Hati Tersuci Perawan Maria

OASIS SABDA 12 Jun 2021
Peringatan Wajib Hati Tersuci Santa Perawan Maria
Bacaan I: 2Kor 5:14-21
Bacaan Injil: Mat 5:33-37
Kemarin kita baru saja merayakan Perayaan Hati Yesus Yang Mahakudus. Hari ini kita memperingati Hati Tersuci Bunda-Nya, Bunda Maria. Tentu, keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam karya penebusan.

Bunda Maria memiliki keterlibatan yang sangat mendalam dengan karya penebusan. Dia dipilih Allah untuk mengambil bagian dalam karya penebusan dengan melahirkan Putera-Nya. Hatinya yang tersuci menerima aliran Rahmat yang Agung!

Dalam karya penebusan, hati Bunda Maria pun kadang terkoyak oleh derita. Hatinya pun ditembusi dengan pedang. Tembusan tombak di lambung Puteranya juga menembusi hatinya. Dia rela menanggung begitu banyak penderitaan bersama dengan Puteranya.

Namun dia sosok wanita kontemplatif. Dalam kerendahan hati dan diamnya, dia sungguh mempersembahkan hidup demi karya Puteranya. Dalam ketekunan doanya, dia mengiringi setiap karya Puteranya yang terkasih. Sehingga semua perkara ditanggung dengan penuh syukur! Dia tidak pernah mengeluh dan menyerah. Semuanya disimpan dalam hati yang tersuci. Semuanya dibawa dalam semangat kontemplasi yang mendalam.

Hati tersuci Bunda Maria merupakan pancaran aliran hati Yesus Puteranya. Semuanya mengalirkan kasih yang sempurna. Semuanya mengalirkan kasih penebusan! Maka kita dipanggil untuk bersatu dengannya. Kita yang selalu bersatu dengan hati tersuci Maria dan Hati Terkudus Yesus senantiasa memperoleh anugerah pembaharuan.

Paulus menegaskan bahwa Kristus telah mati untuk membebaskan kita dari dosa. Dia yang tidak pernah berdosa harus menanggung dosa! Dia harus menderita dan wafat demi dosa-dosa kita. "Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka" (2Kor 5:19).

Maka kita mesti selalu bersyukur atas kasih karunia keselamatan ini. Ungkapan syukur itu kita wujudkan dalam kerelaan untuk hidup dalam persekutuan dengan-Nya. Kita melepaskan diri dari segala kelekatan-kelekatan yang dapat menjerumuskan dalam jurang dosa. Kita bersatu dengan-Nya sehingga senantiasa menjadi baru!

Orang yang selalu mensyukuri Rahmat Tuhan, sebagaimana Bunda Maria, senantiasa membangun hidup dalam ketulusan dan kemurnian hati. Seorang penulis Romawi yang bernama Ulpianus pernah menulis, "honeste Vivere" - hiduplah dengan jujur. Hal ini ditegaskan pula oleh Yesus dalam Injil. "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat." (Mat 5:37). Hidup jujur berkaitan dengan hidup yang baik dan hidup yang bahagia! Dan Bunda Maria yang memiliki hati tersuci telah membuktikan itu.

Semoga hidup kita meneladan Hati tersuci Bunda Maria yang selalu membuka diri pada Rahmat Allah dan selalu mensyukuri segala kasih karunia-Nya walau harus menanggung penderitaan.

Tuhan memberkati dan Ave Maria!


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belaskasih Allah Terhadap Pendosa

Doa Seorang Ibu

Kreatifitas Melayani