Menjadi Roti Yang Dipecah-pecah

OASIS SABDA 25 Jul 2021
Minggu Pekan Biasa XVII
Bacaan I: 2Raj 4:42-44
Mazmur Tanggapan: Mzm 145:10-11.15-16.17-18
Bacaan II: Ef 4:1-6
Bait Pengantar Injil: Luk 7:16
Bacaan Injil: Yoh 6:1-15
Peristiwa penggandaan lima roti dan dua ikan sesungguhnya mau menegaskan kepada para murid untuk menyadari dan menghayati tentang kehidupan kekal. Peristiwa tersebut terkait erat dengan pengurbanan diri Yesus sendiri. Maka, dengan makan dari Tubuh-Nya dan minum dari Darah-Nya manusia sedang menuju pada kelimpahan hidup yang kekal.

Peristiwa tersebut juga hendak menyadarkan makna kesatuan dengan-Nya. Mengikuti Dia tidak bertujuan hanya untuk mencari pemenuhan kebutuhan-kebutuhan duniawi. Mengikuti Dia bukan untuk mengejar supaya perut menjadi kenyang! Mengikuti Dia bukan supaya pundi-pundi menjadi penuh! Tetapi, mengikuti Dia untuk rela berkurban demi kerajaan Allah.

Itulah sesungguhnya makna sejati dari Ekaristi yang selalu kita rayakan. Ekaristi tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan duniawi, tetapi bergerak ke arah yang lebih tinggi, yakni hidup kekal. Perjamuan Ekaristi menghantar menuju perjamuan Surgawi.
Di sisi lain, Ekaristi juga menuntun kita untuk turun ke tempat yang rendah sebagai kurban. Sebagaimana Kristus yang mengurbankan diri demikian kita pun kita harus berani berkurban.

Kita dipanggil untuk bertumbuh dalam semangat solidaritas dengan sesama. “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” (Yoh 6:5). Pernyataan ini sesungguhnya bertujuan untuk membangun sikap peka dan solider kepada sesama.

Oleh karena itu, marilah menumbuhkan solidaritas terhadap sesama yang menderita. Kita mengasah kepekaan terhadap sesama di sekitar kita.

Kita juga memupuk keberanian untuk menjadi roti yang dipecah-pecah bagi keselamatan sesama. Kita berani untuk memiliki jiwa berkorban. Sehingga hidup kita pun tidak akan hanya berorientasi pada diri sendiri.

Paulus menegaskan agar kita hidup saling mengasihi dan saling membantu. Kita mesti menjaga dan memelihara persekutuan. "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu." (Ef 4:2).

Tuhan memberkati dan Ave Maria!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belaskasih Allah Terhadap Pendosa

Doa Seorang Ibu

Kreatifitas Melayani