Yesus Marah
OASIS SABDA 19 Nov 2021
Bacaan I: 1Mak 4:36-37.52-59
Mazmur Tanggapan: 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd
Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27
Bacaan Injil: Luk 19:45-48
Cinta kasih kadang terungkap bukan hanya dengan tindakan yang lembut tetapi juga tindakan yang tegas bahkan terasa keras.
Yesus, dalam bacaan Injil hari ini, menunjukkan kasih-Nya dengan tindakan yang sangat tegas dan keras. Dia cukup marah karena perilaku orang-orang yang tidak benar di hadapan Bapa-Nya. Yesus marah karena Bait Allah dijadikan sebagai sarang penyamun.
Kalau dalam perikop sebelumnya, Yesus menunjukkan kasih-Nya dengan menangis. Dia menangisi orang yang tidak mampu melihat dan mendengar lawatan Tuhan. Dia menangisi Yerusalem yang buta, tuli dan tidak memiliki hati untuk menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup mereka.
Kini, Yesus marah! Yesus marah atas kejahatan manusia. Dia marah karena manusia memanipulasi keagamaan untuk kepentingan diri sendiri. Yesus marah karena manusia mencari keuntungan dari kesusahan orang lain. Yesus marah atas segala bentuk kejahatan manusia!
Jadi kemarahan Yesus ini sesungguhnya mau menyadarkan kita untuk bertobat! Yesus sangat peduli terhadap keselamatan kita. Maka, Dia mengusir semua pedagang dari Bait Allah karena Bait Allah adalah rumah doa. kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” (Luk 19:46).
Tubuh kita pun sebagai Bait Allah. Tubuh kita lebih daripada gedung gereja. Namun seringkali tubuh kita menjadi kotor. Kita tidak peduli dengan kebersihannya. Kita justru menodainya dengan pelbagai aktifitas yang tidak dikehendaki oleh Allah.
Oleh karena itu, marilah semakin terbuka dengan karya Roh Kudus dalam hidup kita. Kita memohon pencerahan agar mampu menyadari kekotoran diri kita. Kita memohon kekuatan agar mampu membersikan hidup kita sehingga sungguh layak menjadi Bait Roh Kudus!
Paus Emeritus Benediktus XVI pernah mengatakan, "sangat membantu bagi kita untuk mengaku dosa dengan teratur, seperti kita membersihkan rumah kita, paling tidak sekali seminggu bahkan bila kotorannya selalu sama".
Semoga tubuh kita semakin menjadi rumah doa yang tak tercemar!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: 1Mak 4:36-37.52-59
Mazmur Tanggapan: 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd
Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27
Bacaan Injil: Luk 19:45-48
Cinta kasih kadang terungkap bukan hanya dengan tindakan yang lembut tetapi juga tindakan yang tegas bahkan terasa keras.
Yesus, dalam bacaan Injil hari ini, menunjukkan kasih-Nya dengan tindakan yang sangat tegas dan keras. Dia cukup marah karena perilaku orang-orang yang tidak benar di hadapan Bapa-Nya. Yesus marah karena Bait Allah dijadikan sebagai sarang penyamun.
Kalau dalam perikop sebelumnya, Yesus menunjukkan kasih-Nya dengan menangis. Dia menangisi orang yang tidak mampu melihat dan mendengar lawatan Tuhan. Dia menangisi Yerusalem yang buta, tuli dan tidak memiliki hati untuk menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup mereka.
Kini, Yesus marah! Yesus marah atas kejahatan manusia. Dia marah karena manusia memanipulasi keagamaan untuk kepentingan diri sendiri. Yesus marah karena manusia mencari keuntungan dari kesusahan orang lain. Yesus marah atas segala bentuk kejahatan manusia!
Jadi kemarahan Yesus ini sesungguhnya mau menyadarkan kita untuk bertobat! Yesus sangat peduli terhadap keselamatan kita. Maka, Dia mengusir semua pedagang dari Bait Allah karena Bait Allah adalah rumah doa. kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” (Luk 19:46).
Tubuh kita pun sebagai Bait Allah. Tubuh kita lebih daripada gedung gereja. Namun seringkali tubuh kita menjadi kotor. Kita tidak peduli dengan kebersihannya. Kita justru menodainya dengan pelbagai aktifitas yang tidak dikehendaki oleh Allah.
Oleh karena itu, marilah semakin terbuka dengan karya Roh Kudus dalam hidup kita. Kita memohon pencerahan agar mampu menyadari kekotoran diri kita. Kita memohon kekuatan agar mampu membersikan hidup kita sehingga sungguh layak menjadi Bait Roh Kudus!
Paus Emeritus Benediktus XVI pernah mengatakan, "sangat membantu bagi kita untuk mengaku dosa dengan teratur, seperti kita membersihkan rumah kita, paling tidak sekali seminggu bahkan bila kotorannya selalu sama".
Semoga tubuh kita semakin menjadi rumah doa yang tak tercemar!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin๐๐
BalasHapus