Iman Harus Nyata Dalam Perbuatan
OASIS SABDA 18 Feb 2022
Bacaan I: Yak 2:14-24.26
Mazmur Tanggapan: Mzm 112:1-2.3-4.5-6
Bait Pengantar Injil: Yoh 15:15b
Bacaan Injil: Mrk 8:34-9:1
Orang yang sungguh beriman kepada Yesus berarti hidup di dalam Dia dan melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Dia akan berusaha untuk mengabdikan diri secara total. Dia akan berusaha dengan tekun untuk menjalankan segala perintah-perintah-Nya walau kadang harus menghadapi banyak tantangan dan kesulitan. Penderitaan tidak akan menggoyahkan imannya.
Oasis Sabda hari ini menegaskan beberapa hal: Pertama, iman tanpa perbuatan adalah mati. Dalam bacaan pertama, Rasul Yakobus menegaskan bahwa iman harus diwujudnyatakan dalam perbuatan. Baginya, iman tanpa perbuatan sesunggunya tak berarti apa-apa. "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yak 2:17). Maka, perbuatan-perbuatan berdasarkan iman itulah yang menjadikan hidup kita semakin berkualitas.
Kedua, dalam mewujudnyatakan iman, kita akan menjumpai beraneka kesulitan, tantangan dan penderitaan. Namun walaupun demikian, kita mesti terus bertekun dan setia untuk mewujudkannya. Sebab, Yesus sendiri menegaskan bahwa "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya." (Mrk 8:34-35).
Oleh karena itu, marilah menjadi orang yang beriman secara militan. Kita semakin setia dan tekun mewujudnyatakan iman dalam perbuatan-perbuatan nyata. Kita juga semakin tangguh, sabar dan setia menghadapi berbagai tantangan dan penderitaan karena iman.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Yak 2:14-24.26
Mazmur Tanggapan: Mzm 112:1-2.3-4.5-6
Bait Pengantar Injil: Yoh 15:15b
Bacaan Injil: Mrk 8:34-9:1
Orang yang sungguh beriman kepada Yesus berarti hidup di dalam Dia dan melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Dia akan berusaha untuk mengabdikan diri secara total. Dia akan berusaha dengan tekun untuk menjalankan segala perintah-perintah-Nya walau kadang harus menghadapi banyak tantangan dan kesulitan. Penderitaan tidak akan menggoyahkan imannya.
Oasis Sabda hari ini menegaskan beberapa hal: Pertama, iman tanpa perbuatan adalah mati. Dalam bacaan pertama, Rasul Yakobus menegaskan bahwa iman harus diwujudnyatakan dalam perbuatan. Baginya, iman tanpa perbuatan sesunggunya tak berarti apa-apa. "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yak 2:17). Maka, perbuatan-perbuatan berdasarkan iman itulah yang menjadikan hidup kita semakin berkualitas.
Kedua, dalam mewujudnyatakan iman, kita akan menjumpai beraneka kesulitan, tantangan dan penderitaan. Namun walaupun demikian, kita mesti terus bertekun dan setia untuk mewujudkannya. Sebab, Yesus sendiri menegaskan bahwa "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya." (Mrk 8:34-35).
Oleh karena itu, marilah menjadi orang yang beriman secara militan. Kita semakin setia dan tekun mewujudnyatakan iman dalam perbuatan-perbuatan nyata. Kita juga semakin tangguh, sabar dan setia menghadapi berbagai tantangan dan penderitaan karena iman.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar