Takut Pada Allah
OASIS SABDA 15 Okt 2021
PW S. Teresia dr Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja
Bacaan I: Rom 4:1-8
Mazmur Tanggapan: Mzm 32:1-2.5.11
Bait Pengantar Injil: Mzm 33:22
Bacaan Injil: Luk 12:1-7
Dalam bacaan Injil hari ini, salah satu pesan Yesus yang dapat kita petik adalah agar kita memiliki rasa takut pada Allah.
"Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!" (Luk 12:5).
Takut pada Allah adalah ketakutan suci. Takut ini bukan berarti lalu membuat kita menjauh dari Dia. Takut bukan berarti kita harus menghindar dari Dia. Justru karena takut akan Dia maka kita harus semakin hormat dan selalu berbuat baik dan benar di hadapan-Nya.
Rasa takut yang tumbuh dalam diri kita merupakan sikap iman sebagai tanda cinta dan hormat akan kekuasaan-Nya. Dengan sikap batin ini, kita semakin merendahkan diri dan berjuang untuk selalu hidup benar. Kita menjauhi dari tindakan-tindakan jahat.
Rasa takut akan Allah membantu kita untuk waspada sehingga tidak menjerumuskan diri dalam perbuatan-perbuatan yang melanggar perintah Allah. Rasa takut akan Allah membantu kita untuk selalu hidup jujur di hadapan-Nya. Sehingga kita pun dijauhkan dari segala bentuk kemunafikan!
Kemunafikan adalah sikap yang sangat dibenci oleh Yesus. Maka Dia mewanti-wanti agar kita selalu berhati-hati terhadap ragi orang Farisi itu. “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi." (Luk 12:1).
Oleh karena itu, marilah memupuk sikap batin dalam takut akan Allah. Janganlah kita lebih takut pada dunia ketimbang pada Allah. Janganlah kita terlalu khawatir terhadap hal-hal duniawi ketimbang hal-hal surgawi.
Kita juga berjuang untuk mennjadi orang yang rendah hati dan jujur di hadapan Allah. Kita memohon Rahmat Allah agar "ragi orang Farisi" tidak mempengaruhi hidup kita. Santa Teresia dari Yesus menegaskan agar kita berjuang untuk selalu hidup lebih rendah hati: "lebih berharga sedikit mempelajari kerendahan hati dan berbuat satu perbuatan kerendahan hati daripada semua ilmu pengetahuan di dunia ini".
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
PW S. Teresia dr Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja
Bacaan I: Rom 4:1-8
Mazmur Tanggapan: Mzm 32:1-2.5.11
Bait Pengantar Injil: Mzm 33:22
Bacaan Injil: Luk 12:1-7
Dalam bacaan Injil hari ini, salah satu pesan Yesus yang dapat kita petik adalah agar kita memiliki rasa takut pada Allah.
"Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!" (Luk 12:5).
Takut pada Allah adalah ketakutan suci. Takut ini bukan berarti lalu membuat kita menjauh dari Dia. Takut bukan berarti kita harus menghindar dari Dia. Justru karena takut akan Dia maka kita harus semakin hormat dan selalu berbuat baik dan benar di hadapan-Nya.
Rasa takut yang tumbuh dalam diri kita merupakan sikap iman sebagai tanda cinta dan hormat akan kekuasaan-Nya. Dengan sikap batin ini, kita semakin merendahkan diri dan berjuang untuk selalu hidup benar. Kita menjauhi dari tindakan-tindakan jahat.
Rasa takut akan Allah membantu kita untuk waspada sehingga tidak menjerumuskan diri dalam perbuatan-perbuatan yang melanggar perintah Allah. Rasa takut akan Allah membantu kita untuk selalu hidup jujur di hadapan-Nya. Sehingga kita pun dijauhkan dari segala bentuk kemunafikan!
Kemunafikan adalah sikap yang sangat dibenci oleh Yesus. Maka Dia mewanti-wanti agar kita selalu berhati-hati terhadap ragi orang Farisi itu. “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi." (Luk 12:1).
Oleh karena itu, marilah memupuk sikap batin dalam takut akan Allah. Janganlah kita lebih takut pada dunia ketimbang pada Allah. Janganlah kita terlalu khawatir terhadap hal-hal duniawi ketimbang hal-hal surgawi.
Kita juga berjuang untuk mennjadi orang yang rendah hati dan jujur di hadapan Allah. Kita memohon Rahmat Allah agar "ragi orang Farisi" tidak mempengaruhi hidup kita. Santa Teresia dari Yesus menegaskan agar kita berjuang untuk selalu hidup lebih rendah hati: "lebih berharga sedikit mempelajari kerendahan hati dan berbuat satu perbuatan kerendahan hati daripada semua ilmu pengetahuan di dunia ini".
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin🙏
BalasHapusAmin...
BalasHapusAmin🙏
BalasHapus