Mengakarkan Hidup Pada Firman Tuhan
OASIS SABDA 23 Jun 2021
Bacaan I: Kej 15:1-12.17-18
Mazmur Tanggapan: Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9
Bait Pengantar Injil: Yoh 15:4.5b
Bacaan Injil: Mat 7:15-20
Hidup beriman kadang terasa berat dan penuh tantangan. Kita terus berjuang untuk setia dan berlaku baik namun terkadang kita merasa ragu dan bimbang atas tindakan kita. Apakah yang kita lakukan sungguh berkenan pada Tuhan? Walaupun demikian kita tetap berusaha agar hidup kita selalu berbuah kebaikan!
Abraham adalah sosok orang beriman yang sungguh taat pada Allah. Dia rela meninggalkan kampung halaman dan segala sesuatu yang dimilikinya hanya demi melaksanakan perintah Allah. Dia rela menapaki sebuah peziarahan, yang secara manusiawi masih kurang jelas! Namun dia percaya, taat dan tetap setia!
Beriman secara total tidak akan pernah sia-sia. Iman yang sejati sesungguhnya mengalirkan berkat berlimpah walau kadang tidak kita sadari. Ketaatan dan kesetiaan kepada-Nya akan membuahkan sukacita berlimpah.
Abraham, yang sampai usia tuanya belum memiliki keturunan, tetap diperhatikan Allah. Dia menerima berkat berlimpah ruah. Bahkan, apa yang selama ini diharapkan dipenuhi Allah dengan berlipat ganda. “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya. ...Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” (Kej 15:5).
Ketaatan kepada Allah sejatinya harus kita wujudnyatakan dalam tindakan konkret. Sebagaimana Abraham telah berjuang hidup sesuai dengan kehendak Allah, hendaknya kita pun melakukan yang sama. Kita mentaati kehendak Allah yang tertuang dalam Injil.
Injil mengajak kita untuk menjadi pohon yang baik. Pohon yang sungguh menghasilkan buah yang baik. Dan pohon yang baik itu berakar pada Injil Tuhan. Sebaliknya, pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik. Dan pohon ini berakar pada kejahatan!
Untuk itu, kita mesti waspada! Kita selalu berakar pada kebaikan. Jangan sampai kita berakar pada kejahatan.
Yesus menegaskan agar kita waspada terhadap nabi-nabi palsu. “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas." (Mat 7:15).
Nabi-nabi palsu berkedok penolong tetapi sesungguhnya hendak menghancurkan relasi kita dengan Allah. Mereka seperti "serigala berbulu domba"! Kita mesti waspada agar tidak terjebak dalam perangkapnya!
Oleh karena itu, marilah senantiasa mengakarkan hidup kita pada Firman Tuhan. Kita menjadikan Injil sebagai dasar dan pedoman hidup kita. Hendaknya kita meneladan Abraham yang percaya dan mentaati Firman Allah dan memperoleh berlimpah berkat. Kita terus berjuang hidup selaras dengan Firman Allah agar hidup kita pun berbuah kebaikan!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar