Diutus Menebarkan Kasih

OASIS SABDA 07 Jul 2021
Bacaan I: Kej 41:55-57;42:5-7a.17-24a
Mazmur Tanggapan: Mzm 33:2-3.10-11.18-19
Bait Pengantar Injil: Mrk 1:15
Bacaan Injil: Mat 10:1-7
Sebagai orang yang telah dibaptis, kita sesungguhnya menerima anugerah perutusan dari Allah. Kita telah dipersatukan dengan Putera-Nya dan diutus untuk ambil bagian dalam karya pelayanan Putera-Nya.

Tugas perutusan itu bersifat personal sebagaimana panggilan pun bersifat personal. Artinya, panggilan dan perutusan itu menyentuh ranah pribadi. Kita dipanggil secara pribadi dengan nama kita masing-masing. Kita dianugerahi meterai sebagai abdi-abdi Kristus yang dengan tulus melayani melalui setiap karya-karya kita.

Dalam Injil, Yesus memanggil murid-murid-Nya satu persatu dengan nama mereka masing-masing. Inilah ciri personal itu! Dan ciri ini menunjukkan kedekatan secara pribadi antara Sang Guru dengan murid-Nya. Yesus sungguh mengenal mereka, selain sebagai satu persekutuan, juga mengenal secara pribadi.

Demikian pun dalam panggilan hidup kita, Tuhan mengenal kita secara pribadi pula. Tuhan memiliki relasi personal dengan kita secara intim. Relasi ini tak terwakilkan. Relasi ini hanya antara saya dan Dia! Dan Yesus jauh mengenali pribadi kita ketimbang kita mengenal diri kita sendiri.

Kita mesti menjaga relasi yang istimewa ini. Kita mesti menjaga kepercayaan yang dianugerahkan kepada kita.

Relasi personal para murid diwujudnyatakan dengan menjalankan tugas perutusan secara total. Mereka diutus untuk mewartakan Kerajaan Allah. "Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat." (Mat 10:7).

Perutusan itu pertama-tama hanya terbatas pada bangsanya sendiri. Namun lambat laun, perutusan itu pun menjangkau banyak orang. Mereka mewartakan sukacita Injil ke seluruh dunia.

Demikian dengan kita! Kita menjaga relasi personal itu dengan melaksanakan perutusan secara total. Kita bisa memulai, pertama-tama dari lingkup keluarga. Kita berjuang untuk membangun komunitas keluarga yang penuh kasih. Komunitas keluarga yang selalu diterangi dengan sukacita Injil. Sehingga semakin menjadi Gereja mini di tengah masyarakat.

Ketika kita sungguh saling mengasihi dalam keluarga, pancaran sukacita itu pun pasti memancar kepada orang lain. Kita menjadi persekutuan yang juga mengalirkan persekutuan kasih bagi sesama.

Marilah menjalankan tugas perutusan kita dengan penuh cinta. Kita senantiasa mengalirkan kebaikan dan kasih bagi setiap orang yang kita jumpai!

Tuhan memberkati dan Ave Maria!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belaskasih Allah Terhadap Pendosa

Doa Seorang Ibu

Kreatifitas Melayani