Yesus Mengecam Orang Farisi dan ahli Taurat
OASIS SABDA 13 Okt 2021
Bacaan I: Rom 2:1-11
Mazmur Tanggapan: Mzm 62:2-3.6-7.9
Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27
Bacaan Injil: Luk 11:42-46
Rasul Paulus, dalam bacaan pertama, menasihati agar kita tidak menghakimi sesama. Hendaknya kita berusaha untuk memperjuangkan kehidupan kekal lewat ketekunan dalam berbuat baik bagi sesama.
Seruan Santo Paulus itu tetap aktual hingga zaman sekarang. Terkadang tidak sedikit orang yang begitu mudah menghakimi sesama. Tidak sedikit orang yang suka menggosip bahkan melakukan pembunuhan karakter terhadap sesama. Tidak sedikit orang yang menganggap diri sebagai yang paling baik sehingga merendahkan yang lain.
Dalam Injil, Yesus mengecam para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Kata-kata Yesus begitu keras terhadap mereka. Sikap-Nya sangat tegas dan jelas bahwa orang seperti itu hanya merusak orang lain.
Mereka begitu mudah mengabaikan keadilan dan kasih Allah serta mengutamakan hal-hal lahiriah semata demi popularitas dan gengsi.
Orang-orang Farisi dan ahli Taurat seringkali memberi beban bagi banyak orang. Mereka adalah orang yang begitu mudah menjebloskan sesamanya pada jebakan yang membebani hidup. Peraturan-peraturan yang dibuatnya bukan mendatangkan kelegaan justru penderitaan!
Semoga kita dijauhkan dari sikap dan tabiat orang Farisi dan ahli Taurat. Kita berusaha memiliki hati yang dipenuhi dengan kebijaksanaan. Kita tidak mudah menghakimi sesama atas alasan apapun. Lebih baik memiliki hati yang penuh cinta kasih dan menyalurkan damai sejahtera kepada banyak orang.
Kita belajar menjadi orang yang rendah hati. Semakin kita memiliki kuasa maka hendaknya semakin merendahkan diri. Santo Gregorius dari Nissa menulis: "orang yang memegang kekuasaan harus bekerja lebih keras daripada yang lain dan lebih rendah hati daripada mereka yang di bawahnya". Semoga kita semakin menjadi orang yang lebih bijaksana!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Rom 2:1-11
Mazmur Tanggapan: Mzm 62:2-3.6-7.9
Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27
Bacaan Injil: Luk 11:42-46
Rasul Paulus, dalam bacaan pertama, menasihati agar kita tidak menghakimi sesama. Hendaknya kita berusaha untuk memperjuangkan kehidupan kekal lewat ketekunan dalam berbuat baik bagi sesama.
Seruan Santo Paulus itu tetap aktual hingga zaman sekarang. Terkadang tidak sedikit orang yang begitu mudah menghakimi sesama. Tidak sedikit orang yang suka menggosip bahkan melakukan pembunuhan karakter terhadap sesama. Tidak sedikit orang yang menganggap diri sebagai yang paling baik sehingga merendahkan yang lain.
Dalam Injil, Yesus mengecam para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Kata-kata Yesus begitu keras terhadap mereka. Sikap-Nya sangat tegas dan jelas bahwa orang seperti itu hanya merusak orang lain.
Mereka begitu mudah mengabaikan keadilan dan kasih Allah serta mengutamakan hal-hal lahiriah semata demi popularitas dan gengsi.
Orang-orang Farisi dan ahli Taurat seringkali memberi beban bagi banyak orang. Mereka adalah orang yang begitu mudah menjebloskan sesamanya pada jebakan yang membebani hidup. Peraturan-peraturan yang dibuatnya bukan mendatangkan kelegaan justru penderitaan!
Semoga kita dijauhkan dari sikap dan tabiat orang Farisi dan ahli Taurat. Kita berusaha memiliki hati yang dipenuhi dengan kebijaksanaan. Kita tidak mudah menghakimi sesama atas alasan apapun. Lebih baik memiliki hati yang penuh cinta kasih dan menyalurkan damai sejahtera kepada banyak orang.
Kita belajar menjadi orang yang rendah hati. Semakin kita memiliki kuasa maka hendaknya semakin merendahkan diri. Santo Gregorius dari Nissa menulis: "orang yang memegang kekuasaan harus bekerja lebih keras daripada yang lain dan lebih rendah hati daripada mereka yang di bawahnya". Semoga kita semakin menjadi orang yang lebih bijaksana!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin🙏❤️
BalasHapusAmin Romo🙏
BalasHapusAmin🙏
BalasHapusAmin semuanya. Tuhan memberkati
BalasHapus