Sudahkah hidup kita berdasarkan Sabda Allah?
OASIS SABDA 26 Nov 2021
Bacaan I: Dan 7:2-14
Mazmur Tanggapan: T.Dan 3:75-81
Bait Pengantar Injil: Luk 21:28
Bacaan Injil: Luk 21:29-33
Sabda Allah memiliki sifat abadi. Sabda Allah tidak lekang dengan waktu. Sampai kapanpun Sabda-Nya tidak akan musnah. Dan Sabda-Nya itu menjadi pedoman menuju keselamatan.
Bacaan Injil hari ini masih berbicara tentang antisipasi datangnya Kerajaan Allah. Pesan kuat dalam bacaan Injil hari ini masih soal berjaga-jaga dengan mengangkat perumpamaan tentang pohon yang mulai bertunas. “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. (Luk 21:29-30).
Perumpamaan itu sesungguhnya mau menegaskan bahwa dalam penantian datangnya Kerajaan Allah orang harus tetap aktif. Berjaga berarti membangun sikap antisipatif dengan aktif mengamati dan bekerja. Dengan kata lain, menanti datangnya Kerajaan Allah berarti tetap bertekun dan setia dalam menjalankan tugas dan kewajiban berdasarkan Sabda Allah.
Sabda Allah adalah pedoman yang tidak akan lenyap. Yesus menegaskan bahwa walaupun langit dan bumi lenyap tetapi Sabda-Nya tetap hidup. "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Luk 21:33).
Sabda Yesus adalah Sabda yang membawa kehidupan dan keselamatan. Sabda-sabda-Nya membawa kita pada berkat dan kebaikan. Sabda-Nya tidak pernah menjerumuskan kita pada jurang kebinasaan.
Maka, menghadapi akhir jaman yang tidak jelas waktunya, kita menjadikan Sabda Allah sebagai pedoman bagi hidup kita. Kita hidup dan menjalankan seluruh tugas dan tanggung jawab berdasarkan Sabda-Nya. Sebab, apapun yang kita lakukan berdasarkan Sabda Allah pasti akan mengukir keselamatan bagi kita.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Dan 7:2-14
Mazmur Tanggapan: T.Dan 3:75-81
Bait Pengantar Injil: Luk 21:28
Bacaan Injil: Luk 21:29-33
Sabda Allah memiliki sifat abadi. Sabda Allah tidak lekang dengan waktu. Sampai kapanpun Sabda-Nya tidak akan musnah. Dan Sabda-Nya itu menjadi pedoman menuju keselamatan.
Bacaan Injil hari ini masih berbicara tentang antisipasi datangnya Kerajaan Allah. Pesan kuat dalam bacaan Injil hari ini masih soal berjaga-jaga dengan mengangkat perumpamaan tentang pohon yang mulai bertunas. “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. (Luk 21:29-30).
Perumpamaan itu sesungguhnya mau menegaskan bahwa dalam penantian datangnya Kerajaan Allah orang harus tetap aktif. Berjaga berarti membangun sikap antisipatif dengan aktif mengamati dan bekerja. Dengan kata lain, menanti datangnya Kerajaan Allah berarti tetap bertekun dan setia dalam menjalankan tugas dan kewajiban berdasarkan Sabda Allah.
Sabda Allah adalah pedoman yang tidak akan lenyap. Yesus menegaskan bahwa walaupun langit dan bumi lenyap tetapi Sabda-Nya tetap hidup. "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Luk 21:33).
Sabda Yesus adalah Sabda yang membawa kehidupan dan keselamatan. Sabda-sabda-Nya membawa kita pada berkat dan kebaikan. Sabda-Nya tidak pernah menjerumuskan kita pada jurang kebinasaan.
Maka, menghadapi akhir jaman yang tidak jelas waktunya, kita menjadikan Sabda Allah sebagai pedoman bagi hidup kita. Kita hidup dan menjalankan seluruh tugas dan tanggung jawab berdasarkan Sabda-Nya. Sebab, apapun yang kita lakukan berdasarkan Sabda Allah pasti akan mengukir keselamatan bagi kita.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin๐๐๐❤️
BalasHapusAmin๐๐
BalasHapusAmiiinnn๐๐
BalasHapusAmin๐
BalasHapus