Hidup Berdasarkan Hikmat dari Allah
OASIS SABDA 21 Feb 2022
Bacaan I: Yak 3:13-18
Mazmur Tanggapan: Mzm 19:8.9.10.15
Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b
Bacaan Injil: Mrk 9:14-29
Orang yang hidupnya dipengaruhi oleh hikmat Allah akan selalu membawa damai dan sukacita. Hidupnya akan semakin berkualitas dan penuh makna. Hidupnya semakin bijaksana dan berbudi luhur. Dia semakin lemah lembut dan selalu menopang orang lain. Dia juga semakin berbelas kasih dan mempersembahkan diri dalam karya pelayanan bagi sesama.
Dalam bacaan pertama hari ini, Rasul Yakobus menegaskan bahwa hikmat sesungguhnya berasal dari Allah. Maka, ketika orang selalu menimba dan hidup berdasarkan hikmat Allah, dia akan semakin dijauhkan dari iri hati yang melahirkan kejahatan demi kejahatan. Sebab, menurut Rasul Yakobus, iri hati berasal dari nafsu-nafsu duniawi yang berakar pada kuasa kegelapan yakni setan. "Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." (Yak 3:15-16).
Sedangkan, hikmat berasal dari Allah dan menghasilkan buah-buah kebaikan. "Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai." (Yak 3:17-18).
Oleh karena itu, marilah selalu membuka hati dan menimba hikmat dari Allah! Melalui doa, Ekaristi dan mendengarkan Sabda Allah, kita mendapat aliran hikmatNya.
Semakin kita percaya dan menyerahkan diri pada-Nya maka kita pun diberi kemampuan untuk memahami hikmat Allah dan hidup berdasarkan hikmat-Nya!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Yak 3:13-18
Mazmur Tanggapan: Mzm 19:8.9.10.15
Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b
Bacaan Injil: Mrk 9:14-29
Orang yang hidupnya dipengaruhi oleh hikmat Allah akan selalu membawa damai dan sukacita. Hidupnya akan semakin berkualitas dan penuh makna. Hidupnya semakin bijaksana dan berbudi luhur. Dia semakin lemah lembut dan selalu menopang orang lain. Dia juga semakin berbelas kasih dan mempersembahkan diri dalam karya pelayanan bagi sesama.
Dalam bacaan pertama hari ini, Rasul Yakobus menegaskan bahwa hikmat sesungguhnya berasal dari Allah. Maka, ketika orang selalu menimba dan hidup berdasarkan hikmat Allah, dia akan semakin dijauhkan dari iri hati yang melahirkan kejahatan demi kejahatan. Sebab, menurut Rasul Yakobus, iri hati berasal dari nafsu-nafsu duniawi yang berakar pada kuasa kegelapan yakni setan. "Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." (Yak 3:15-16).
Sedangkan, hikmat berasal dari Allah dan menghasilkan buah-buah kebaikan. "Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai." (Yak 3:17-18).
Oleh karena itu, marilah selalu membuka hati dan menimba hikmat dari Allah! Melalui doa, Ekaristi dan mendengarkan Sabda Allah, kita mendapat aliran hikmatNya.
Semakin kita percaya dan menyerahkan diri pada-Nya maka kita pun diberi kemampuan untuk memahami hikmat Allah dan hidup berdasarkan hikmat-Nya!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar