Beriman Berarti Percaya
OASIS SABDA 03 Jul 2021
Pesta Santo Tomas Rasul
Bacaan I: Ef 2:19-22
Mazmur Tanggapan: Mzm 117:1.2
Bait Pengantar Injil: Yoh 20:29
Bacaan Injil: Yoh 20:24-29
Beriman kepada Allah tidak bisa hanya mengandalkan hal-hal fisik belaka. Kita tidak bisa hanya mengandalkan akal budi. Tetapi, kepercayaan itu membutuhkan iman. Sebab, kemampuan akal budi sangat terbatas sehingga tidak mampu menguak misteri Allah secara gamblang.
Hari ini kita merayakan pesta Santo Tomas Rasul. Santo Tomas Kita kenal sebagai orang yang tidak serta merta langsung percaya akan kebangkitan Tuhan. Dia masih menuntut bukti yang nyata.
Paling tidak, ada tiga sikap yang dapat kita pelajari dalam diri Santo Tomas.
Pertama, Tomas sesungguhnya orang yang sangat peduli dengan Tuhan Yesus. Dia tidak rela membiarkan Gurunya menantang bahaya seorang diri. Maka dia mengatakan, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” (Yoh 11:16).
Kedua, Tomas adalah orang yang polos, jujur dan terus terang. Dia tidak malu-malu menyatakan ketidaktahuannya. “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” ( Yoh 14:5).
Pesta Santo Tomas Rasul
Bacaan I: Ef 2:19-22
Mazmur Tanggapan: Mzm 117:1.2
Bait Pengantar Injil: Yoh 20:29
Bacaan Injil: Yoh 20:24-29
Beriman kepada Allah tidak bisa hanya mengandalkan hal-hal fisik belaka. Kita tidak bisa hanya mengandalkan akal budi. Tetapi, kepercayaan itu membutuhkan iman. Sebab, kemampuan akal budi sangat terbatas sehingga tidak mampu menguak misteri Allah secara gamblang.
Hari ini kita merayakan pesta Santo Tomas Rasul. Santo Tomas Kita kenal sebagai orang yang tidak serta merta langsung percaya akan kebangkitan Tuhan. Dia masih menuntut bukti yang nyata.
Paling tidak, ada tiga sikap yang dapat kita pelajari dalam diri Santo Tomas.
Pertama, Tomas sesungguhnya orang yang sangat peduli dengan Tuhan Yesus. Dia tidak rela membiarkan Gurunya menantang bahaya seorang diri. Maka dia mengatakan, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” (Yoh 11:16).
Kedua, Tomas adalah orang yang polos, jujur dan terus terang. Dia tidak malu-malu menyatakan ketidaktahuannya. “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” ( Yoh 14:5).
Santo Tomas bersikap blak-blakan tentang ketidaktahuannya akan misteri Allah. Dan sikap inilah yang menyingkapkan rahasia Tritunggal yang mendalam: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” (Yoh 14:6-7).
Ketiga, Santo Tomas seorang yang sungguh mencari tahu kebenaran dan mengakui dengan sepenuh hati. “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” (Yoh 20:25).
Ketiga, Santo Tomas seorang yang sungguh mencari tahu kebenaran dan mengakui dengan sepenuh hati. “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” (Yoh 20:25).
Kelihatannya iman Santo Tomas dangkal. Namun, sesungguhnya imannya sangat mendalam. Ketika berjumpa dengan Tuhan, ia langsung berserah diri dan berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh 20:28). Sikap penyerahan diri dan percaya!
Terkadang kita pun bersikap seperti Tomas. Kita menuntut bukti-bukti nyata kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Namun sesungguhnya Tuhan selalu hadir. Dia menghadirkan diri dalam kehidupan kita. Tuhan selalu membuat mukjizat demi mukjizat. Akan tetapi, mata dan hati kita seringkali tidak mampu menangkapnya. Kita terlalu sibuk dengan diri sendiri sehingga tidak mampu menyadari kehadiran Tuhan dalam setiap peristiwa hidup kita.
Kita diingatkan oleh Yesus untuk semakin percaya. Beriman berarti percaya secara total. Apalagi di tengah situasi sulit ini kita percaya bahwa Tuhan tidak membiarkan kita sendiri. Dia selalu hadir untuk membebaskan dan menyelamatkan kita. Oleh karena itu kita mesti semakin percaya. “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 20:29).
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Terkadang kita pun bersikap seperti Tomas. Kita menuntut bukti-bukti nyata kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Namun sesungguhnya Tuhan selalu hadir. Dia menghadirkan diri dalam kehidupan kita. Tuhan selalu membuat mukjizat demi mukjizat. Akan tetapi, mata dan hati kita seringkali tidak mampu menangkapnya. Kita terlalu sibuk dengan diri sendiri sehingga tidak mampu menyadari kehadiran Tuhan dalam setiap peristiwa hidup kita.
Kita diingatkan oleh Yesus untuk semakin percaya. Beriman berarti percaya secara total. Apalagi di tengah situasi sulit ini kita percaya bahwa Tuhan tidak membiarkan kita sendiri. Dia selalu hadir untuk membebaskan dan menyelamatkan kita. Oleh karena itu kita mesti semakin percaya. “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 20:29).
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin
BalasHapus