Menjadi Garam dan Terang Dunia
OASIS SABDA 08 Jun 2021
Bacaan I: 2Kor 1: 18-22
Bacaan Injil: Mat 5:13-16
Hidup sebagai para pengikut Kristus harus selalu memancarkan kebaikan bagi sesama. Iman harus benar-benar nyata dalam kehidupan bersama.
Dalam Injil, Yesus meegaskan bahwa kita adalah garam dan terang dunia. “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia ... hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat 5:13-14,16).
Garam memiliki fungsi yang cukup penting. Fungsi garam untuk mengasinkan sesuatu. Garam berfungsi untuk memberi rasa. Sayuran dan makanan lain tanpa garam pasti tidak lezat. Akan terasa hambar!
Sedangkan terang berfungsi untuk menghalau kegelapan. Terang memberi rasa nyaman dan aman. Terang membuat orang lebih leluasa dalam beraktifitas.
Baik garam maupun terang baru berfungsi ketika diberikan pada yang lain. Mereka tidak berfungsi untuk dirinya sendiri. Garam menjadi bermanfaat jika ia memberikan rasa bagi yang lain. Terang menjadi berarti bila menghalau kegelapan di sekitarnya. Sekali lagi, garam dan terang baru bermanfaat ketika memberikan dirinya bagi yang lain.
Oleh karena itu, Yesus memanggil kita untuk menjadi garam dan terang! Kita dipanggil untuk memberikan diri bagi sesama. Kita tidak dipanggil hanya untuk sibuk dengan diri sendiri. Kita tidak hanya membangun kesalehan pribadi. Namun, seperti Yesus, kita dipanggil untuk menjadi berguna bagi sesama. Kita berani berkurban dan memberikan diri bagi kebaikan bersama.
Semoga iman kita semakin menggarami dunia di sekitar kita. Kita memberi rasa cinta dan damai! Kita senantiasa menjadikan hidup lebih bermakna. Kita juga berjuang untuk memancarkan kasih bagi sesama. Kita memancarkan kebaikan bagi sesama.
Tuhan memberkati n Ave Maria!
Bacaan I: 2Kor 1: 18-22
Bacaan Injil: Mat 5:13-16
Hidup sebagai para pengikut Kristus harus selalu memancarkan kebaikan bagi sesama. Iman harus benar-benar nyata dalam kehidupan bersama.
Dalam Injil, Yesus meegaskan bahwa kita adalah garam dan terang dunia. “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia ... hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat 5:13-14,16).
Garam memiliki fungsi yang cukup penting. Fungsi garam untuk mengasinkan sesuatu. Garam berfungsi untuk memberi rasa. Sayuran dan makanan lain tanpa garam pasti tidak lezat. Akan terasa hambar!
Sedangkan terang berfungsi untuk menghalau kegelapan. Terang memberi rasa nyaman dan aman. Terang membuat orang lebih leluasa dalam beraktifitas.
Baik garam maupun terang baru berfungsi ketika diberikan pada yang lain. Mereka tidak berfungsi untuk dirinya sendiri. Garam menjadi bermanfaat jika ia memberikan rasa bagi yang lain. Terang menjadi berarti bila menghalau kegelapan di sekitarnya. Sekali lagi, garam dan terang baru bermanfaat ketika memberikan dirinya bagi yang lain.
Oleh karena itu, Yesus memanggil kita untuk menjadi garam dan terang! Kita dipanggil untuk memberikan diri bagi sesama. Kita tidak dipanggil hanya untuk sibuk dengan diri sendiri. Kita tidak hanya membangun kesalehan pribadi. Namun, seperti Yesus, kita dipanggil untuk menjadi berguna bagi sesama. Kita berani berkurban dan memberikan diri bagi kebaikan bersama.
Semoga iman kita semakin menggarami dunia di sekitar kita. Kita memberi rasa cinta dan damai! Kita senantiasa menjadikan hidup lebih bermakna. Kita juga berjuang untuk memancarkan kasih bagi sesama. Kita memancarkan kebaikan bagi sesama.
Tuhan memberkati n Ave Maria!
Aminnn..
BalasHapus