Persahabatan Sejati Mengalahkan Permusuhan

OASIS SABDA 15 Jun 2021
Bacaan I: 2Kor 8:1-9
Mazmur Tanggapan: Mzm 146:2.5-6.7.8-9a
Bait Pengantar Injil: Yoh 13:34
Bacaan Injil: Mat 5:43-48

Kebanyakan orang, ketika berjumpa dengan musuh bebuyutan, yang timbul dalam hatinya adalah hal-hal negatif. Timbul amarah dan keinginan untuk membinasakan. Timbul rasa benci dan muak sehingga segera untuk menghindar dan menjauhi. Timbul keinginan untuk membuat dia menderita. Bahkan, timbul sumpah serapah yang memancarkan rasa benci!

Musuh berarti seorang yang jahat bagi kita. Hal itu tentu berbeda dengan kasih (agape). Kasih berarti perhatian dan perlakuan baik kepada seseorang. Kalau musuh memancarkan aura negatif dan sangat tidak menyenangkan, sedangkan kasih memancarkan aura positif yang penuh kedamaian. Dan Yesus sangat menekankan kita untuk hidup dalam kasih.

Dalam bacaan Injil, Yesus menegaskan suatu perintah yang tidak mudah untuk kita lakukan. Dia memerintahkan: "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar." (Mat 5:44-45).

Perintah itu memang berat! Namun kita harus menimba kekuatan dari Allah yang telah mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Dia mengasihi semua orang baik mereka yang berdosa maupun setia! Dia mencintai semuanya dengan sepenuh hati.

Mengampuni sesungguhnya adalah tindakan yang membebaskan! Pengampunan adalah tindakan yang mengalirkan kasih, damai dan sukacita. Tentu ini sangat berbeda dengan kejahatan. Kejahatan selalu melahirkan penderitaan dan kerugian. Kejahatan selalu menghancurkan citra kita sebagai image of God! Untuk itu, Yesus menegaskan agar kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Sebaliknya, kita tetap mengasihi dan mendoakan orang yang berlaku jahat bagi kita.

Percayalah, ketika kita mampu mengalahkan amarah dan rasa balas dendam dan menggantinya dengan kasih, kita akan dipenuhi damai dan sukacita. Ketika terus mendoakan dan mengampuni orang-orang yang menyakiti hati, kita menemukan sukacita!

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan! Jika itu kita lakukan maka kita tidak akan pernah keluar dari lingkaran kejahatan itu. Akan tetapi, jika kejahatan kita balas dengan kasih dan pengampunan, sesungguhnya kita sedang membebaskan diri dari cengkeraman kejahatan! Kita sedang berproses menjadi manusia yang bebas dan merdeka! Hidup kita tidak akan dicengkeram oleh rasa dengki dan dendam!

Semoga peziarahan hidup yang penuh dengan perselisihan ini selalu kita hiasi dengan kasih dan pengampunan!

Tuhan memberkati dan Ave Maria!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belaskasih Allah Terhadap Pendosa

Doa Seorang Ibu

Kreatifitas Melayani