Tanah Subur Hasil Berlipat Ganda
OASIS SABDA 21 Jul 2021
Bacaan I: Kel 16:1-5.9-15
Mazmur Tanggapan: Mzm 78:18-19.23-24.25-26.27-28
Bacaan Injil: Mat 13:1-9
Allah senantiasa berkarya dalam hidup kita. Rahmat-Nya senantiasa dicurahkan. Namun, apakah semuanya itu telah bertumbuh dan menghasilkan buah?
Dalam Injil hari ini, kita diajak untuk merenungkan sebuah perumpamaan tentang seorang penabur. Penabur menaburkan benih yang sama namun jatuh di lahan yang berbeda-beda. Maka hasilnya pun berbeda pula.
Ada benih yang jatuh di pinggir jalan. Ada yang jatuh di tanah berbatu. Ada yang jatuh di semak duri dan ada pula yang jatuh dilahan yang subur.
Ketiga lahan pertama tidak menghasilkan buah sama sekali. Sedangkan lahan terakhir bertumbuh dan berbuah banyak.
Perumpamaan itu sesungguhnya bertujuan bukan hanya agar misteri Kerajaan Allah menjadi jelas, melainkan juga agar misteri itu menantang bagi para pendengarnya untuk menyadari karya Allah yang mengagumkan dalam hidup ini.
Perumpamaan itu juga hendak membuka mata, hati dan budi kita akan realitas hidup yang kadang disatu sisi terasa suram. Kita disadarkan bahwa dalam beriman akan berhadapan dengan pelbagai kejahatan yang dapat menggerus iman itu.
Saat hidup terasa suram, apalagi berada dalam kuasa kegelapan, benih-benih Sabda tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik. Bahkan, bisa jadi benih itu mati!
Saat jiwa terasa gersang karena aneka persoalan dan semakin jauh dari Tuhan maka benih-benih Sabda pun tidak akan bertumbuh dengan subur. Kita cenderung tidak mempedulikannya lagi dan hanya sibuk dengan hal-hal manusiawi belaka.
Yesus menghendaki agar kita berjuang untuk terus mengolah dan menyuburkan lahan tempat pertumbuhan benih Sabda itu. Kita mesti menjadikan hidup kita tempat pertumbuhan Sabda yang menghasilkan buah berlipat ganda.
Kita harus terus mengasah dan menjernihkan hati serta budi di hadapan Tuhan. Kita memupuk semangat doa dan perbuatan-perbuatan baik.
Kita juga membangun semangat kerendahan hati dan kesiapsediaan untuk selalu mendengar dan merenungkan Sabda Allah. Sehingga dengan demikian, lahan persemian benih Sabda semakin subur!
"Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Mat 13:8).
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: Kel 16:1-5.9-15
Mazmur Tanggapan: Mzm 78:18-19.23-24.25-26.27-28
Bacaan Injil: Mat 13:1-9
Allah senantiasa berkarya dalam hidup kita. Rahmat-Nya senantiasa dicurahkan. Namun, apakah semuanya itu telah bertumbuh dan menghasilkan buah?
Dalam Injil hari ini, kita diajak untuk merenungkan sebuah perumpamaan tentang seorang penabur. Penabur menaburkan benih yang sama namun jatuh di lahan yang berbeda-beda. Maka hasilnya pun berbeda pula.
Ada benih yang jatuh di pinggir jalan. Ada yang jatuh di tanah berbatu. Ada yang jatuh di semak duri dan ada pula yang jatuh dilahan yang subur.
Ketiga lahan pertama tidak menghasilkan buah sama sekali. Sedangkan lahan terakhir bertumbuh dan berbuah banyak.
Perumpamaan itu sesungguhnya bertujuan bukan hanya agar misteri Kerajaan Allah menjadi jelas, melainkan juga agar misteri itu menantang bagi para pendengarnya untuk menyadari karya Allah yang mengagumkan dalam hidup ini.
Perumpamaan itu juga hendak membuka mata, hati dan budi kita akan realitas hidup yang kadang disatu sisi terasa suram. Kita disadarkan bahwa dalam beriman akan berhadapan dengan pelbagai kejahatan yang dapat menggerus iman itu.
Saat hidup terasa suram, apalagi berada dalam kuasa kegelapan, benih-benih Sabda tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik. Bahkan, bisa jadi benih itu mati!
Saat jiwa terasa gersang karena aneka persoalan dan semakin jauh dari Tuhan maka benih-benih Sabda pun tidak akan bertumbuh dengan subur. Kita cenderung tidak mempedulikannya lagi dan hanya sibuk dengan hal-hal manusiawi belaka.
Yesus menghendaki agar kita berjuang untuk terus mengolah dan menyuburkan lahan tempat pertumbuhan benih Sabda itu. Kita mesti menjadikan hidup kita tempat pertumbuhan Sabda yang menghasilkan buah berlipat ganda.
Kita harus terus mengasah dan menjernihkan hati serta budi di hadapan Tuhan. Kita memupuk semangat doa dan perbuatan-perbuatan baik.
Kita juga membangun semangat kerendahan hati dan kesiapsediaan untuk selalu mendengar dan merenungkan Sabda Allah. Sehingga dengan demikian, lahan persemian benih Sabda semakin subur!
"Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Mat 13:8).
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Amin...๐
BalasHapusAmen..
BalasHapusTrimakasih๐๐๐
BalasHapus