuk berefleksi tugas misioner Gereja dewasa ini.
Dalam Konsili Vatikan II ditegaskan bahwa Gereja pada hakikatnya misioner (AG 2; LG 1). Gereja ada untuk bermisi (EN 14). Tugas misi ini sesungguhnya sebagai tanggapan atas kasih Allah yang menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus. Gereja dipanggil dan diutus untuk menjadi penerus misi Yesus dalam mewujudkan Kerajaan Allah.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menunjukkan keberpihakan dalam menjalankan misi kepada orang-orang sakit. Yesus menyembuhkan Bartimeus seorang buta. Bartimeus adalah seorang yang sungguh percaya pada Yesus. Dan dengan perendahan diri dia memohon: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (Mrk 10:47).
Pernyataan Bartimeus itu menunjukkan iman yang mendalam. Permohonannya pun melambangkan kerinduan untuk dapat melihat diri-Nya: “Rabuni, supaya aku dapat melihat!” (Mrk 10:51). Dan pada akhirnya dia disembuhkan serta diselamatkan. “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” (Mrk 10:52).
Yesus sungguh menghadirkan karya keselamatan bagi umat manusia. Gereja pun saat ini dipanggil untuk menghadirkan karya keselamatan itu.
Masih banyak orang-orang yang belum bisa "melihat" Yesus. Masih banyak orang yang berteriak meminta tolong dan membutuhkan jamahan kasih. Masih banyak orang "sakit" yang membutuhkan jamahan. Santo Benediktus dari Nursia pernah mengatakan: "Merawat orang sakit menjadi prioritas utama. Mereka harus dirawat seolah-olah Kristus sendiri yang sakit".
Oleh karena itu, marilah menjalankan misi Tuhan dalam kehidupan kita. Kita menghadirkan kasih Allah dalam hidup dan karya kita. Kita menjadi saksi-saksi yang membawa orang semakin dekat dengan Yesus.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
ππ»❤️π
BalasHapusAminππ
BalasHapusAmin..ππ
BalasHapusAmin semuanya. Tuhan memberkati
BalasHapus