Capai pikul Salib?

OASIS SABDA 24 Nov 2021
Bacaan I: Dan 5:1-6.13-14.16-17.23-28
Mazmur Tanggapan: T.Dan 3:62-67
Bait Pengantar Injil: Why 2:10C
Bacaan Injil: Luk 21:12-19
Yesus yang kita imani adalah hamba penderita. Dia rela menanggung penderitaan dahsyat karena dosa kita. Dia dengan penuh sukacita menapaki perjalanan salib demi menebus dosa kita.

Sebagai pengikut Kristus, pola hidup kita pun tidak jauh dari pola hidup Yesus. Kita akan berjumpa dengan pengalaman-pengalaman yang menyedihkan. Kita berjumpa dengan pengalaman yang menoreh penderitaan.

Bisa jadi, karena iman kepada Kristus, kita dikucilkan dan dipersulit dalam banyak hal. Ketika hidup dalam kasih dan kebenaran Kristus kita dianggap sebagai orang aneh. Pancaran kasih Kristus yang kita bawa dalam hidup sehari-hari bisa menjadi bumerang bagi orang yang tidak suka dengan kita.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengingatkan tentang penderitaan-Nya. Demikian juga, Dia mengingatkan kepada para pengikut-Nya tentang derita yang akan dihadapi oleh karena diri-Nya. "Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku." (Luk 21:12). 

Apakah kita capai memikul salib?

Derita di dalam Kristus sesungguhnya bukan derita yang membinasakan. Derita karena iman justru membuka jalan kemuliaan. Ketika kita sungguh bertekun dan setia dalam penderitaan maka hidup kita pun akan diselamatkan. Bahkan, ketekunan dan kesetiaan kita dalam penderitaan karena iman akan menjadi kesempatan untuk bersaksi tentang kekokohan iman kita.

Percayalah, Yesus tidak membiarkan kita binasa. Di dalam Dia kita akan menemukan keselamatan. Seberat apapun masalah dan penderitaan, Dia tidak akan membiarkan kita hancur. "Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” (Luk 21:18-19)

Oleh karena itu, marilah bertekun dalam iman. Seberat apapun salib yang harus kita pikul janganlah berpaling dari-Nya. Pandanglah Dia yang tersalib. Dialah Sang sumber kekuatan dan penghiburan. Dia senantiasa mengalir tetesan kasih-Nya untuk memurnikan, membebaskan dan meneguhkan kita. 

Janganlah goyah walau peziarahan iman diwarnai dengan tetesan air mata! Tuhan tidak akan membiarkan kita hancur binasa karena-Nya.

Tuhan memberkati n Ave Maria!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belaskasih Allah Terhadap Pendosa

Doa Seorang Ibu

Kreatifitas Melayani