Kasih Merajut Perbedaan
OASIS SABDA 03 Jun 2021
Bacaan I: Tb 6:10-11;7:1.6.8-13;8:1.5-9
Mazmur Tanggapan: Mzm 128:1-2.3.4-5
Bait Pengantar Injil: Mzm 119:34
Bacaan Injil: Mrk 12:28b-34
Karakter utama para pengikut Kristus yang sejati adalah hidup dalam kasih. Kita dipanggil untuk senantiasa menimba aliran kasih Allah yang menyegarkan dan menghidupkan. Kasih Allah yang menyelamatkan dan membebaskan. Kasih Allah yang merobohkan sekat-sekat pemisah dan membangun jembatan-jembatan yang mempersatukan perbedaan! Kasih Allah yang mengalirkan damai, kesejahteraan dan sukacita.
Dalam Injil, ketika diuji oleh seorang ahli Taurat dan orang Saduki perihal hukum utama, Yesus menekankan tentang kasih sebagai hukum yang paling utama. Pertama-tama Yesus mengatakan, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu." (Mrk 12:30). Dan hukum yang kedua adalah "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Mrk 12:31).
Penekanan Yesus itu hendak menyatakan bahwa Allah adalah Kasih. Untuk itu pola perilaku kita harus selalu merujuk pada Kasih. Kualitas keberimanan sangat ditentukan sejauh mana kita hidup di dalam kasih. Apakah hidup kita saat ini sudah mengekpresikan kasih?
Seringkali individualisme dan egoisme menggerogoti dan mengaburkan kasih itu. Akibatnya, kita hanya berkutat dengan kepentingan diri sendiri di tengah kemajemukan. Kita memandang perbedaan sebagai sesuatu yang buruk. Kita menilai sesama yang melebihi kita sebagai saingan yang harus disingkirkan. Kita menilai sesama yang kurang dari kita sebagai yang tak berharga dan tak perlu dihargai.
Kasih sesungguhnya menjembatani perbedaan. Kasih merajut perbedaan menjadi satu untaian kehidupan yang dihiasi dengan persekutuan untuk saling menyempurnakan.
Semoga kita semakin mengekpresikan hidup dengan untaian-untaian kasih yang mengalir dari Allah. Kita mengasihi Allah dengan terbuka dan dekat dengan-Nya. Kita juga mengasihi sesama dengan saling menghargai dan menerima perbedaan. Kita saling mencintai dengan tulus sebagai satu saudara!
Tuhan memberkati n Ave Maria!
Bacaan I: Tb 6:10-11;7:1.6.8-13;8:1.5-9
Mazmur Tanggapan: Mzm 128:1-2.3.4-5
Bait Pengantar Injil: Mzm 119:34
Bacaan Injil: Mrk 12:28b-34
Karakter utama para pengikut Kristus yang sejati adalah hidup dalam kasih. Kita dipanggil untuk senantiasa menimba aliran kasih Allah yang menyegarkan dan menghidupkan. Kasih Allah yang menyelamatkan dan membebaskan. Kasih Allah yang merobohkan sekat-sekat pemisah dan membangun jembatan-jembatan yang mempersatukan perbedaan! Kasih Allah yang mengalirkan damai, kesejahteraan dan sukacita.
Dalam Injil, ketika diuji oleh seorang ahli Taurat dan orang Saduki perihal hukum utama, Yesus menekankan tentang kasih sebagai hukum yang paling utama. Pertama-tama Yesus mengatakan, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu." (Mrk 12:30). Dan hukum yang kedua adalah "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Mrk 12:31).
Penekanan Yesus itu hendak menyatakan bahwa Allah adalah Kasih. Untuk itu pola perilaku kita harus selalu merujuk pada Kasih. Kualitas keberimanan sangat ditentukan sejauh mana kita hidup di dalam kasih. Apakah hidup kita saat ini sudah mengekpresikan kasih?
Seringkali individualisme dan egoisme menggerogoti dan mengaburkan kasih itu. Akibatnya, kita hanya berkutat dengan kepentingan diri sendiri di tengah kemajemukan. Kita memandang perbedaan sebagai sesuatu yang buruk. Kita menilai sesama yang melebihi kita sebagai saingan yang harus disingkirkan. Kita menilai sesama yang kurang dari kita sebagai yang tak berharga dan tak perlu dihargai.
Kasih sesungguhnya menjembatani perbedaan. Kasih merajut perbedaan menjadi satu untaian kehidupan yang dihiasi dengan persekutuan untuk saling menyempurnakan.
Semoga kita semakin mengekpresikan hidup dengan untaian-untaian kasih yang mengalir dari Allah. Kita mengasihi Allah dengan terbuka dan dekat dengan-Nya. Kita juga mengasihi sesama dengan saling menghargai dan menerima perbedaan. Kita saling mencintai dengan tulus sebagai satu saudara!
Tuhan memberkati n Ave Maria!
Amin..amin amin.trimksi byk Om Rm.sangat menginspirasi.selamat pagi
BalasHapusAmin. Tuhan memberkati selalu!
BalasHapus