Penyerahan dan Pemurnian Diri
OASIS SABDA 10 Feb 2022
PW S. Skolastika, Perawan
Bacaan I: 1Raj 11:4-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 106:3-4.35-36.37.40
Bait Pengantar Injil: Yak 1:21
Bacaan Injil: Mrk 7:24-30
Allah selalu berkenan kepada orang yang sungguh berserah diri dan menggantungkan keselamatan hidupnya kepada diriNya. Dia tidak pernah menolak orang yang datang kepadaNya. Bahkan, seberat apapun dosa yang telah diperbuat, ketika sungguh mau berserah diri dan menggantungkan hidup kepadaNya, pasti ia akan diselamatkan.
Injil hari ini menunjukkan belaskasih Yesus kepada seorang perempuan Yunani, bangsa Siro-Fenisia. Dia datang dan memohon kepadaNya agar membebaskan anak perempuannya yang dibelenggu oleh setan.
Walaupun Yesus seakan menolak dan merendahkan dia, "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (Mrk 7:27), namun dia tidak mundur dan putus asa. Dia justru semakin gigih berdoa dan merendahkan diri: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." (Mrk 7:28).
Penyerahan diri, ketekunan dan keuletannya pun menghasilkan keselamatan. "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." (Mrj 7:29).
Untuk itu, mari kita belajar dari perempuan itu. Janganlah pernah menyerah dan putus asa walau kadang terasa direndahkan dan diabaikan. Justru dalam keadaan itu, iman kita ditantang dan diuji. Kita harus semakin gigih, tekun, setia dan merendahkan diri kepadaNya. Percayalah, Tuhan tidak pernah memalingkan wajahNya dari orang yang berharap kepadaNya.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
PW S. Skolastika, Perawan
Bacaan I: 1Raj 11:4-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 106:3-4.35-36.37.40
Bait Pengantar Injil: Yak 1:21
Bacaan Injil: Mrk 7:24-30
Allah selalu berkenan kepada orang yang sungguh berserah diri dan menggantungkan keselamatan hidupnya kepada diriNya. Dia tidak pernah menolak orang yang datang kepadaNya. Bahkan, seberat apapun dosa yang telah diperbuat, ketika sungguh mau berserah diri dan menggantungkan hidup kepadaNya, pasti ia akan diselamatkan.
Injil hari ini menunjukkan belaskasih Yesus kepada seorang perempuan Yunani, bangsa Siro-Fenisia. Dia datang dan memohon kepadaNya agar membebaskan anak perempuannya yang dibelenggu oleh setan.
Walaupun Yesus seakan menolak dan merendahkan dia, "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (Mrk 7:27), namun dia tidak mundur dan putus asa. Dia justru semakin gigih berdoa dan merendahkan diri: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." (Mrk 7:28).
Penyerahan diri, ketekunan dan keuletannya pun menghasilkan keselamatan. "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." (Mrj 7:29).
Untuk itu, mari kita belajar dari perempuan itu. Janganlah pernah menyerah dan putus asa walau kadang terasa direndahkan dan diabaikan. Justru dalam keadaan itu, iman kita ditantang dan diuji. Kita harus semakin gigih, tekun, setia dan merendahkan diri kepadaNya. Percayalah, Tuhan tidak pernah memalingkan wajahNya dari orang yang berharap kepadaNya.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin 🙏😇
BalasHapusAmin..mksh Romo..🙏🙏
BalasHapus