Apa Sih Yang Membanggakan dan Membahagiakan Anda?
OASIS SABDA 18 Jun 2021
Bacaan I: 2Kor 11:18.21b-30
Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.4-5.6-7
Bait Pengantar Injil: Mat 5:3
Bacaan Injil: Mat 6:19-23
Dewasa ini, tidak sedikit orang yang berlomba-lomba mencari dan mengumpulkan harta kekayaan dan kuasa. Keduanya seakan menjadi hal yang sangat diidam-idamkan oleh banyak orang.
Tidak sedikit orang yang berpikir bahwa semakin banyak harta maka akan semakin bahagia. Dia bisa bermegah dan berbangga karena memiliki harta berlimpah. Tidak sedikit orang juga yang berpikir, semakin memiliki kuasa dan kehormatan maka akan semakin bahagia karena memiliki derajat yang tinggi.
Apakah yang menjadi ukuran kebanggaan dan kebahagiaan hidup kita?
Bisa jadi kita pun menanamkan dalam hati bahwa dengan memiliki harta kekayaan, kuasa dan kehormatan kita pun akan semakin bangga dan bahagia! Maka tidak heran kalau setiap hari kita terus berjuang dan berjerih payah agar mimpi itu terealisir.
Namun, dalam Injil Yesus menegaskan, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Mat 6:19-21). Jadi, apakah harta kekayaan di dunia tidak penting?
Harta dan kekayaan sesungguhnya bukanlah sesuatu yang buruk dan negatif dalam dirinya. Akan tetapi menjadi buruk dan negatif tergantung pada sejauhmana orang memandang dan menggunakan harta. "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu." (Mat 6:22-23)
Memandang harta dengan mata baik atau dalam terang Allah maka harta itu akan membantu kita untuk menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Kita bisa berbangga dan bermegah oleh karena berkat Tuhan yang kita jadikan sarana menggapai keselamatan abadi.
Cara pandang ini akan menuntun kita untuk tidak menjadi penyembah harta! Kita tidak akan menjadi gila harta! Kita tidak akan menjadi rakus dan tamak! Tetapi selalu menyadari bahwa harta kekayaan sebagai sarana untuk memuliakan Allah dan keselamatan kita! Dalam diri kita akan selalu tumbuh semangat solidaritas, kerelaan menolong dan berbagi, serta belaskasih yang mendalam.
Sedangkan, jika kita memandang harta dengan mata yang gelap, maka harta akan menjadi petaka bagi jiwa kita! Kita akan mendewakan harta dan kita akan menjadi penyembahnya. Harta tidak akan menjadi sarana tetapi menjadi tujuan. Kita akan jatuh pada sikap tamak bin rakus! Kita akan menjadi egois! Bahkan menjadikan sesama sebagai obyek penderita untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya! Kita akan menggunakan segala cara untuk menumpuk harta kekayaan!
Oleh karena itu, Yesus mengajak kita untuk semakin bijaksana dalam mengumpulkan dan menggunakan harta kekayaan! Harta memang penting bagi hidup kita. Namun janganlah demi harta jiwa kita hancur. Janganlah demi harta kita mengorbankan keselamatan hidup kita nanti.
Marilah menggunakan harta sebagai Rahmat Allah demi kemuliaan nama-Nya. Kita menjadikan harta sebagai sarana untuk meraih surga. Kita menginvestasikan harta duniawi kita untuk menumpuk harta surgawi! Sehingga, jerih payah, usaha dan kerja keras kita di dunia ini tidak menjadi sia-sia! Kita berharap agar berlimpah harta di dunia dan sekaligus berlimpah ruah harta di surga! Dan itulah yang membanggakan dan membahagiakan kita!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: 2Kor 11:18.21b-30
Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.4-5.6-7
Bait Pengantar Injil: Mat 5:3
Bacaan Injil: Mat 6:19-23
Dewasa ini, tidak sedikit orang yang berlomba-lomba mencari dan mengumpulkan harta kekayaan dan kuasa. Keduanya seakan menjadi hal yang sangat diidam-idamkan oleh banyak orang.
Tidak sedikit orang yang berpikir bahwa semakin banyak harta maka akan semakin bahagia. Dia bisa bermegah dan berbangga karena memiliki harta berlimpah. Tidak sedikit orang juga yang berpikir, semakin memiliki kuasa dan kehormatan maka akan semakin bahagia karena memiliki derajat yang tinggi.
Apakah yang menjadi ukuran kebanggaan dan kebahagiaan hidup kita?
Bisa jadi kita pun menanamkan dalam hati bahwa dengan memiliki harta kekayaan, kuasa dan kehormatan kita pun akan semakin bangga dan bahagia! Maka tidak heran kalau setiap hari kita terus berjuang dan berjerih payah agar mimpi itu terealisir.
Namun, dalam Injil Yesus menegaskan, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Mat 6:19-21). Jadi, apakah harta kekayaan di dunia tidak penting?
Harta dan kekayaan sesungguhnya bukanlah sesuatu yang buruk dan negatif dalam dirinya. Akan tetapi menjadi buruk dan negatif tergantung pada sejauhmana orang memandang dan menggunakan harta. "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu." (Mat 6:22-23)
Memandang harta dengan mata baik atau dalam terang Allah maka harta itu akan membantu kita untuk menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Kita bisa berbangga dan bermegah oleh karena berkat Tuhan yang kita jadikan sarana menggapai keselamatan abadi.
Cara pandang ini akan menuntun kita untuk tidak menjadi penyembah harta! Kita tidak akan menjadi gila harta! Kita tidak akan menjadi rakus dan tamak! Tetapi selalu menyadari bahwa harta kekayaan sebagai sarana untuk memuliakan Allah dan keselamatan kita! Dalam diri kita akan selalu tumbuh semangat solidaritas, kerelaan menolong dan berbagi, serta belaskasih yang mendalam.
Sedangkan, jika kita memandang harta dengan mata yang gelap, maka harta akan menjadi petaka bagi jiwa kita! Kita akan mendewakan harta dan kita akan menjadi penyembahnya. Harta tidak akan menjadi sarana tetapi menjadi tujuan. Kita akan jatuh pada sikap tamak bin rakus! Kita akan menjadi egois! Bahkan menjadikan sesama sebagai obyek penderita untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya! Kita akan menggunakan segala cara untuk menumpuk harta kekayaan!
Oleh karena itu, Yesus mengajak kita untuk semakin bijaksana dalam mengumpulkan dan menggunakan harta kekayaan! Harta memang penting bagi hidup kita. Namun janganlah demi harta jiwa kita hancur. Janganlah demi harta kita mengorbankan keselamatan hidup kita nanti.
Marilah menggunakan harta sebagai Rahmat Allah demi kemuliaan nama-Nya. Kita menjadikan harta sebagai sarana untuk meraih surga. Kita menginvestasikan harta duniawi kita untuk menumpuk harta surgawi! Sehingga, jerih payah, usaha dan kerja keras kita di dunia ini tidak menjadi sia-sia! Kita berharap agar berlimpah harta di dunia dan sekaligus berlimpah ruah harta di surga! Dan itulah yang membanggakan dan membahagiakan kita!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar