Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Bahaya Menyimpan Dendam

Gambar
OASIS SABDA 31 Jul 2021 PW S. Ignasius dari Loyola, Imam Bacaan I: Im 25:1.8-17 Mazmur Tanggapan: Mzm 67:2-3.5.7-8 Bait Pengantar Injil: Mat 5:10 Bacaan Injil: Mat 14:1-12 Dendam kesumat seringkali memenjarakan dalam bara kejahatan. Dendam kesumat membuat tidak bebas dan membutakan mata hati. Sehingga, orang dapat melakukan kejahatan untuk memuaskan nafsu amarah. Herodes dan Herodias merupakan sosok yang memendam dendam kesumat terhadap Yohanes Pembaptis. Mereka sakit hati ketika Yohanes Pembaptis menegur perbuatan tak bermoral mereka: “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” (Mat 14:4). Sebab, Herodias adalah istri Filipus, saudara Herodes. Memang Yohanes Pembaptis merupakan sosok Nabi yang memiliki daya pengajaran yang tegas dan keras. Dia tanpa tedeng aling-aling menegur orang yang hidup tidak berkenan pada Tuhan. Termasuk dia mengkritik kebejatan Herodes, raja wilayah Yudea, dan Herodias! Dan teguran ini berujung pada kematiannya. Dosa memang membutakan mata!

Kesombongan Menghambat Rahmat

Gambar
OASIS SABDA 30 Jul 2021 Bacaan I: Im 23:1.4-11.15-16.27.34b-37 Mazmur Tanggapan: Mzm 81:3-4.5-6ab.10-11ab Bait Pengantar Injil: 1Ptr 1:25 Bacaan Injil: Mat 13:54-58 Yesus tidak pernah menuntut penghargaan. Dia tidak pernah mencari kehormatan! Namun, Dia menghendaki agar ajaran-Nya dapat diterima dan diikuti! Menerima dan mengikuti ajaran Yesus memang tidak gampang. Apalagi, kalau dalam diri kita masih bertumbuh subur benih-benih kesombongan. Kesombongan ini yang membuat tidak peka dan menimbulkan rasa iri hati. Dalam Injil, diceritakan tentang peristiwa ketika Yesus pulang kampung! Di kampung-Nya Dia mengajar dengan begitu bagus! Sesungguhnya banyak orang terkesima dengan pengajaran-Nya yang sangat bernats. Namun, ketika mereka mengingat, "bukankah Dia ini anak tukang kayu?", kesombongan mereka muncul. Kesombongan itu menutup mata akan Rahmat yang begitu luar biasa. Pertanyaan itu memunculkan keragu-raguan dan ketidakpercayaaan. Mungkin mereka berpikir,

Jaminan Kerajaan Surga

Gambar
OASIS SABDA 29 Jul 2021 PW S. Marta Bacaan I: Kel 40:16-21.34-38 Mazmur Tanggapan: Mzm 84:3-6a.8a.11 Bait Pengantar Injil: Kis 16:14b Bacaan Injil: Mat 13:47-53 Setiap orang memiliki jaminan untuk masuk Kerajaan Allah. Semua orang diundang ambil bagian dalam perjamuan abadi. Bahkan, Putera-Nya sendiri datang melawat agar kita bisa masuk Kerajaan Abadi. Allah sungguh mengasihi kita! Namun, apakah kita tetap setia pada kasih-Nya itu? Dalam Injil, Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan yang mengacu pada akhir zaman. Pada akhir zaman semua orang akan diadili seperti seorang nelayan yang memisahkan ikan baik dan tidak baik. Yang baik diambil sedangkan yang tidak baik dibuang! "Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi." (Mat 13:49-50). Kita percaya bahwa Allah kita Mahabaik! Dia tahu apa yang k

Apakah yang Paling Berharga Dalam Hidup?

Gambar
OASIS SABDA 28 Jul 2021 Bacaan I: Kel 34:29-35 Mazmur Tanggapan: Mzm 99:5-7.9 Bait Pengantar Injil: Yoh 15:15b Bacaan Injil: Mat 13:44-46 Apakah yang paling berharga dalam hidup Anda? Jawaban atas pertanyaan ini menentukan sikap dan orientasi hidup kita. Kalau seandainya yang paling berharga adalah harta duniawi, pasti kita akan berjuang dan fokus pada upaya mendapatkannya! Bahkan, bisa jadi kita bisa menggunakan segala cara. Dalam bacaan Injil, Yesus menggambarkan Kerajaan Allah dengan dua perumpamaan sederhana. Pertama, tentang harta tersembunyi di ladang. Orang yang menemukan itu berani mempertaruhkan segalanya untuk memiliki ladang itu. “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu." (Mat 13:44). Perumpamaan kedua tentang mutiara yang indah. Orang yang menemukan mutiara yang indah itu pun menjual semua

Terus Berjuang dan Keluar Sebagai Pemenang

Gambar
OASIS SANDA 27 Jul 2021 Bacaan I: Kel 33:7-11;34:5b-9.28 Mazmur Tanggapan: Mzm 103:6-7.8-9.10-11.12-13 Bacaan Injil: Mat 13:36-43 Peziarahan sebagai orang beriman sering kali tidak mulus. Kita berhadapan dengan pelbagai tantangan dan cobaan yang tidak ringan dan dapat mengikis fondasi iman kita. Kita berhadapan dengan kekuatan kuasa kegelapan yang terus menerus berjuang untuk mematikan pertumbuhan iman kita. Perumpamaan tentang ilalang di tengah gandum sesungguhnya menyadarkan sekaligus memberi daya kekuatan kepada kita agar tetap teguh di tengah kejahatan dunia. Agar kita tidak putus asa dan meninggalkan iman. Kita disadarkan bahwa kesetiaan dan ketekunan dalam iman pasti membuahkan keselamatan. Kita mesti terus berjuang dan keluar sebagai pemenang. Kita perlu berani menerima realitas hidup yang terkadang berat. Kita tidak perlu takut dan lari. Kita mesti percaya bahwa Allah tetap menopang kita. Dia tetap sabar dan bijaksana. Dia tetap mengasihi orang yang setia ke

Berpasrah Pada Penyelenggaraan Ilahi

Gambar
OASIS SABDA 26 Jul 2021 PW S. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria Bacaan I: Sir 44:1.10-15 Mazmur Tanggapan: Mzm 132:11.13-14.17-18 Bait Pengantar Injil: Luk 2:25c Bacaan Injil: Mat 13:16-17 Hari ini kita memperingati Santo Yoakim dan Istrinya, Santa Anna. Mereka dikenal sebagai sepasang suami istri yang setia dan beriman. Mereka menjalankan kewajiban-kewajiban agama secara tekun. Mereka mengasihi dan mengabdi Allah dengan setia! Dan mereka terlibat pula dalam karya keselamatan. Kisah tentang St. Anna tidak ada dalam Injil. Kisah mereka ada dalam cerita apokrif. Konon, Santa Anna dan Santo Yoakim, sepasang suami istri yang hingga usia tua tidak dikaruniai anak. Mereka tiada henti mengharapkan karunia seorang anak. Mereka tidak putus asa. Mereka terus berdoa dan memohon kepada Tuhan. Hingga suatu saat, Malaikat Tuhan mengunjungi Anna yang sudah lanjut usia. Dia membawa kabar gembira: "Tuhan mendengarkan doa, Ibu! Ibu akan melahirkan seorang anak perempuan yang

Menjadi Roti Yang Dipecah-pecah

Gambar
OASIS SABDA 25 Jul 2021 Minggu Pekan Biasa XVII Bacaan I: 2Raj 4:42-44 Mazmur Tanggapan: Mzm 145:10-11.15-16.17-18 Bacaan II: Ef 4:1-6 Bait Pengantar Injil: Luk 7:16 Bacaan Injil: Yoh 6:1-15 Peristiwa penggandaan lima roti dan dua ikan sesungguhnya mau menegaskan kepada para murid untuk menyadari dan menghayati tentang kehidupan kekal. Peristiwa tersebut terkait erat dengan pengurbanan diri Yesus sendiri. Maka, dengan makan dari Tubuh-Nya dan minum dari Darah-Nya manusia sedang menuju pada kelimpahan hidup yang kekal. Peristiwa tersebut juga hendak menyadarkan makna kesatuan dengan-Nya. Mengikuti Dia tidak bertujuan hanya untuk mencari pemenuhan kebutuhan-kebutuhan duniawi. Mengikuti Dia bukan untuk mengejar supaya perut menjadi kenyang! Mengikuti Dia bukan supaya pundi-pundi menjadi penuh! Tetapi, mengikuti Dia untuk rela berkurban demi kerajaan Allah. Itulah sesungguhnya makna sejati dari Ekaristi yang selalu kita rayakan. Ekaristi tidak hanya untuk pemenuhan k

Lalang Di antara Gandum

Gambar
OASIS SABDA 24 Jul 2021 Bacaan I: Kel 24:3-8 Mazmur Tanggapan: Mzm 50:1-2.5-6.14-15 Bait Pengantar Injil: Yak 1:21 Bacaan Injil: Mat 13:24-30 Kebaikan kadang tidak mudah dipisahkan dari kejahatan. Dimana tumbuh kebaikan disitu juga bayang-bayang kejahatan menghantui untuk menghancurkannya. Dalam Injil hari ini, Yesus membuat perumpamaan tentang lalang dan gandum. Konon, lalang hampir menyerupai gandum. Lalang yang tumbuh di antara gandum susah untuk dipisahkan karena akarnya saling berjalin. Lalang ketika masih kecil memang mirip dengan gandum. Namun akan terjadi perbedaan mencolok ketika bertumbuh makin besar! Untuk itulah, di musim menuai, para pekerja dengan mudah memisahkan lalang dan gandum. Dalam perumpamaan itu Yesus menegaskan bahwa lalang dikumpulkan dan dibakar sedangkan gandum dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam lumbung. Perumpamaan Yesus ini sesungguhnya mau mengingatkan bahwa iblis akan menabur di samping mereka yang menaburkan Firman Allah. Ladang

Hendaknya Berbuah Banyak

Gambar
OASIS SABDA 23 Jul 2021 Bacaan I: Kel 20:1-17 Mazmur Tanggapan: Mzm 19:8-11 Bait Pengantar Injil: Luk 8:15 Bacaan Injil: Mat 13:18-23 Ketika membaca dan merenungkan Injil pada hari ini, terbersit beberapa pertanyaan reflektif dalam diri saya: sudah termasuk tanah yang manakah diri saya? Sudah berbuah berapa kali lipat firman Allah yang telah ditaburkan dalam diri saya? Menjadi tanah yang subur sesungguhnya adalah yang dikehendaki oleh Allah. Sebab, hanya di tanah yang subur, benih akan bertumbuh dan berbuah! Namun, sejauh mana kita telah mengolah diri kita menjadi lahan yang subur? Kita percaya, benih yang ditaburkan adalah benih yang unggul yakni Firman Allah! Penaburnya adalah Allah sendiri. Dan di mana pun benih itu jatuh pasti akan tumbuh. Akan tetapi, subur, berbuah dan tidaknya tergantung pada tanahnya. Yang paling bagus adalah tanah yang subur. Allah mengajak kita untuk mengolah diri supaya menjadi tanah yang subur. Proses pengolahan itu pun membutuhkan

Mewartakan Kasih Allah

Gambar
OASIS SABDA 22 Jul 2021 Bacaan I: Kid 3:1-4a Mazmur Tanggapan: Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9 Bacaan Injil: Yoh 20:1.11-18 Kedekatan dengan sosok yang dicintai sering kali menumbuhkan kerinduan untuk selalu bersama. Apalagi ketika yang dicintai pergi tak kunjung pulang. Rasa rindu pun seakan makin menyesakkan dada. Lukisan indah tentang kerinduan dan keinginan untuk selalu bersama terdapat dalam Kidung Agung. "Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku ditemui peronda-peronda kota. 'Apakah kamu melihat jantung hatiku?' Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku. (Kid 3:1-4). Maria Magdalena adalah sosok wanita yang memiliki kedekatan dengan Yesus. Dia sungg

Tanah Subur Hasil Berlipat Ganda

Gambar
OASIS SABDA 21 Jul 2021 Bacaan I: Kel 16:1-5.9-15 Mazmur Tanggapan: Mzm 78:18-19.23-24.25-26.27-28 Bacaan Injil: Mat 13:1-9 Allah senantiasa berkarya dalam hidup kita. Rahmat-Nya senantiasa dicurahkan. Namun, apakah semuanya itu telah bertumbuh dan menghasilkan buah? Dalam Injil hari ini, kita diajak untuk merenungkan sebuah perumpamaan tentang seorang penabur. Penabur menaburkan benih yang sama namun jatuh di lahan yang berbeda-beda. Maka hasilnya pun berbeda pula. Ada benih yang jatuh di pinggir jalan. Ada yang jatuh di tanah berbatu. Ada yang jatuh di semak duri dan ada pula yang jatuh dilahan yang subur. Ketiga lahan pertama tidak menghasilkan buah sama sekali. Sedangkan lahan terakhir bertumbuh dan berbuah banyak. Perumpamaan itu sesungguhnya bertujuan bukan hanya agar misteri Kerajaan Allah menjadi jelas, melainkan juga agar misteri itu menantang bagi para pendengarnya untuk menyadari karya Allah yang mengagumkan dalam hidup ini. Perumpamaan itu juga h

Persaudaraan Sejati

Gambar
OASIS SABDA 20 Jul 2021 Bacaan I: Kel 14:21 - 15:1 Mazmur Tanggapan: Kel 15:8-9.10.12.17 Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23 Bacaan Injil: Mat 12:46-50 Persaudaraan sejati hendaknya dibangun bukan hanya didasarkan pada ikatan darah. Persaudaraan sejati hendaknya tidak hanya diikat oleh karena garis keturunan, suku, etnis, dan lain sebagainya. Namun, persaudaraan sejati dibangun dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan. Yesus, ketika diberitahu oleh orang-orang di sekitarnya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” (Mat 12:47), justru balik bertanya, “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” (Mat 12:48). Lalu Yesus melanjutkan: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mat 12:49-50). Pernyataan Yesus ini kedengarannya seakan tidak sopan terhadap ibu dan saudara-saudara-Nya. Seakan Dia mau mengingk

Tanda Dari Yesus

Gambar
OASIS SABDA 19 Jul 2021 Bacaan I: Kel 14:5-18 Mazmur Tanggapan: Kel 15:1-2.3-4.5-6 Bait Pengantar Injil: Mzm 94:8ab Bacaan Injil: Mat 12:38-42 Hati yang bebal tidak akan pernah percaya walau diperlihatkan begitu banyak bukti dan tanda. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat meminta kepada Yesus: “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.” (Mat 12:38). Namun Yesus tidak memberikan tanda kepada mereka selain tanda Yunus. “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." (Mat 12:39). Permintaan orang Farisi dan ahli Taurat itu sesungguhnya membuktikan bahwa mereka sama sekali tidak mengenal Yesus. Mereka tidak percaya kepada-Nya! Bagaimana mereka dapat mengenal Yesus kalau hati dan pikirannya hanya dipenuhi dengan kebencian terhadap-Nya? Cinta yang tulus sesungguhnya tidak membutuhkan tanda. Kadang ada yang mengatakan: "Berikan bukti bahwa kamu mencintaiku!"

Gembala Yang Berbelas Kasih

Gambar
OASIS SABDA 18 Jul 2021 Minggu Pekan Biasa XVI Bacaan I: Yer 23:1-6 Mazmur Tanggapan: Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6 Bacaan II: Ef 2:13-18 Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27 Bacaan Injil: Mrk 6:30-34 Domba yang baik biasanya selalu taat dan setia pada gembalanya. Mereka sangat percaya dAn tmenggantungkan diri pada gembalanya. Dan gembala akan membawa domba itu ke Padang yang hijau. Namun, adakalanya ada pula kawanan domba yang tidak setia. Mereka memilih untuk terpisah dari gembalanya. Mereka mencari makan sendiri. Dan tidak sedikit yang tersesat. Dalam kondisi seperti itu, seorang gembala ditantang dan diuji. Apakah dia masih setia untuk menjalankan peran dan fungsinya dengan baik? Tugas gembala adalah mempersatukan domba yang tercerai berai dengan penuh belas kasih. Dalam Injil, Yesus adalah seorang Gembala yang memiliki perhatian sangat besar pada kawanan-Nya. Perhatian itu ditunjukkan dengan kesetiaan-Nya untuk melayani dengan penuh belas kasih. Dia mengajar dan menye

Menjadi Pelayan Kasih Yang Lemah Lembut

Gambar
OASIS SABDA 17 Jul 2021 Bacaan I: Kel 12:37-42 Mazmur Tanggapan: Mzm 136:1.23-24.10-12.13-15 Bait Pengantar Injil: 2Kor 5:19 Bacaan Injil: Mat 12:14-21 Orang-orang Farisi semakin dongkol dan tidak suka dengan sikap Yesus terhadap hukum Taurat. Ditambah lagi, kiprah-Nya di khalayak umum semakin tenar dan banyak orang yang mulai mengikuti-Nya. Yesus sungguh menjadi batu sandungan bagi mereka. Maka, mereka bersepakat untuk menyingkirkan Yesus. "Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia." (Mat 12:14). Yesus memahami pikiran dan niat jahat mereka. Walaupun Ia di jalan yang benar namun tidak mau berkonfrontasi dengan mereka. Yesus lebih memilih untuk menghindar dan meneruskan pelayanan dalam senyap! Hal itu seperti diungkapkan oleh Nabi Yesaya: "Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan." (Mat 12:19) Bahkan ketika menyembuhkan banyak orang sakit, Dia se

Yang Kukehendaki Ialah Belas Kasihan

Gambar
OASIS SABDA 16 Jul 2021 Bacaan I: Kel 11:10-12:14 Mazmur Tanggapan: Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18 Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27 Bacaan Injil: Mat 12:1-8 Suatu adat kebiasaan, betapapun sucinya, akan mencelakakan manusia jika kehilangan kelembutan dan belas kasih, baik dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dengan Allah. Dalam Injil, kaum Farisi mengkritik murid-murid Yesus karena memetik bulir gandum pada hari sabat. “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” (Mat 12:2). Sabat memang diatur sebagai hari istirahat. Hari sabat adalah hari istimewa karena karunia Allah. Allah memberi peraturan yang baik. Setelah enam hari kerja, Allah memberi satu hari untuk istirahat. Maka pada hari Sabat, ada 39 larangan yang sesungguhnya. Diantaranya, dilarang menabur, membajak, memetik gandum, mengirik, menampi, dan lain-lain. Namun, aturan itu diputarbalikkan oleh orang-orang Farisi dengan aturan-aturan yang membebani. Akhirnya

Yesus Sumber Kelegaan

Gambar
OASIS SABDA 15 Jul 2021 PW S. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja Bacaan I: Kel 3:13-20 Mazmur Tanggapan: Mzm 105:1.5.8-9.24-25.26-27 Bait Pengantar Injil: Mat 11:28 Bacaan Injil: Mat 11:28-30 Rasa lelah dan terbeban berat seringkali membuat hidup kita tidak menyenangkan. Kita menjadi murung dan kurang semangat. Gairah hidup seakan pudar. Rasa damai pun seakan sirna! Di tengah pandemi virus Corona yang tak kunjung berakhir ini kita pun seakan terasa lelah dan berbeban berat. Banyak orang yang ruang geraknya semakin sempit. Pekerjaan tidak bisa dijalankan dengan maksimal. Bahkan, tidak sedikit yang kehilangan pekerjaan! Situasi dan kondisi itu membuat kita semakin tak berdaya! Yesus dalam Injil hari ini, mengundang semua orang yang letih dan berbeban berat. "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Mat 11:28). Yesus sangat mencintai kita. Dia tidak pernah membiarkan kita berada dalam perso

Menjadi Orang Yang Rendah Hati

Gambar
OASIS SABDA 14 Jul 2021 Bacaan I: Kel 3:1-6.9-12 Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.3-4.6-7 Bait Pengantar Injil: Mat 11:25 Bacaan Injil: Mat 11:25-27 Sebagai orang Kristen, kita mesti berjuang untuk selalu bersikap rendah hati. Kerendahan hati memampukan kita untuk membuka diri terhadap karya Allah. Dengan kerendahan hati itu pula, kita tidak menjadi orang yang merasa hebat yang hanya mengandalkan kekuatan sendiri. Semakin merendahkan diri di hadapan Allah, kita dimampukan untuk semakin memahami kehendak-Nya. Kita dibantu untuk membuka diri dan menerima aliran kasih-Nya yang selalu menguatkan. Kita dibantu melepaskan kesombongan yang menghalangi mata hati untuk memahami misteri kasih-Nya. Dalam Injil, Yesus berdoa: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil." (Mat 11:25). Orang yang merasa bijak dan pandai seperti ahli Taurat, orang-or

Jangan Bertegar Hati

Gambar
OASIS SABDA 13 Jul 2021 Bacaan I: Kel 2:1-15a Mazmur Tanggapan: Mzm 69:3.14.30-31.33-34 Bait Pengantar Injil: Mzm 95:8ab Bacaan Injil: Mat 11:20-24 Sikap iman yang diharapkan sebagai pengikut Kristus adalah tobat. Bertobat berarti kerelaan untuk memperbaharui diri dan percaya kepada-Nya. Yesus melakukan banyak mukjizat supaya manusia bertobat. Banyak tanda-tanda ajaib dalam kehidupan sehari-hari agar kita selalu berpaling pada Tuhan dan memperbaharui diri! Pertobatan dan pembaharuan diri inilah yang diharapkan sebagai orang Kristiani. Dalam Injil hari ini, Yesus mengecam kota Khorazim, Betsaida dan Kapernaum. Padahal kota-kota itu sangat dekat dengan kehidupan Yesus. Dia banyak melakukan mukjizat di kota-kota itu. “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung...Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sam

Memikul Salib Dengan Setia

Gambar
OASIS SABDA 12 Jul 2021 Bacaan I: Kel 1:8-14.22 Mazmur Tanggapan: Mzm 124:1-3.4-6.7-8 Bait Pengantar Injil: Mat 5:10 Bacaan Injil: Mat 10:34-11:1 Jalan mengikuti Yesus adalah jalan salib! Salib sesungguhnya bukan hanya lambang penderitaan tetapi juga lambang kemuliaan. Maka, setiap orang yang mau memetik kemuliaan bersama Kristus harus setia pula memikul salib-Nya. Yesus mengingatkan para murid-Nya akan hal ini: "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." (Mat 10:38-39). Yesus sesungguhnya datang untuk menyelamatkan umat manusia. Kita diundang untuk menyerahkan diri dan rela mengikuti-Nya dengan total. Kita diundang untuk mempersatukan diri dan menjalankan karya-karya-Nya. Memang, mengikuti Dia tidak mudah. Ada resiko yang cukup besar. Kita harus memikul salib! Bahkan, bisa jadi kit

Diutus Menjadi Pewarta Kebenaran

Gambar
OASIS SABDA 11 Jul 2021 Bacaan I: Am 7:12-15 Mazmur Tanggapan: Mzm 85:9ab.10.11-12.13-14 Bacaan II: Ef 1:3-14 Bait Pengantar Injil: Ef 1:17-18 Bacaan Injil: Mrk 6:7-13 Perutusan para murid merupakan bagian yang penting dalam karya Yesus. Mereka diutus berdasarkan pada panggilan untuk mendapatkan keutuhan hidup. Dan keutuhan hidup itu hanya ada dalam kesatuan dengan Dia. Keutuhan hidup itu harus dimulai dari pertobatan. Dalam pertobatan, manusia harus meninggalkan segala kesia-siaan dan berpaling pada Tuhan dan kebenaran Injil. Memang hal ini tidak mudah. Namun di dalam dan bersama dengan Dia pasti bisa! Dalam Injil, Yesus mengutus para murid dan memberi kuasa atas roh-roh jahat. Para murid harus mengusir roh-roh jahat dari tatanan kehidupan masyarakat. "Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, .... dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuh

Dia Terus Menyertai

Gambar
OASIS SABDA 10 Jul 2021 Bacaan I: Kej 49:29-32;50:15-26a Mazmur Tanggapan: Mzm 105:1-2.3-4.6-7 Bait Pengantar Injil: 1Ptr 4:14 Bacaan Injil: Mat 10:24-33 Perjuangan untuk hidup benar di hadapan Allah dan mewartakan kebenaran tidaklah gampang. Kadang secara manusiawi kita menjadi gelisah dan takut menghadapi pelbagai tantangan dan kesulitan sebagai orang beriman. Kadang kita menjadi khawatir dan takut akan keselamatan dan kebahagiaan kita. Dalam Injil, Yesus menyadarkan para murid-Nya bahwa perjuangan mereka penuh dengan tantangan dan rintangan. Namun, Yesus menekankan landasan yang benar sehingga mereka tidak goyah. Yesus membangkitkan semangat dan keberanian mereka. Dasar pertama, Kerajaan Allah itu benar-benar akan dinyatakan. Orang yang sungguh setia kepada-Nya akan diselamatkan. Maka tugas kita adalah menyiapkan lahan agar Kerajaan Allah itu menjadi nyata. Pekerjaan untuk menebarkan kebaikan tidak akan pernah sia-sia! Dasar kedua, jaminan keselamatan Allah

Perutusan Itu Menantang

Gambar
OASIS SABDA 09 Jul 2021 Bacaan I: Kej 46:1-7.28-30 Mazmur Tanggapan: Mzm 37:3-4.18-19.27-28.39-40 Bait Pengantar Injil: Yoh 16:13a;14:26b Bacaan Injil: Mat 10:16-23 Menjadi orang yang baik dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran seringkali tidak mudah. Ada begitu banyak tantangan dan derita yang harus kita pikul. Ironisnya, tantangan itu justru kadang datang dari lingkup kita sendiri. Tantangan itu datang dari orang-orang yang kita anggap dekat! Pengalaman Yusuf, dalam Perjanjian Lama, menggambarkan hal tersebut. Yusuf seorang yang baik dan tulus! Dia seorang yang taat kepada Allah. Namun kebaikannya itu menjadi ancaman bagi saudara-saudaranya sendiri. Maka Yusuf pun di singkirkan! Bahkan, ia nyaris dibunuh. Dia dijual ke negeri asing. Memang, semakin mendalam iman kita, tantangannya pun makin berat. Jika dasar dan fondasi tidak kokoh pasti akan mudah roboh! Jika akar tidak kuat maka akan cepat tumbang! Dalam Injil, Yesus mengingatkan para murid yang diutusnya.

Diutus Untuk Melayani

Gambar
OASIS SABDA 08 Jul 2021 Bacaan I: Kej 44:18-21.23b-29;45:1-5 Mazmur Tanggapan: Mzm 105:16-17.18-19.20-21 Bait Pengantar Injil: Mrk 1:15 Bacaan Injil: Mat 10:7-15 Perutusan para pengikut Kristus untuk menebarkan kasih harus disertai dengan sikap penyerahan diri pada penyelenggaraan Ilahi. Sebab, tugas perutusan itu berat! Jikalau hanya mengandalkan kekuatan sendiri pasti tidak mampu. Perutusan kita bertujuan untuk menegakkan Kerajaan Allah. Perutusan itu demi kemuliaan-Nya. Yesus mengatakan, "Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat." (Mat 10:7). Maka, sangatlah tidak tepat jika dalam perutusan itu masih berorientasi pada diri sendiri. Apalagi, mengkomersialkan karya pewartaan untuk kepentingan diri sendiri. Dalam Injil, Yesus mengingatkan dengan tegas para murid yang akan menjalankan perutusan. Mereka diajak untuk tidak sibuk dengan segala keperluan pribadinya! "Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu

Diutus Menebarkan Kasih

Gambar
OASIS SABDA 07 Jul 2021 Bacaan I: Kej 41:55-57;42:5-7a.17-24a Mazmur Tanggapan: Mzm 33:2-3.10-11.18-19 Bait Pengantar Injil: Mrk 1:15 Bacaan Injil: Mat 10:1-7 Sebagai orang yang telah dibaptis, kita sesungguhnya menerima anugerah perutusan dari Allah. Kita telah dipersatukan dengan Putera-Nya dan diutus untuk ambil bagian dalam karya pelayanan Putera-Nya. Tugas perutusan itu bersifat personal sebagaimana panggilan pun bersifat personal. Artinya, panggilan dan perutusan itu menyentuh ranah pribadi. Kita dipanggil secara pribadi dengan nama kita masing-masing. Kita dianugerahi meterai sebagai abdi-abdi Kristus yang dengan tulus melayani melalui setiap karya-karya kita. Dalam Injil, Yesus memanggil murid-murid-Nya satu persatu dengan nama mereka masing-masing. Inilah ciri personal itu! Dan ciri ini menunjukkan kedekatan secara pribadi antara Sang Guru dengan murid-Nya. Yesus sungguh mengenal mereka, selain sebagai satu persekutuan, juga mengenal secara pribadi. Demi

Jangan Lelah Berbuat Baik

Gambar
OASIS SABDA 06 Jul 2021 Bacaan I: Kej 32:22-32 Mazmur Tanggapan: Mzm 17:1.2-3.6-7.8b.15 Bait Pengantar Injil: Yoh 10:14 Bacaan Injil: Mat 9:32-38 Kebaikan tidak selalu mendapat tanggapan secara positif. Ada yang memandang kebaikan, prestasi, kesuksesan yang dilakukan dan diraih sesama sebagai ancaman. Akibatnya, dia berusaha untuk mengaburkan kebaikan sesama dengan membangun opini-opini buruk. Itulah yang terjadi bagi orang-orang yang tertutup hatinya. Orang yang selalu memandang sesama dengan kacamata negatif. Orang yang hanya memandang pada kepentingan diri sendiri. Orang yang egois! Namun bagi orang yang selalu terbuka hatinya, kebaikan sesama akan dilihat sebagai anugerah yang membahagiakan. Orang seperti ini akan selalu memberikan apresiasi positif. Dia akan selalu memberikan reward untuk segala ebaikan. Dalam Injil, kebaikan yang dilakukan oleh Yesus pun tidak selalu mendapat respon positif. Justru ada orang atau kelompok yang berusaha menghancurkan reputa

Sumber Penghiburan Sejati

Gambar
OASIS SABDA 05 Jul 2021 Bacaan I: Kej 28:10-22a Mazmur Tanggapan: Mzm 91:1-2.3-4.14-15ab Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b Bacaan Injil: Mat 9:18-26 Berhadapan dengan masalah tidak nyaman. Masalah selalu melahirkan rasa sedih dan pedih. Persoalan selalu membuat kita terbeban dan hidup serasa tidak tenang. Bahkan, tidak sedikit orang yang menghadapi masalah justru diasingkan dan dikucilkan. Dikala kita sedang menghadapi masalah, kemanakah kita mengadu? Orang yang sedang menghadapi masalah sesungguhnya membutuhkan perhatian dan penghiburan. Mereka membutuhkan sahabat yang sungguh memahaminya. Mereka membutuhkan orang yang mampu membangkitkan harapannya. Perhatian penuh kasih sesungguhnya mampu mengalirkan kekuatan yang memulihkan. Kehadiran penuh cinta sesungguhnya membangkitkan semangat hidup. Dalam Injil, kita mengenal Yesus sebagai pribadi yang memberi perhatian bagi orang yang menghadapi masalah. Dia membangkitkan harapan bagi mereka yang berputus asa. Dia membe

Menghadapi Penolakan Dengan Rendah Hati

Gambar
OASIS SABDA 04 Jul 2021 Minggu Pekan Biasa XIV Bacaan I: Yeh 2:2-5 Mazmur Tanggapan: Mzm 123:1-2a.2bcd.3-4 Bacaan II: 2Kor 12:7-10 Bait Pengantar Injil: Luk 4:18 Bacaan Injil: Mrk 6:1-6 Pernahkah Anda mengalami pengalaman ditolak? Mungkin ditolak oleh keluarga. Ditolak oleh atasan. Ditolak oleh pacar. Ditolak oleh pasangan hidup. Ditolak oleh orang yang sangat kita harapkan. Dan masih banyak penolakan, bentuk dan caranya. Apapun cara dan bentuknya, penolakan selalu menyisakan rasa kecewa, patah hati, dan kehilangan semangat. Bahkan tidak sedikit yang putus harapan! Dalam karya keselamatan, penolakan juga dialami oleh para Nabi. Mereka yang diutus Allah untuk mewartakan warta keselamatan ditolak, diusir bahkan dianiaya dan dibunuh. Yesus pun mengalami hal yang sama. Dalam Injil, Yesus ditolak oleh saudara-saudaranya dan orang-orang sekota. Yesus tidak diterima dengan baik di kampung halaman-Nya sendiri. Dan Yesus pun mengatakan, “Seorang nabi dihormati di mana-

Beriman Berarti Percaya

Gambar
OASIS SABDA 03 Jul 2021 Pesta Santo Tomas Rasul Bacaan I: Ef 2:19-22 Mazmur Tanggapan: Mzm 117:1.2 Bait Pengantar Injil: Yoh 20:29 Bacaan Injil: Yoh 20:24-29 Beriman kepada Allah tidak bisa hanya mengandalkan hal-hal fisik belaka. Kita tidak bisa hanya mengandalkan akal budi. Tetapi, kepercayaan itu membutuhkan iman. Sebab, kemampuan akal budi sangat terbatas sehingga tidak mampu menguak misteri Allah secara gamblang. Hari ini kita merayakan pesta Santo Tomas Rasul. Santo Tomas Kita kenal sebagai orang yang tidak serta merta langsung percaya akan kebangkitan Tuhan. Dia masih menuntut bukti yang nyata. Paling tidak, ada tiga sikap yang dapat kita pelajari dalam diri Santo Tomas. Pertama, Tomas sesungguhnya orang yang sangat peduli dengan Tuhan Yesus. Dia tidak rela membiarkan Gurunya menantang bahaya seorang diri. Maka dia mengatakan, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” (Yoh 11:16). Kedua, Tomas adalah orang yang polos, jujur dan terus

Belaskasih Allah Terhadap Pendosa

Gambar
OASIS SABDA 02 Jul 2021 Bacaan I: Kej 23:1-4.19;24:1-8.62-67 Mazmur Tanggapan: Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5 Bait Pengantar Injil: Mat 11:28 Bacaan Injil: Mat 9:9-13 Orang yang dianggap berdosa seringkali dicap dan dilabeli buruk! Tidak jarang mereka disingkirkan dan dikucilkan. Mereka dianggap sebagai orang yang tak berarti. Pada masa Yesus, hal itu cukup kuat terjadi. Orang-orang yang dianggap berdosa dipandang dengan sebelah mata. Mereka disingkirkan oleh orang-orang yang merasa suci. Mereka diasingkan! Mereka dijauhi dan tak ada orang yang mau bergaul dengannya. Namun, disposisi batin Yesus terhadap pendosa berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Yesus tidak melihat pendosa dengan sebelah mata. Dia tidak mencap dan memandang pendosa sebagai yang paling buruk sehingga layak disingkirkan. Justru sebaliknya, Yesus memandang mereka dengan penuh belas kasih. Lautan kerahiman mahaluas dan dalam! Ia senantiasa mengalirkan kerahiman-Nya kepada pendosa. Panggilan Matius dala

Tuhan Menyembuhkan Jiwa dan Raga

Gambar
OASIS SABDA 01 Jul 2021 Bacaan I: Kej 22:1-19 Mazmur Tanggapan: Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9 Bait Pengantar Injil: 2Kor 5:19 Bacaan Injil: Mat 9:1-8 Penderitaan lahiriah dan penderitaan rohaniah kadang tak bisa dipisahkan. Keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Maka, penanganannya pun harus menjamah kedua-duanya. Injil hari ini sesungguhnya membuka kesadaran kita tentang cara pandang Yesus terhadap orang sakit. Dia berbeda dengan dokter pada umumnya! Kalau dokter biasanya melakukan diagnosis terlebih dahulu dan menentukan tindakannya. Sedangkan Yesus, pertama-tama membebaskan orang dari dosanya. "Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: 'Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.'" (Mat 9:2). Para ahli Taurat tentu geram dengan tindakan Yesus ini. Mereka memikirkan bahwa tindakan yang seharusnya dilakukan seperti para dokter pada umumnya. Namun, justru ini berbeda! Yesus malah mengampuni dosa orang sakit. T