Iman Yang Memerdekakan
OASIS SABDA 10 Jun 2021
Bacaan I: 2Kor 3:15-4:1.3-6
Bacaan Injil: Mat 5:20-26
Hidup sebagai orang beriman mesti memancarkan kebajikan. Memancarkan kasih dan pengampunan. Memancarkan damai dan sukacita.
Dalam Injil, Yesus mengingatkan agar keberimanan kita lebih daripada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Mat 5:20).
Bagaimanakah hidup keberagaman para ahli Taurat dan orang-orang Farisi? Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi sesungguhnya memahami bahkan pakar dalam hukum Taurat. Mereka sungguh mentaatinya dengan disiplin. Namun, semuanya itu hanya sekedar taat. Mereka menjalankan hanya sebatas pada aturan dan kewajiban belaka. Sehingga, hidup mereka tidak membuahkan nilai-nilai kebajikan. Hidup mereka tidak memancarkan apa yang tertuang dalam hukum Taurat itu.
Hidup mereka tidak dipenuhi dengan kasih dan pengampunan. Mereka begitu mudah melampiaskan amarah dan menghukum dengan dalil-dalil agama. Mereka lebih mudah mengkafirkan dan menajiskan orang! Mereka lebih mudah mengatakan orang "jahil" ketimbang menyadari kebusukan diri sendiri. Mereka begitu sulit untuk mengampuni dan berdamai!
Untuk itu, Yesus menasihati agar hidup keagamaan dan keberimanan lebih dari mereka. Kita mesti selalu mengarahkan hati kepada Allah yang memampukan kita untuk melihat sesama sebagai citra Allah yang hidup. Dengan itu, kita pun akan selalu menyadari bahwa apapun yang kita lakukan, kita lakukan untuk Allah. Kita akan selalu terdorong untuk lebih bijaksana dalam berperilaku. Kita akan selalu menjaga relasi dengan sesama.
Selain itu, hidup kita akan selalu digerakkan oleh kasih. Kita akan lebih mudah mengasihi sesama dengan tulus. Kita akan semakin rendah hati, membuka diri, meminta maaf dan berani mengampuni sesama yang bersalah. Kita juga akan terbantu untuk berdamai dengan diri sendiri dan sesama!
Dan semuanya itu membawa kita pada pembebasan dan kemerdekaan sejati!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Bacaan I: 2Kor 3:15-4:1.3-6
Bacaan Injil: Mat 5:20-26
Hidup sebagai orang beriman mesti memancarkan kebajikan. Memancarkan kasih dan pengampunan. Memancarkan damai dan sukacita.
Dalam Injil, Yesus mengingatkan agar keberimanan kita lebih daripada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Mat 5:20).
Bagaimanakah hidup keberagaman para ahli Taurat dan orang-orang Farisi? Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi sesungguhnya memahami bahkan pakar dalam hukum Taurat. Mereka sungguh mentaatinya dengan disiplin. Namun, semuanya itu hanya sekedar taat. Mereka menjalankan hanya sebatas pada aturan dan kewajiban belaka. Sehingga, hidup mereka tidak membuahkan nilai-nilai kebajikan. Hidup mereka tidak memancarkan apa yang tertuang dalam hukum Taurat itu.
Hidup mereka tidak dipenuhi dengan kasih dan pengampunan. Mereka begitu mudah melampiaskan amarah dan menghukum dengan dalil-dalil agama. Mereka lebih mudah mengkafirkan dan menajiskan orang! Mereka lebih mudah mengatakan orang "jahil" ketimbang menyadari kebusukan diri sendiri. Mereka begitu sulit untuk mengampuni dan berdamai!
Untuk itu, Yesus menasihati agar hidup keagamaan dan keberimanan lebih dari mereka. Kita mesti selalu mengarahkan hati kepada Allah yang memampukan kita untuk melihat sesama sebagai citra Allah yang hidup. Dengan itu, kita pun akan selalu menyadari bahwa apapun yang kita lakukan, kita lakukan untuk Allah. Kita akan selalu terdorong untuk lebih bijaksana dalam berperilaku. Kita akan selalu menjaga relasi dengan sesama.
Selain itu, hidup kita akan selalu digerakkan oleh kasih. Kita akan lebih mudah mengasihi sesama dengan tulus. Kita akan semakin rendah hati, membuka diri, meminta maaf dan berani mengampuni sesama yang bersalah. Kita juga akan terbantu untuk berdamai dengan diri sendiri dan sesama!
Dan semuanya itu membawa kita pada pembebasan dan kemerdekaan sejati!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Aminnn..
BalasHapus