Memaknai Hidup Dengan Menebar Kebaikan
OASIS SABDA 23 Feb 2022
PW S. Polikarpus, Uskup dan Martir
Bacaan I: Yak 4:13-17
Mazmur Tanggapan: Mzm 49:2-3.6-7.8-10.11
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:6
Bacaan Injil: Mrk 9:38-40
Apakah kita telah memaknai hidup dengan benar? Doaku, semoga sudah. Namun tak bisa dipungkiri bahwa kadang kita terjebak dengan segala bentuk kebahagiaan yang diukur oleh hal-hal yang bersifat duniawi belaka. Akhirnya, kita hanya sibuk dengan materi! Kita sibuk dengan jabatan! Kita sibuk dengan beraneka urusan yang berorientasi pada upaya pemuasan dahaga manusiawi kita belaka.
Kadang kita meletakkan dasar kebahagiaan hanya pada apa yang kita terima. Rasanya, semakin banyak menerima semakin bahagia. Apakah itu kebahagiaan sejati?
Rasul Yakobus, dalam bacaan pertama, mengingatkan kita akan makna kebahagiaan yang sesungguhnya. Bahagia sebenarnya terletak pada saat kita berani berkurban! Kita akan semakin menemukan kebahagian sejati ketika kita rela melakukan perbuatan baik tanpa pamrih! Berbuat baik selalu mengalirkan kebahagiaan dan keselamatan. "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yak 4:17).
Dalam Injil, Yesus juga menegaskan bahwa orang yang berbuat baik sesungguhnya tidak jauh dari diri-Nya. Maka Dia mengatakan, “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita." (Mrk 9:39-40).
Untuk itu, marilah memaknai hidup dengan selalu menebar kebaikan! Sekecil apapun yang Anda kurbankan untuk kebaikan sesungguhnya Anda sedang menerima kebaikan yang sangat besar dari Tuhan. Ketika Anda selalu berkurban sesungguhnya Anda tidak akan pernah berkekurangan. Justru, semakin Anda berkurban, Anda menerima berlipat ganda berkat dari Tuhan!
Marilah berlomba-lomba menebar kebaikan!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
PW S. Polikarpus, Uskup dan Martir
Bacaan I: Yak 4:13-17
Mazmur Tanggapan: Mzm 49:2-3.6-7.8-10.11
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:6
Bacaan Injil: Mrk 9:38-40
Apakah kita telah memaknai hidup dengan benar? Doaku, semoga sudah. Namun tak bisa dipungkiri bahwa kadang kita terjebak dengan segala bentuk kebahagiaan yang diukur oleh hal-hal yang bersifat duniawi belaka. Akhirnya, kita hanya sibuk dengan materi! Kita sibuk dengan jabatan! Kita sibuk dengan beraneka urusan yang berorientasi pada upaya pemuasan dahaga manusiawi kita belaka.
Kadang kita meletakkan dasar kebahagiaan hanya pada apa yang kita terima. Rasanya, semakin banyak menerima semakin bahagia. Apakah itu kebahagiaan sejati?
Rasul Yakobus, dalam bacaan pertama, mengingatkan kita akan makna kebahagiaan yang sesungguhnya. Bahagia sebenarnya terletak pada saat kita berani berkurban! Kita akan semakin menemukan kebahagian sejati ketika kita rela melakukan perbuatan baik tanpa pamrih! Berbuat baik selalu mengalirkan kebahagiaan dan keselamatan. "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yak 4:17).
Dalam Injil, Yesus juga menegaskan bahwa orang yang berbuat baik sesungguhnya tidak jauh dari diri-Nya. Maka Dia mengatakan, “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita." (Mrk 9:39-40).
Untuk itu, marilah memaknai hidup dengan selalu menebar kebaikan! Sekecil apapun yang Anda kurbankan untuk kebaikan sesungguhnya Anda sedang menerima kebaikan yang sangat besar dari Tuhan. Ketika Anda selalu berkurban sesungguhnya Anda tidak akan pernah berkekurangan. Justru, semakin Anda berkurban, Anda menerima berlipat ganda berkat dari Tuhan!
Marilah berlomba-lomba menebar kebaikan!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar