Allah Penolong dan Pembebas
Mazmur Tanggapan: Mzm 25:2-4a.4b-5ab.6-7bc.8-9
Bait Pengantar Injil: Yoh 11:25a.26
Bacaan Injil: Mrk 12:18-27
Hidup dalam situasi penderitaan tidaklah mudah. Iman kita sungguh diuji!
Secara fisik, mungkin saat ini kita berada dalam kondisi yang sangat buruk. Berangkali kita mengidap penyakit yang tak kunjung sembuh. Mungkin kita telah berjuang untuk berobat namun hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang baik. Secara psikis, bisa jadi saat ini kita sedang tertekan. Kita dihina, difitnah dan dicemooh! Kita dipergunjingkan! Kita disingkirkan dan dianggap sebagai orang yang tak memiliki kemampuan apa-apa.
Tentu, dalam kondisi seperti itu, kita sangat terbeban berat! Barangkali harapan kita telah mendekati titik keputusasaan. Bahkan, bisa jadi kita telah berdoa agar Tuhan segera mengakhiri hidup kita.
Dalam situasi dan kondisi seperti itu marilah belajar pada pergumulan Tobit dan Sara. Mereka mengalami pergumulan iman yang berat karena penderitaan yang dialami. Tobit tiba-tiba mengalami kebutaan yang sangat menyiksa. Dia sungguh sangat menderita dengan kondisinya itu. Bahkan dia berdoa, "Ya Tuhan, suruhlah supaya aku lepas dari susah ini, biarlah aku lenyap menuju tempat abadi; janganlah wajah-Mu Kaupalingkan dari padaku, ya Tuhan. Sebab lebih bergunalah mati saja dari pada melihat banyak susah dalam hidupku. Nista tidak dapat kudengar lagi!” (Tob 3:6). Sementara Sara memperoleh penghinaan dan fitnahan yang keji. Dia difitnah membunuh ketujuh lelaki yang pernah menikahinya. Dia disingkirkan dan dicap sebagai wanita yang jahat. Dia sungguh tersiksa hingga berdoa: "Aku mohon: Biarlah aku dilenyapkan dari muka bumi ini, nista tidak mau kudengar lagi." (Tob 3:13).
Namun hal yang patut kita teladani adalah penyerahan dirinya kepada Allah. Mereka mengadukan semua penderitaannya kepada Allah. Mereka mempersembahkan pergumulan, walaupun dengan nada keputusasaa, kepada Dia. Dan Dia tidak memalingkan wajah-Nya. Dia memandang penderitaan dan keluh kesah mereka. Sungguh Allah menjamah dan memulihkan mereka. Tuhan mengutus Malaikat Rafael untuk menjamah dan menyembuhkan mata Tobit. Dan Sara pun dibebaskan dari setan Asmodeus yang jahat dan menikah dengan Tobia bin Tobit!
Marilah selalu mempersembahkan pergumulan hidup kita kepada Allah. Kita setia dan tekun membangun komunikasi yang intim dengan Allah dalam doa. Kita mengadu dan berkeluh kesah kepada-Nya. Kita harus jadikan Allah sebagai penolong dan pembebas dari setiap persoalan Percayalah, Dia tidak pernah membiarkan kita berada dalam penjara derita. Dia selalu datang menolong! Dia selalu hadir untuk membebaskan kita! Semoga kita semakin berserah diri pada Tuhan!
Tuhan memberkati n Ave Maria!
Bait Pengantar Injil: Yoh 11:25a.26
Bacaan Injil: Mrk 12:18-27
Hidup dalam situasi penderitaan tidaklah mudah. Iman kita sungguh diuji!
Secara fisik, mungkin saat ini kita berada dalam kondisi yang sangat buruk. Berangkali kita mengidap penyakit yang tak kunjung sembuh. Mungkin kita telah berjuang untuk berobat namun hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang baik. Secara psikis, bisa jadi saat ini kita sedang tertekan. Kita dihina, difitnah dan dicemooh! Kita dipergunjingkan! Kita disingkirkan dan dianggap sebagai orang yang tak memiliki kemampuan apa-apa.
Tentu, dalam kondisi seperti itu, kita sangat terbeban berat! Barangkali harapan kita telah mendekati titik keputusasaan. Bahkan, bisa jadi kita telah berdoa agar Tuhan segera mengakhiri hidup kita.
Dalam situasi dan kondisi seperti itu marilah belajar pada pergumulan Tobit dan Sara. Mereka mengalami pergumulan iman yang berat karena penderitaan yang dialami. Tobit tiba-tiba mengalami kebutaan yang sangat menyiksa. Dia sungguh sangat menderita dengan kondisinya itu. Bahkan dia berdoa, "Ya Tuhan, suruhlah supaya aku lepas dari susah ini, biarlah aku lenyap menuju tempat abadi; janganlah wajah-Mu Kaupalingkan dari padaku, ya Tuhan. Sebab lebih bergunalah mati saja dari pada melihat banyak susah dalam hidupku. Nista tidak dapat kudengar lagi!” (Tob 3:6). Sementara Sara memperoleh penghinaan dan fitnahan yang keji. Dia difitnah membunuh ketujuh lelaki yang pernah menikahinya. Dia disingkirkan dan dicap sebagai wanita yang jahat. Dia sungguh tersiksa hingga berdoa: "Aku mohon: Biarlah aku dilenyapkan dari muka bumi ini, nista tidak mau kudengar lagi." (Tob 3:13).
Namun hal yang patut kita teladani adalah penyerahan dirinya kepada Allah. Mereka mengadukan semua penderitaannya kepada Allah. Mereka mempersembahkan pergumulan, walaupun dengan nada keputusasaa, kepada Dia. Dan Dia tidak memalingkan wajah-Nya. Dia memandang penderitaan dan keluh kesah mereka. Sungguh Allah menjamah dan memulihkan mereka. Tuhan mengutus Malaikat Rafael untuk menjamah dan menyembuhkan mata Tobit. Dan Sara pun dibebaskan dari setan Asmodeus yang jahat dan menikah dengan Tobia bin Tobit!
Marilah selalu mempersembahkan pergumulan hidup kita kepada Allah. Kita setia dan tekun membangun komunikasi yang intim dengan Allah dalam doa. Kita mengadu dan berkeluh kesah kepada-Nya. Kita harus jadikan Allah sebagai penolong dan pembebas dari setiap persoalan Percayalah, Dia tidak pernah membiarkan kita berada dalam penjara derita. Dia selalu datang menolong! Dia selalu hadir untuk membebaskan kita! Semoga kita semakin berserah diri pada Tuhan!
Tuhan memberkati n Ave Maria!
Terima kasih Romo..renungan ini sangat membantu saya dalam memahami Sabda Tuhan, sumber hidup walau sedikit demi sedikit. Salam sehat..
BalasHapusAmin.terimaksi byk Om Romo,semoga diberkati sll Amin
BalasHapusAmin 😇
BalasHapusTerimakasih Romo, semoga kita diberkati selalu 🙏
Terima kasih utk renungannya. Ave Maria.Tuhan memberkati kita semua
BalasHapusAmin semuanya. Tuhan memberkati selalu.
BalasHapus