Biarlah Dia Merajai Hati Kita
OASIS SABDA 21 Nov 2021
Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam
Bacaan I: Dan 7:13-14
Mazmur Tanggapan: Mzm 93:1ab.1c-2.5
Bacaan II: Why 1:5-8
Bait Pengantar Injil: Mrk 11:9.10
Bacaan Injil: Yoh 18:33b-37
Hari ini, dipenghujung tahun liturgi, kita merayakan Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Yesus adalah raja dunia, namun Ia dan Kerajaan-Nya berbeda dengan raja dan kerajaan apa pun di dunia. Kerajaan-Nya tidak berasal dari dunia ini. Demikian pun gelar-Nya sebagai raja tidak diberikan dan disematkan oleh dunia. Kerajaan dan Gelar-Nya berasal dari Allah.
Melalui Kerajaan yang dipimpin-Nya, Ia memperkenalkan misteri Allah Bapa yang penuh kasih. Ia memperkenalkan Allah Bapa yang menyelamatkan umat-Nya. Dan kesaksian ini sesungguhnya memanggil semua orang untuk mengimani-Nya secara total. Sikap iman yang tidak mendua hati.
Dalam bacaan Injil, Pilatus sesungguhnya memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Raja. Dia memang mempertanyakan apakah Yesus itu Raja. Namun jawaban Yesus seakan-akan menegaskan bahwa Pilatus bersaksi tentang diri-Nya. Untuk itu Yesus bertanya apakah kesaksian itu muncul dari dalam hatinya atau hanya mengikuti pendapat orang lain. Yesus mau mengajak Pilatus untuk menyadari tentang sebuah kebenaran.
Yesus sebagai Raja datang untuk menyatakan kebenaran. Ia menyatakan tentang Bapa-Nya yang penuh kasih. Ia menyatakan tentang keselamatan bagi semua orang. Sebagai seorang Raja, Dia selalu memperhatikan semua umat-Nya. Sebagai seorang Raja, Dia menjamin keselamatan dan kesejahteraan umat-Nya.
Raja sendiri identik dengan kekuasaan, otoritas dan hukum. Akan tetapi Yesus sebagai Raja tidak menunjukkan kekuasaan dan otoritas. Sebagai seorang Raja, Dia tidak menampilkan kemewahan dan pengejar harta! Sebagai seorang Raja, Dia bukan penggila jabatan dan kekuasaan. Sebagai seorang Raja, Dia tidak meletakkan orang lain di bawah kaki-Nya dan menindas.
Justru, sebagai seorang Raja, Dia memakai mantol kemiskinan. Sebagai seorang Raja, Dia rela menjadi hamba dan merendahkan diri hingga dipandang tidak berharga. Sebagai seorang Raja, Dia mengangkat semua orang sebagai saudara dan mengasihi mereka hingga menyerahkan nyawa.
Oleh karena itu, marilah mengimani-Nya dengan sepenuh hati. Kita berusaha masuk dan ambil bagian dalam Kerajaan-Nya. Kita juga berusaha untuk mewujudnyatakan Kerajaan-Nya dalam hidup kita. Paus Pius XI pernah menyatakan: "Ia harus meraja dalam hati kita, yang harus menyingkirkan kecondongan terhadap keinginan daging dan menempatkan kasih kepada Tuhan di atas segala sesuatu".
Sudahkah Yesus telah meraja di dalam hati kita?
Semoga kita terus meneladan Raja kita dengan membangun semangat kepedulian dan solidaritas terhadap kaum miskin dan menderita. Kita selalu membuka diri dan membantu banyak orang untuk merasakan Kerajaan Allah. Kita juga belajar untuk selalu merendahkan diri dan melayani hingga tuntas.
Selamat Merayakan Hari Raya Yesus Raja Semesta Alam. Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam
Bacaan I: Dan 7:13-14
Mazmur Tanggapan: Mzm 93:1ab.1c-2.5
Bacaan II: Why 1:5-8
Bait Pengantar Injil: Mrk 11:9.10
Bacaan Injil: Yoh 18:33b-37
Hari ini, dipenghujung tahun liturgi, kita merayakan Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Yesus adalah raja dunia, namun Ia dan Kerajaan-Nya berbeda dengan raja dan kerajaan apa pun di dunia. Kerajaan-Nya tidak berasal dari dunia ini. Demikian pun gelar-Nya sebagai raja tidak diberikan dan disematkan oleh dunia. Kerajaan dan Gelar-Nya berasal dari Allah.
Melalui Kerajaan yang dipimpin-Nya, Ia memperkenalkan misteri Allah Bapa yang penuh kasih. Ia memperkenalkan Allah Bapa yang menyelamatkan umat-Nya. Dan kesaksian ini sesungguhnya memanggil semua orang untuk mengimani-Nya secara total. Sikap iman yang tidak mendua hati.
Dalam bacaan Injil, Pilatus sesungguhnya memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Raja. Dia memang mempertanyakan apakah Yesus itu Raja. Namun jawaban Yesus seakan-akan menegaskan bahwa Pilatus bersaksi tentang diri-Nya. Untuk itu Yesus bertanya apakah kesaksian itu muncul dari dalam hatinya atau hanya mengikuti pendapat orang lain. Yesus mau mengajak Pilatus untuk menyadari tentang sebuah kebenaran.
Yesus sebagai Raja datang untuk menyatakan kebenaran. Ia menyatakan tentang Bapa-Nya yang penuh kasih. Ia menyatakan tentang keselamatan bagi semua orang. Sebagai seorang Raja, Dia selalu memperhatikan semua umat-Nya. Sebagai seorang Raja, Dia menjamin keselamatan dan kesejahteraan umat-Nya.
Raja sendiri identik dengan kekuasaan, otoritas dan hukum. Akan tetapi Yesus sebagai Raja tidak menunjukkan kekuasaan dan otoritas. Sebagai seorang Raja, Dia tidak menampilkan kemewahan dan pengejar harta! Sebagai seorang Raja, Dia bukan penggila jabatan dan kekuasaan. Sebagai seorang Raja, Dia tidak meletakkan orang lain di bawah kaki-Nya dan menindas.
Justru, sebagai seorang Raja, Dia memakai mantol kemiskinan. Sebagai seorang Raja, Dia rela menjadi hamba dan merendahkan diri hingga dipandang tidak berharga. Sebagai seorang Raja, Dia mengangkat semua orang sebagai saudara dan mengasihi mereka hingga menyerahkan nyawa.
Oleh karena itu, marilah mengimani-Nya dengan sepenuh hati. Kita berusaha masuk dan ambil bagian dalam Kerajaan-Nya. Kita juga berusaha untuk mewujudnyatakan Kerajaan-Nya dalam hidup kita. Paus Pius XI pernah menyatakan: "Ia harus meraja dalam hati kita, yang harus menyingkirkan kecondongan terhadap keinginan daging dan menempatkan kasih kepada Tuhan di atas segala sesuatu".
Sudahkah Yesus telah meraja di dalam hati kita?
Semoga kita terus meneladan Raja kita dengan membangun semangat kepedulian dan solidaritas terhadap kaum miskin dan menderita. Kita selalu membuka diri dan membantu banyak orang untuk merasakan Kerajaan Allah. Kita juga belajar untuk selalu merendahkan diri dan melayani hingga tuntas.
Selamat Merayakan Hari Raya Yesus Raja Semesta Alam. Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin๐๐
BalasHapusAmin๐๐๐❤️
BalasHapusAmin
BalasHapusAmin๐
BalasHapusAMIN๐๐ป
BalasHapusTrimakasih Romo
BalasHapus