Mengakui dan Melakukan Kehendak Allah
OASIS SABDA 17 Feb 2022
Bacaan I: Yak 2:1-9
Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.4-5.6-7
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b.69b
Bacaan Injil: Mrk 8:27-33
Mengakui Yesus sebagai Putera Allah berarti menyerahkan diri, mengikuti-Nya secara total dan melakukan segala kehendak-Nya!
Bacaan Injil hari ini menampilkan pengakuan Petrus akan kemesiasan Yesus dan sekaligus pemberitahuan tentang penderitaan Yesus. Ketika Yesus bertanya kepada para muridNya, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?", Petrus dengan penuh keyakinan mengakui bahwa, "Engkau adalah Mesias!" (Mrk 8:29). Pengakuan ini sungguh mendapatkan apresiasi positif dari Yesus. Bahkan dalam Injil yang lain, Petrus langsung mendapat tanggungjawab besar bagi komunitas kristiani.
Namun, di sisi lain, ketika Yesus memberitahukan tentang penderitaan yang akan dialamiNya, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari" (Mrk 8:31), Petrus seakan memberontak, "Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia." (Mrk 8:32). Petrus tidak menghendaki penderitaan terjadi dalam diri Yesus dan pengikutNya. Dia tidak rela untuk menanggung penderitaan bersama Yesus, Guru-Nya.
Sikap egois inilah yang membuat Yesus marah: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Mrk 8:33).
Menjadi pengikut Kristus kita mesti berani dan dengan sungguh mengakui bahwaYesus sebagai Putera Allah. Pengakuan ini menunjukkan sikap percaya dan mengikuti-Nya secara total. Apakah kita sungguh sudah menjadi murid yang terus memegang komitmen itu?
Untuk itu, marilah belajar untuk melepaskan segala kelekatan dan keinginan manusiawi kita. Kita membuka hati untuk semakin memahami kehendak Allah dan melakukannya dalam hidup sehari-hari. Sehingga apapun yang kita lakukan selalu selaras dengan kehendak-Nya.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Yak 2:1-9
Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.4-5.6-7
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b.69b
Bacaan Injil: Mrk 8:27-33
Mengakui Yesus sebagai Putera Allah berarti menyerahkan diri, mengikuti-Nya secara total dan melakukan segala kehendak-Nya!
Bacaan Injil hari ini menampilkan pengakuan Petrus akan kemesiasan Yesus dan sekaligus pemberitahuan tentang penderitaan Yesus. Ketika Yesus bertanya kepada para muridNya, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?", Petrus dengan penuh keyakinan mengakui bahwa, "Engkau adalah Mesias!" (Mrk 8:29). Pengakuan ini sungguh mendapatkan apresiasi positif dari Yesus. Bahkan dalam Injil yang lain, Petrus langsung mendapat tanggungjawab besar bagi komunitas kristiani.
Namun, di sisi lain, ketika Yesus memberitahukan tentang penderitaan yang akan dialamiNya, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari" (Mrk 8:31), Petrus seakan memberontak, "Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia." (Mrk 8:32). Petrus tidak menghendaki penderitaan terjadi dalam diri Yesus dan pengikutNya. Dia tidak rela untuk menanggung penderitaan bersama Yesus, Guru-Nya.
Sikap egois inilah yang membuat Yesus marah: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Mrk 8:33).
Menjadi pengikut Kristus kita mesti berani dan dengan sungguh mengakui bahwaYesus sebagai Putera Allah. Pengakuan ini menunjukkan sikap percaya dan mengikuti-Nya secara total. Apakah kita sungguh sudah menjadi murid yang terus memegang komitmen itu?
Untuk itu, marilah belajar untuk melepaskan segala kelekatan dan keinginan manusiawi kita. Kita membuka hati untuk semakin memahami kehendak Allah dan melakukannya dalam hidup sehari-hari. Sehingga apapun yang kita lakukan selalu selaras dengan kehendak-Nya.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar