Jangan Takut, Percaya Saja
OASIS SABDA 27 Jun 2021
Minggu Pekan Biasa XIII
Bacaan I: Keb 1:13-15;2:23-24
Mazmur Tanggapan: Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b
Bacaan II: 2Kor 8:7.9.13-15
Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b
Bacaan Injil: Mrk 5:21-43
Ada idiom yang mengatakan, "Manusia berusaha tetapi Tuhan yang menentukan". Kita menyadari bahwa usaha manusia itu terbatas. Namun, dalam ambang batas itu, kita diajak untuk berserah seutuhnya kepada Allah. Dan karena belas kasih-Nya, Allah tidak membiarkan manusia jatuh pada kebinasaan.
Saat ini kita kembali dicekam oleh pandemi Covid-19 dengan varian delta. Konon, varian baru ini begitu mudah menular dan lebih ganas. Kita semakin ngeri dengan keadaan ini. Kita seakan semakin dikungkung dan tidak bebas!
Di tengah situasi yang mencemaskan seperti ini kadang kita kehilangan harapan! Namun itu terjadi ketika kita hanya mengandalkan kekuatan sendiri.
Memang, dalam situasi sekarang, jika hidup tidak disiplin dengan protokol kesehatan pasti virus akan semakin tak terkendali. Kalau orang masih tetap ingin kumpul-kumpul, pesta, dan acara-acara yang melibatkan masa tanpa protokol kesehatan ketat pasti akan sulit dikendalikan. Kalau orang tidak mau disiplin memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan maka akan semakin merajalela.
Tuhan kita adalah Maha Penolong penyelamat! Namun, Dia pun menuntut kita untuk ambil bagian dalam karya keselamatan itu! Yesus memang Penyembuh yang ajaib! Namun, kita pun dituntut untuk tetap disiplin dalam menjaga kesehatan dan menghindari hal-hal yang membuat kita sakit!
Dalam Injil, Yesus menegaskan bahwa iman kepercayaan kepada-Nya pasti akan mendatangkan keselamatan. Bahkan, walaupun menurut kacamata manusiawi itu mustahil namun Tuhan senantiasa menganugerahkan yang terbaik.
Hal itu terbukti pada diri Yairus seorang kepala rumah ibadat. Dia membuktikan bahwa iman kepercayaannya sungguh mendatangkan keselamatan bagi anaknya yang sedang sakit pendarahan.
Dalam menghadapi situasi sulit, Yairus tidak mengandalkan kekuatannya sendiri! Dia datang kepada Yesus dan memohon pertolongan. Bahkan ketika ada orang yang mengatakan bahwa anaknya telah meninggal, “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” (Mrk 5:35), dia tetap bersembah sujud memohon.
Dia sungguh percaya dan yakin bahwa Yesus pasti menyelamatkan. Ia pasti akan mengalirkan kehidupan bagi anaknya.
Dan pengharapannya itu tidak sia-sia!Yesus pun memberikan harapan kepadanya! “Jangan takut, percaya saja!” (Mrk 5:36). Yesus sungguh membangkitkan kembali. "'Talita kum,' yang berarti: 'Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!' Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub." (Mrk 5:41-42).
Marilah memantapkan iman kepercayaan kita kepada-Nya. Kita senantiasa memohon pertolongan dari-Nya. Apalagi ketika kita merasa bahwa apa yang kita hadapi serasa tak ada jalan keluar, datanglah pada-Nya. Iman kepercayaan kita pasti akan menyelamatkan.
Percayalah, Tuhan pasti menolong kita! Seperti Pemazmur yang senantiasa yakin bahwa Tuhan mendengarkan "teriak minta tolong" (bdk. Mzm 30:3a), ia menjadikan Tuhan "penolongnya" (Mzm 30:11).
Semoga kita belajar dari cara beriman Yairus! Dia tidak mengandalkan kekuatannya sendiri namun berserah diri pada pertolongan Tuhan! Dia sungguh percaya akan kuasa Allah! "Jangan takut, percaya saja!” (Mrk 5:36
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Minggu Pekan Biasa XIII
Bacaan I: Keb 1:13-15;2:23-24
Mazmur Tanggapan: Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b
Bacaan II: 2Kor 8:7.9.13-15
Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b
Bacaan Injil: Mrk 5:21-43
Ada idiom yang mengatakan, "Manusia berusaha tetapi Tuhan yang menentukan". Kita menyadari bahwa usaha manusia itu terbatas. Namun, dalam ambang batas itu, kita diajak untuk berserah seutuhnya kepada Allah. Dan karena belas kasih-Nya, Allah tidak membiarkan manusia jatuh pada kebinasaan.
Saat ini kita kembali dicekam oleh pandemi Covid-19 dengan varian delta. Konon, varian baru ini begitu mudah menular dan lebih ganas. Kita semakin ngeri dengan keadaan ini. Kita seakan semakin dikungkung dan tidak bebas!
Di tengah situasi yang mencemaskan seperti ini kadang kita kehilangan harapan! Namun itu terjadi ketika kita hanya mengandalkan kekuatan sendiri.
Memang, dalam situasi sekarang, jika hidup tidak disiplin dengan protokol kesehatan pasti virus akan semakin tak terkendali. Kalau orang masih tetap ingin kumpul-kumpul, pesta, dan acara-acara yang melibatkan masa tanpa protokol kesehatan ketat pasti akan sulit dikendalikan. Kalau orang tidak mau disiplin memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan maka akan semakin merajalela.
Tuhan kita adalah Maha Penolong penyelamat! Namun, Dia pun menuntut kita untuk ambil bagian dalam karya keselamatan itu! Yesus memang Penyembuh yang ajaib! Namun, kita pun dituntut untuk tetap disiplin dalam menjaga kesehatan dan menghindari hal-hal yang membuat kita sakit!
Dalam Injil, Yesus menegaskan bahwa iman kepercayaan kepada-Nya pasti akan mendatangkan keselamatan. Bahkan, walaupun menurut kacamata manusiawi itu mustahil namun Tuhan senantiasa menganugerahkan yang terbaik.
Hal itu terbukti pada diri Yairus seorang kepala rumah ibadat. Dia membuktikan bahwa iman kepercayaannya sungguh mendatangkan keselamatan bagi anaknya yang sedang sakit pendarahan.
Dalam menghadapi situasi sulit, Yairus tidak mengandalkan kekuatannya sendiri! Dia datang kepada Yesus dan memohon pertolongan. Bahkan ketika ada orang yang mengatakan bahwa anaknya telah meninggal, “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” (Mrk 5:35), dia tetap bersembah sujud memohon.
Dia sungguh percaya dan yakin bahwa Yesus pasti menyelamatkan. Ia pasti akan mengalirkan kehidupan bagi anaknya.
Dan pengharapannya itu tidak sia-sia!Yesus pun memberikan harapan kepadanya! “Jangan takut, percaya saja!” (Mrk 5:36). Yesus sungguh membangkitkan kembali. "'Talita kum,' yang berarti: 'Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!' Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub." (Mrk 5:41-42).
Marilah memantapkan iman kepercayaan kita kepada-Nya. Kita senantiasa memohon pertolongan dari-Nya. Apalagi ketika kita merasa bahwa apa yang kita hadapi serasa tak ada jalan keluar, datanglah pada-Nya. Iman kepercayaan kita pasti akan menyelamatkan.
Percayalah, Tuhan pasti menolong kita! Seperti Pemazmur yang senantiasa yakin bahwa Tuhan mendengarkan "teriak minta tolong" (bdk. Mzm 30:3a), ia menjadikan Tuhan "penolongnya" (Mzm 30:11).
Semoga kita belajar dari cara beriman Yairus! Dia tidak mengandalkan kekuatannya sendiri namun berserah diri pada pertolongan Tuhan! Dia sungguh percaya akan kuasa Allah! "Jangan takut, percaya saja!” (Mrk 5:36
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar